-safe side 5-

2.6K 298 55
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Original Story By JiiKeiha

Warning for Mature Content!

(harsh sentences, insults, blows)

Crack Pair (MadaHina) DLDR!


.

.

.

Madara berteriak kalut pun dengan kasar ia menendang tong sampah serta beberapa pot bunga yang ada di depan ruang ICU. Dua orang penjaga rumah sakit sudah mencoba untuk menahannya, Hashirama, sahabatnya sekaligus kepala rumah sakit swasta di sana juga ikut turun tangan.

"Kendalikan dirimu, Madara!!"

"Lepaskan aku, Hashirama!!"

"Tidak sampai kau tenang!!"

Hashirama bersikeras, memiting lengan Madara agar pria itu berhenti bergerak.

"Brengsek!!"

Madara terus bergerak, mencoba meloloskan diri dari kuncian Hashirama.

"Tenang, atau kuberi kau obat penenang!!"

Tubuh Madara menegang, pilihan kedua paling tidak ia inginkan saat ini, ia tidak ingin kehilangan kesadaran, ia ingin terus mendampingi dan mengikuti perkembangan Hinata yang tengah berada dalam perawatan salah satu dokter senior di sana.

"Kau tidak seperti dirimu, Madara."

Suara Hashirama bagai menyentil kedua telinganya. Sahabatnya itu benar, ini bukan dirinya, karena dirinya tidak mudah tersulut emosi, apa pun itu pasti selalu ia hadapi dengan kepala dingin.

Tapi ini tentang Hinata, gadis yang telah menarik hatinya, gadis yang tak ingin ia lihat lagi menderita.

Sudah cukup, Hinata-nya sudah cukup menderita. Karenanya, di sinilah ia, menawarkan kebahagiaan untuk Hinata.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja~"

Perlahan Hashirama melepas Madara, tubuh kekarnya terasa lemas, bahkan ia memerlukan bantuan Hashirama untuk duduk di salah satu kursi besi yang ada di depan ruang ICU.

"Kau percaya padaku kan? "

"Aku mempercayai mu, Madara~"

Madara menutup wajah dengan kedua telapak tangan, suara Hinata, senyumnya, tawanya.

"Selamatkan dia Hashirama, kumohon... "

Hashirama menepuk bahu Madara, mengangguk dan meninggalkan sahabat baiknya sedari kecil dulu, menuju ruang ICU tempat di mana Hinata terbaring lemah.

...

Ibu Madara masih belum bisa melupakan kejadian malam itu, saat ia mendengar teriakan Madara dan menemukan anaknya membopong tubuh Hinata yang berlumuran darah.

-safe side-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang