Disclaimer : Masashi Kishimoto
Original Story By JiiKeiha
Warning for Mature Content!
(harsh sentences, insults, blows)
Crack Pair (MadaHina) DLDR!
.
.
.
Tidak sedetik pun Madara melepas pandangannya dari sosok pria tampan bersurai coklat panjang yang tengah duduk dengan kaki menyilang serta tangan bersedekap di dada, pun sama dengannya, iris berlian pria itu juga tak bergerak ke arah lain selain tertuju pada kedua iris hitam Madara.
Pria itu ... Hyuuga Neji, kakak kandung Hinata, pria yang membawa gadis itu ke sana, rumah sakit tempat di mana karirnya sebagai seorang psikiater dimulai.
"Jadi apa yang harus saya lakukan, dokter?"
Madara menghela napas, membuka laci meja dan mengeluarkan map berwarna hijau yang berisi hasil tes kejiwaan milik Hinata.
"Anda bisa membawanya pulang, karena itu yang ia butuhkan—anda, keluarganya."
Alis Neji terangkat, pria berparas tampan itu mencondongkan tubuh hingga hampir menyentuh ujung meja yang menjadi pembatas antara dirinya dengan Madara.
"Saya tidak bisa melakukannya sekarang, anda tau...."
"Kenapa? Apa karena sebentar lagi masuk masa kampanye—ah ya, saya dengar mertua anda menjadi salah satu calon walikota?"
Neji berdecak, iris matanya terus bergerak mengamati wajah Madara yang tampak berubah keras.
"Mungkin dia harus berada di sini, satu atau dua bulan lagi, dokter."
Mata Neji menyipit melihat seringai menyeramkan yang tercipta di bibir Madara.
"Berikan aku alasan yang logis, selain karena anda malu mengakuinya sebagai adik, Tuan Hyuuga yang terhormat."
Neji tertawa sumbang, mengusap dagu lancipnya dengan jemari tangan kanan.
"Well, karena saya lihat dia suka berada di sini. Bukankah anda bilang dia sudah lebih baik, dan saya rasa pun begitu."
Sebelum diseret Madara ke ruangannya, Neji memang sempat bertemu dengan Hinata, dan luar biasa perkembangan adiknya itu dari yang terakhir kali Neji ingat. Sebelumnya Hinata akan berteriak dan menangis histeris ... menyalahkan dirinya, mengutuk, bahkan tak segan melempar vas bunga ke arahnya, namun hari itu saat mereka bertemu, Hinata memang masih menangis, namun tidak histeris pun memeluk tubuhnya erat, berulang kali menyebut nama dan menggumamkan kata-kata penuh kerinduan padanya.
Membuat sisi hati Neji terenyuh, namun tetap saja ada yang masih lebih penting dari perasaan adiknya—keluarga istrinya, ayah mertua, pamor serta nama baik keluarga mereka.
"Hm."
"Jadi dokter, saya harap anda tidak keberatan membantu saya untuk mengurus Hinata lebih lama, masalah biaya—"
"Ini bukan tentang uang, Tuan."
Madara menyatukan kedua tangan, membiarkan sikunya menempel pada meja kerja berwarna gelap dan menumpu wajahnya di atas kepalan tangannya.
"Saya bahkan bisa membebaskan biaya Hinata selama berada di sini."
Ya, dan itu bukan omong kosong, Uchiha Madara — Neji kenal baik siapa keluarga Uchiha. Mungkin terdengar lucu, tapi menjadi seorang psikiater adalah sebuah obsesi bagi Madara yang notabene memiliki perusahaan ekspor-impor di bidang maritim terbesar di negara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
-safe side-
FanfictionHinata dengan trauma masa lalunya. Madara dengan ketulusannya mencintai Hinata. Keduanya berperang dengan perasaan masing-masing. Lantas perasaan siapa yang akan menang pada akhirnya? -MadaHina- Disclaimer By Masashi Kishimoto Story By JiiKeiha AU...