suatu ungkapan

6.7K 169 12
                                    

Kali ini aku ingin mengungkapkan suatu hal disini. Tentang rasa yang tak mampu kuucapkan langsung terhadapmu. Maaf jika aku terlalu pengecut. Entahlah mengapa lidahku kelu seakan membeku. Aku pun tidak bisa mengimbangi setiap kata hatiku. Andaikan kamu mengerti arti tatapanku selama ini. Mungkin akan mudah untuk aku mengatakannya. Setiap kali bertemu kamu ingin sekali rasanya aku mengatakan bahwa aku tidak baik-baik saja. Aku hancur, sangat hancur. Kamu tau? Aku masih tetap sama, gadis manja yang selalu menangis dibelakang punggungmu.

Jika jemari ini mampu menolak, ia pasti sudah menolak untuk tidak menuliskan cerita tentangmu lagi. Karna ia pun tau bahwa pemiliknya sudah lelah. Hanya saja hati tetap bersikokoh ingin mengungkapkan apa yang selama ini ia pendam sendirian. Setiap kata bagaikan duri, begitu menyakitkan. Sungguh lelah rasanya menahan rindu yang tak kunjung temu. Menanti seseorang yang entah sekarang hatinya untuk siapa.

Mungkin kamu benar, aku yang terlalu egois. Aku yang memutuskan pergi dan aku pula yang memintamu untuk kembali. Sebenarnya sesuatu terjadi karna ada sebabnya. Hanya saja kamu memang tidak ingin mengetahuinya. Kamu menjadikan kesempatan ini untuk lepas dariku. Dan dengan bodohnya aku ingin mempertahankan orang yang memang tidak ingin dipertahankan. Lalu kamu membenciku semudah itu? Apa yang selama ini aku lakukan untukmu bagaikan debu tertiup angin, tidak ada artinya lagi.

Kamu pernah bilang, untuk bisa membencimu itu mudah. Dengan cara mengingat kesalahan seperti kamu mengingat kesalahanku dan terus membenci diriku. Andaikan kamu tau bagiku tidak semudah itu. Karna apa? Kamu adalah orang yang pernah hadir dikehidupanku dan memberikan warna baru serta goresan baru pula. Bagimanapun kamu, kamu tetap orang yang pernah membuat ukiran senyumku terlihat sempurna. Bagaimana bisa kamu menjadi orang yang benar-benar ingin aku benci? Sementara kamu lah orang yang banyak memberikan kenangan. Kamu yang membuatku menjatuhkan cinta berulang kali. Aku tak pernah peduli aku bahagia ataupun terluka dengan mencintaimu seperti ini.

Seperti Pelangi Setia Menunggu Hujan RedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang