Hira dan bela sekarang sedang berjalan dikolidor
"pulang naik bis ra? "tanya bela
sambil sibuk memainkan handphone nya"hmm"jawab hira,
"kok dingin gini ya"ungkap bela sambil memasukan hp nya ke saku seragamnya ,
langit sore ini terlihat gelap, bela mempercepat langkahnya, sedangkan hira berjalan sangat lambat dan masih asik dengan lamunannya
"ra.... Buruan, liat bentar lagi hujan"ungkap bela sambil terus berjalan dengan buru-buru
"hira.... "teriak bela dengan kesal, bela baru sadar kalau dari tadi hira berjalan dengan sangat lambat,dan tidak mendengar ucapannya daritadi, dengan cepat bela berjalan menuju hira dan memukul pundak hira dengan tenaga dalam
"woy.... Ayo"ungkap bela dengan kesal
"hah.... Kemana? "tanya hira dengan polos
"pulang hiraaaaaaakuuuu..... Liat bentar lagi mau hujan"ungkap bela dengan gemas
" hah iyaaa mendung gini , kenapa ga kasih tau dari tadi? Ayo buruan"ungkap hira sambil menarik tangan bela,
"helo.... Daritadi udah aku kasih tau ya" ungkap bela dengan kesal, rasanya bela ingin menjitak kepala hira
"tuh kan..... Hujan"ungkap bela sambil mengangkat tangannya untuk merasakan air hujan
"kamu sih... Banyak ngelamun"ungkap bela sambil melirik ke hira
"ngelamun lagi, terus aja ngelamun sampe si deni kurus"ungkap bela ,(deni itu teman sekelas mereka ber 2 yang mempunyai badan berisi)
"itu jemputan aku..... Ra gimana dong kamu sendirian? "tanya bela sambil menggaruk hidung nya yang sama sekali tidak gatal
"biarin,bentar lagi juga berhenti hujannya"jawab hira sambil menjulurkan tangannya ke air hujan
"yaudah... Hati-hati ya may pren! " ungkap bela sambil mengangkat tangannya untuk mengajak hira ber tos
"ya... Buruan sana "ungkap hira sambil mendorong tubuh bela
"kalo ada orang asing yang ngajak kamu pulang bareng jangan mau ya, nanti diculik!"ungkap bela sambil menjulurkan lidahnya
"berisik"jawab hira dengan ketus
Satu persatu murid keluar dari gedung sekolah, banyak murid yang memakai payung, dan ada juga yang sudah dijemput memakai mobil "tau tau gini bawa payung"batin hira
"pulang?"tanya suara berat milik cowok yang dari tadi memenuhi fikiran hira ,hira langsung menoleh kesamping, dia melihat raka sedang menatap lurus kedepan
"yaa"jawab hira dengan nada dingin, padahal saat ini jantung hira berdetak dengan cepat
"aduhh..... Kok jadi salah tingkah gini"batin hira
"dijemput? "tanya raka sambil mengalihkan tatapannya kepada hira
"engga"jawab hira sambil menunduk, hira tidak berani menatap balik wajah raka
" ayo bareng"ungkap raka sambil melepas jaketnya
"eng-gausah ,lagian aku mau nunggu sampe hujannya reda"jawab hira dengan cepat
"hujannya bakal lama liat langitnya aja mendung gini"ungkap raka sambil mengangkat jaket nya dan meletakannya diatas kepala hira
"mau ga? "tanya raka sambil menaikan satu alisnya
"eh...... Hmm"jawab hira sambil terus menunduk
"ayo..pegang seragam gua "ungkap raka
Mereka berlari menerobos hujan yang lumayan deras, sampai ke parkiran
"ini jaketnya pake"ungkap raka sambil memberikan jaket yang cukup basah, karena dipakai untuk melindungi kepala mereka ber2 dari air hujan
"ka-kamu gimana? " tanya hira dengan ragu, jantungnya berdetak dengan cepat rasanya hira ingin berteriak dan berlari
" gausah mikirin gua"ungkap raka sambil memakaikan helm ke kepala hira
" kenapa dari tadi nunduk terus? Masih marah sama gua? "tanya raka sambil menstater motornya
"engga"jawab hira dengan cepat
"naik" ungkap raka sambil mengusap jok nya yang basah
Disepanjang jalan tidak ada pembicaraan sama sekali, hanya terdengar suara air hujan dan suara petir yang sangat keras , sebenarnya hira sangat takut rasanya dia ingin memeluk seseorang, kalau dirumah mungkin dia akan memeluk abangnya atau engga mamahnya, tapi itu dulu saat keadaan keluarganya belum hancur
Duarrrr suara petir yang 2x lebih keras dari suara petir sebelum nya, dengan refleks hira memeluk tubuh cowok didepannya dengan erat , hira tersadar sedang memeluk seseorang dia langsung melepaskan tangannya dengan pelan, hira berharap kalau raka tidak sadar kalau saat ini hira sedang memeluk cowok itu
"lo takut? "tanya raka sambil tersenyum geli
"eh... Iyaa"jawab hira sambil tersenyum polos
"maaf"ungkap hira sambil menundukan pandangannya
"makasih"ungkap hira sambil memberikan helm nya kepada raka
"yoo"jawab raka sambil mengangkat 2alis tebalnya
"jaketnya nanti aku cuci dulu ya"ungkap hira sambil menggaruk hidungnya
"yaiya... Cuci yang bersih ya"ungkap raka sambil mengacak rambut hira dengan gemas, didalam hati raka merutuki dirinya sendiri raka saat ini tidak terlihat seperti raka yang biasanya, entah mengapa sejak saat ini raka jadi bersikap hangat kepada hira, hanya hira saja ,dengan sigap raka langsung mengangkat tangannya dari kepala hira
"gua pamit "ungkap raka dan langsung menjalankan motor vespa nya, hira masih mematung diposisinya tidak memperdulikan hujan yang sangat deras, jantung hira berdetak dengan cepat ke 4 kalinya,kaki nya sangat lemas entah mengapa...
"jantung aku kenapa ya? " batin hira
Gimana part 19 nya????
Maaf yaa baru update lagi hehehehe
Terimakasih sudah dibaca😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
"HIRA" (COMPLETED)
Teen Fiction"tapi aku sebelumnya belum pernah pacaran,jadi aku gatau gimana caranya"ungkap hira apa adanya "lo pikir pacaran itu ujian praktek, lagian jalanin dulu aja, pasti nanti lo tau harus gimana"ungkap raka Fahira almira pradipta , gadis yang sama sekali...