Prolog

23 6 6
                                    

Aku berdiri dengan menyandar di pohon, melipat kedua tanganku, menutup mata, dan  merasakan hembusan angin yang meniup helaian-helaian kecil rambutku sambil membayangkan bahwa dia berada disini bersamaku bersama dengan angin dan waktu yang selalu menemaniku menunggunya. Ia pergi.  Pergi seperti ditelan waktu.

........

"Hei"

Suaranya yang ku kenal, berat dan lembut itu terasa seperti dekat denganku. Sangat dekat yang kurasakan. Apakah itu dia? Atau hanya sekedar mirip

Aku membuka mataku perlahan dan mendapati seorang berkacamata sambil tersenyum berdiri dihadapanku,  yang membuatku kaget mematung dan refleks menegakkan tubuhku yang semula menyandar dan angin Seakan tahu, ia pun ikut berhenti berhembus bersama dengan keterjutanku saat ini.

"Hei, Apa kabar" ia melambaikan tangannya kepadaku sambil mengembangkan senyumannya lagi. Is this real?.....  Like, Really really real?.

What feeling is this? I thought i will happy to see him again but now why don't i feel that?  I just feel something that isn't good. Like I am afraid of something. But why?

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang