satu.

88 2 0
                                    

oke jadi cerita pertama gue, eng terus maaf kalo ada kesamaan nama._. dan mungkin cerita ini bakal lama jadinya hahah-_- jadi sabar aja. Oiya Enjoy!!

Kantor Mahkamah Agung, 29 Februari 2004, 13.00 WIB

Nama: Octavia Crastovirocia

"Dengan ini kami jatuhkan hukuman kepada Octavia Crastovirocia.........."

Kasus:Pembunuhan 

".........atas tuduhan pembunuhan sebanyak 4 jiwa......"  

Hukuman: 25 tahun penjara

".......berupa 25 tahun penjara" 

"Dan dengan diambilnya keputusan ini maka sidang telah ditutup!" DOK DOK DOK. 

Hakim mengetuk palu sebanyak 3 kali. Octavia Crastovirocia atau yang lebih akrab dipanggil Via telah diadili atas tuduhan pembunuhan terhadap 4 jiwa. Via anak yang saat itu masih berumur 16 tahun berdarah Indonesia Jerman tersebut, dikenal sebagai anak yang pendiam dan ramah dikalangan teman-temannya, ia juga memiliki banyak teman disekolahnya. Keluarganya pun terbilang sebagai keluarga yang cukup harmonis. 

Motif pembunuhan yang dilakukan Via belum jelas, namun semua bukti mengarah kepada Via. Pengacara handal yang telah orang tua Via sewakan tidak dapat berkutik saat melihat bukti-bukti yang ada. 

Saat hukuman dijatuhkan sikap Via masih seperti biasanya, tenang dan selalu tersenyum manis. Matanya yang hitam kebiruan itupun masih menunjukan ketenangan. Tidak ada yang menyangka bahwa Via telah melakukan pembunuhan terhadap 4 orang tersebut. 

Via bersiap-siap dibawa pergi oleh kepolisian setempat menuju penjara, teman-teman dan orang tuanya hanya bisa pasrah melihat Via pergi. Sebelum ia pergi Via memberikan senyuman paling manisnya kepada orang tuanya dan teman-temannya. Senyuman kecil yang berarti besar....

A Story About (short story)Where stories live. Discover now