prologue [Pt.2]

1.7K 134 10
                                        

Tangis?

Darah?

Sudah biasa aku melihatnya...

Sudah biasa juga aku menjadi penyebab darah bertumpahan dan air mata bercucuran...

Apa yang dapat diriku lakukan?

Apa yang dapat dilakukan oleh orang yang labil seperti diriku ini?

Bahkan orang yang amat ku sayangi ku bunuh...

Jika hari esok ada...

Aku ingin mengakhirinya...

Chapter 1.2
˚●Prologue●˚

[Tomorrow]

Goryeo, 989

Sebuah istana yang tak bisa dibilang sederhana itu terdapat 4 pangeran tampan dan 1 raja muda yang tampan.

Raja tampan, gagah, ahli dalam ilmu pedang, pandai, sangat sempurna dirinya. Namun, ada yang kurang yaitu kasih sayang seorang ibu.

Eomma?
Ibu?

Bagi dirinya tidak ada arti pada kata seperti itu. Ibu mungkin hanya angan semata bagi seorang yang labil sepertinya, ibu hanyalah impian yang kapan akan terkabul. Dan ayah?

Abeoji?
Ayah?

Ayah baginya hanyalah seorang yang menjijikan dan tak patut
dianggap sebagai ayah dan mantan raja. Kalian ingin tahu apa alasannya?

Dia hanyalah seorang pembunuh keji dan seorang yang hanya bisa menghamburkan uang serta pemabuk akut. Dirinya bahkan lebih keji dari 10 ganster. Ayahnya tak ditahan dipenjara karena anaknya yang berkuasa, bagaimana tidak anak 'tirinya' adalah seorang raja yang amat disegani di Goryeo.

Tampak sangat tampan dirinya dan sangat manis senyum yang selalu disembunyikan oleh raja muda ini ia adalah...

Wang Eui

Sebuah nama yang mampu membuat semua orang di Goryeo tunduk saat mendengar namanya. Nama yang diberikan ibunya saat ia lahir ke dunia.

Namun, Ia tak bisa melihat senyuman ibunya lagi. Karena kejadian beberapa tahun silam, kejadian dimana ia menjadi raja yang labil. Labil, untuk memilih ibunya atau kesejahteraan kerajaannya.

Pesan terakhir sang ibu
adalah.....
'Senyum dan tawa rakyat yang kau miliki saat ini adalah yang paling penting. Eomma tak apa jika harus kau hukum, eomma pantas mendapatkannya. Apakah kau tahu jika bintang bersinar dimalam hari adalah bintang yang terbentuk dari seseorang yang kau sayangi?

Eomma akan seperti itu nanti. Jika kau sedih eomma akan menurunkan hujan untuk menghapus atau menyembunyikan tangismu. Dan eomma akan membuat bunga sakura berjatuhan jika kau merasa senang.

Nae adeul, buatlah semua orang disini tersenyum dan tertawa karena jika mereka tertawa berarti dirimu sangat dibutuhkan dan sangat berarti didunia ini. Arra?

Jika hari esok tiba eomma pasti akan menemuimu, yaksokae'

Pesan panjang yang ditulis ibunya dan pesan yang berarti bagi seorang Wang Eui. Pesan yang membuatnya masih bisa bertahan.

"Akan ku tunggu hari esok eomma. Karena kau sudah berjanji padaku"

Tapi dirinya selalu tak menepati janjinya karena dia selalu menangis tiap malam, dan hujan selalu turun saat ia menangis. Hujan adalah sahabat terbaiknya saat ini, sahabat yang selalu ada disaat ia sedih.

Hari esok akan tiba. Namun, senyuman manis yang ia miliki belum kunjung ia pancarkan. Hanya didepan rakyat saja ia pancarkan, ia takut. Takut membuat semua orang akan menjadi seperti dirinya jika ia menunjukan senyumannya kepada semua orang.

Dia sangat ingin memiliki seorang teman dari dahulu, tapi kedudukannya yang membuatnya tak punya teman. Ia hanya memiliki musuh, musuh yang akan membunuhnya saat ia lengah. Baik penjabat maupun rakyat biasa banyak yang menginginkan nyawanya.

○○○○○○●●○○○○○○
'Akan ku tunggu hari esok, semua tak akan tahu apa yang terjadi esok....

Hanya Tuhan yang tahu....

Dan hanya waktu yang dapat menjawabnya......

Hari esok tidak akan sama dengan hari ini...

Hari ini adalah kenangan untuk hari esok.....'

○○○○○○●●○○○○○○


Prologue chapter end

Chapter 1 coming soon

Time [Wanna One]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang