dahyun

119 5 0
                                    

"diabsen anjir?" dahyun tidak bisa untuk mengontrol volume suara begitu mendengar penjelasan dari sebrang.

"serius. kalo gak dateng, disuruh ngadep lo."

habis itu dahyun hanya bisa mendengus. ancamannya selalu begitu, dipikir dahyun mempan apa. sudah dari semester kemarin, ancamannya sama saja. tapi tetep aja, dengan sangat terpaksa, dahyun bangkit dari kasurnya.

setelah bersiap dengan kaos dan celana training, dengan berat dahyun melangkar keluar kamar kos untuk segera ke kampus.

lagi-lagi departemennya menyuruh angkatannya untuk bersih-bersih taman departemen yang nantinya akan dikutsertakan dalam lomba taman yang diadakan bem.

masih setengah hati, begitu sampai di taman dahyun hanya duduk, mengabsen namanya, dan memerhatikan teman-temannya yang entah kenapa bersemangat sekali membersihkan taman.

"kerja, woi. jangan ngabsen doang," seruan itu terdengar dan dahyun hanya bisa memutar bola matanya. menemukan marmut yang barusan mengabarinya itu. seharusnya dia tidak mengabari dahyun, jadi ketika dipanggil menghadap dahyun bisa mengatakan bahwa dia tidak tahu sama sekali tentang bersih-bersih ini. jarkomnya saja tidak ada!

"nggak niat banget lo?"

"menurut lo?" dahyun menyahut malas. saat ini dia sedang berjongkok untuk mencabuti gulma-gulma yang setiap harinya tumbuh itu. mau dicabut berapa kali juga, besok ada lagi. dengan gerakan lamban, dahyun mencabut satu persatu dengan sebelah tangannya.

ini dahyun lagi mode malas, serius. kalau dia niat, dia bakal mengerahkan banyak tenaga. masalahnya dahyun tadi baru saja mau tidur siang mepet sore.

"sepet banget muka lo," celetuk salah satu temannya, doyeon. cewek yang membuat dahyun keheranan karena kecantikannya yang gak ada abisnya. dahyun berasa ampas tahu kalau dekat-dekat doyeon, mana tingginya kalah banget dahyun.

"kenapa sih bersih-bersihnya hari ini," kata dahyun, yang kini membawa rumput-rumput yang ia kumpulkan untuk diletakkan di gerobak kecil yang lagi dibawa si marmut.

waktu dahyun mau menaruh rumput-rumputnya, si marmut malah menarik gerobaknya, alhasil rumput-rumput yang dibawa dahyun jatuh berhamburan ke tanah.

dahyun pengen cursing rasanya, tapi ketua hmd berjalan mendekat dan menanyakan ada apa.

si marmut cengar-cengir aja dan sama sekali tidak membantu dahyun yang mulai memunguti rumput-rumput itu. malahan ketua hmd yang turun tangan.

coba aja ketua hmd ini jomblo, bisa baper dahyun.

tapi sayang, sekretaris hmd mendekat. seolah mengklaim kepemilikannya, dan melotot pada dahyun.

hampir saja dahyun memutar bola matanya, jika saja dia tidak lupa kalau ketua hmd membantunya.

"makasih, kak," kata dahyun setelahnya. tidak lupa dahyun mendekati si marmut dan dengan senyum manisnya ia berbisik. "jangan nangis ya." habis itu dahyun menendang tulang kering si marmut.

daily • k-idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang