-safe side 1-

3.6K 302 42
                                    

Disclaimer  : Masashi Kishimoto

Original Story By JiiKeiha

Warning for Mature Content!

(harsh sentences, insults, blows)

Crack Pair (MadaHina) DLDR!

.

.

.

"Tidak-tidak-jangan! ... aku mohon, jangan lakukan itu padaku, kyaaaa!"

Dua orang perawat berlari menuju salah satu bangsal rumah sakit yang dihuni oleh seorang gadis muda berusia dua puluh satu tahun, keduanya langsung sigap menenangkan gadis yang mengamuk dan mencabut infus dari tangannya.

"Hinata, tenanglah! Astaga Karin, lakukan sesuatu!"

"Aku sedang mencoba Ino!"

"Lepaskan aku! jangan sentuh aku!"

"Cepat berikan dia obat penenang Ino!"

"B-baik. "

Karin mencoba menahan kedua tangan Hinata, menghiraukan kulit lengannya yang mulus ternoda oleh beberapa luka cakaran akibat kuku Hinata yang panjang.

"Shitt. Ino cepatlah!! "

"Berisik!! Aku sedang berusaha!!"

Dengan gemetar, Ino menyuntikkan asal obat penenang di lengan Hinata, mulutnya komat kamit berdoa semoga gadis itu baik-baik saja.

Dua puluh detik sejak cairan itu disuntikan Hinata masih saja mengamuk. Kacamata Karin bahkan jatuh hingga pecah, sedangkan Ino terus berusaha menekan kedua kaki Hinata yang terus berontak dan menendangnya.

Sungguh sial nasib keduanya mendapatkan jam malam untuk menjaga salah satu pasien yang sering mengamuk seperti Hinata.

"Bagaimana ini Karin?"

"Jangan tanya aku bodoh!!"

"Pergiiii!!! "

"Hinata, tenanglah!! "

Brukk!

Hinata terjatuh, gadis itu langsung beringsut ke kolong ranjang besi, memeluk tubuh, menatap nyalang ke arah Ino dan Karin.

"H-Hinata ... kemarilah, kami tidak akan menyakitimu."

Hinata menggeleng, makin memojokkan diri hingga punggungnya menyentuh tembok, membuat Karin dan Ino kesulitan untuk menjangkaunya.

"Lebih baik kau hubungi dokter Uchiha!"

"B-baik. Tunggu di sini, aku segera kembali."

Secepat kilat Ino berlari menuju telepon yang tergantung di dinding tak jauh dari bangsal tempat Hinata dirawat.

"Jangan sakiti aku, kumohon!"

"H-Hinata, aku tidak akan menyakitimu, aku Karin... kau mengenalku, kan?"

"Pergi! bukan aku yang membunuhmu, tapi Ibu!!"

Hinata terus berteriak, Karin kehilangan akal untuk membujuknya hingga ia memilih untuk diam, mendengarkan setiap kalimat yang Hinata teriakan ... kadang Hinata mengumpat, kadang Hinata menangis histeris, pun tanpa sadar, Karin meneteskan air mata. Ia tidak kenal siapa Hinata, tapi ia tau bagaimana cerita gadis itu bisa sampai berada di sana, sudah satu tahun Hinata dirawat di rumah sakit jiwa tempatnya bekerja.

-safe side-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang