Fir

112 1 1
                                    

Akan ku ceritakan pada dunia betapa bahagianya pernah memiliki mu. Kamu baik, kamu yang paling mengerti. Senyum mu dan setiap candaanmu masih terkenang hingga kini. Terima kasih telah memberikan Kenangan yang terlalu indah untuk dihapus. Meskipun singkat, tapi kenangan itu terlalu berharga terlalu membekas. Dan kebahagiaan itu juga yang membuat aku merasakan sakit luar biasa. Aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu meski pada akhirnya kita kembali menjadi dua orang asing.

Dalam hidup, ada kala ketika kita mencintai seseorang tanpa berharap apa apa. Tanpa berharap dicintai kembali, tanpa berharap memiliki, tanpa berharap tidak akan pernah disakiti. Dan itu yang sekarang kurasakan pada ku sebut saja depan nya Fir. Lelaki dengan mata yang paling indah dan suara tawa paling merdu. Aku mencintainya, aku terlalu dalam mencintainya sampai aku lupa berharap apa apa. Ya aku mencintainya tanpa harapan. Yang kulakukan hanya mencintainya, itu saja. Dan sebesar apapun rasa sakit yang kurasakan, besarnya perasaanku untuknya selalu bisa menutupi luka itu. Sama seperti salju di musim semi, aku akan selalu menunggumu.

Aku tidak tau doa siapa yang terkuat, dan aku tidak tau siapa saja yang mendoakan mu. Tapi aku mau berusaha, aku akan berusaha agar Tuhan mau berbaik hati mengembalikan kamu kepadaku lagi. Untuk sementara ini, biarkan aku bernegosiasi dengan Tuhan. Dan biarkan aku memantaskan diri. Jika pada akhirnya kamu bukan untukku, semoga aku menemukan seseorang yang baik hati seperti kamu. Sekali lagi terima kasih telah hadir, kamu adalah cinta pertamaku setiap hari. Dan terima kasih atas pesan baik nya aku bahagia benar benar bahagia.

Seperti Pelangi Setia Menunggu Hujan RedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang