FORGET TO REMEMBER (Mustahil)

370 32 23
                                    

BAGIAN DUA

Aku berdiri disini untuk menghadapi masa depan. Tapi mengapa semesta seakan menarikku ke dalam jurang masa lalu?

"Jadi kakak senior yang lo liat tadi itu kak Maxime, dia punya pacar namanya Jane, gue emang gak kenal sih tapi lumayan tahu dia karena dulu dia sering main sama kakak gue, semacam satu komunitas mobil gitu" ucap Aldo.

Aira hanya cengo, menatap wajah seseorang yang berbicara di depannya, fokusnya seakan menghilang suasana kantin tidak cukup ramai. Ia masih mencerna perkataan yang baru ia dengar sementara itu batinnya masih belum siap.

"Hello? Woi? Kenapa diam aja?
Ohiya gue lupa kenalin, nama gue Aldo" senyumnya ramah.

Aira kemudian tersadar dari lamunannya
"Eh Aldo? aldo ya?, gue Aira" balasnya tersenyum.

"Gue masih ngerasa aneh aja, lo kenapa tiba-tiba nangis tadi. Tau ga gue takut diliatin orang-orang kiranya gue ngapa-ngapain lu lagi" tawa aldo dengan mata sipitnya.

"Oh itu" Aira terdiam beberapa saat menatap segelas jus melon dihadapannya kemudian kembali berdeham dan menatap wajah Aldo "dia mirip banget sama mantan gue"

Aldo tersenyum, ia paham betul mungkin saja mantan yang dimaksud Aira adalah orang yang benar-benar berarti baginya. Terlebih lagi mantannya juga adalah bagian dari hidupnya, mungkin punya kenangan tersendiri (gimana pun juga mantan pernah bikin kita bahagia iya ga?-author wkwkwkwk)

"Jadi..  Maxime mirip mantan lo? Trus kalau gitu lu ngapain nangis?
Oh gue tau.. lu pasti kangen mantan lu ya?" Canda Aldo berusaha menghibur.

Aira tertawa kecil melihat tingkah lucu Aldo,
"Eh iya gak gitu juga lah, Ceritanya rumit kalau gue cerita bakalan berjam-jam bisa-bisa durasinya ngalahin lama tayangnya film bioskop"

"Yaudah deh, pokoknya sekarang lu harus makan dulu habis itu kita ke ruang kesehatan ngobatin luka lo, dan setelah itu lo harus ceritain tentang mantan lo itu ke gue"

"Oke, kok gue ngerasa lo excited banget ya pengen denger cerita tentang mantan gue?  Btw lo bisa gue percayakan?" senyum Aira

"Iya tenang aja kalau urusan itu gue bisa dipercaya plus garansinya juga ada,
Jadi oke mulai sekarang lo sama gue temenan" Aldo mengedipkan sebelah matanya.

"Oke, gue setuju"

                           
                               🍃🍃🍃

Aira menghela nafas, tangannya memegang luka yang baru saja diperban oleh Aldo, ruang kesehatan memang tampak sedang sepi saat ini.

"Jadi gimana?, itu siapa mantan lu? Emang mirip banget ya ama Maxime?"

Aira mengangguk, meraba ponsel di saku celananya. Aldo menatap Aira yang sedang sibuk mengutak-atik ponselnya, beberapa detik kemudian ponsel itu sudah berada tepat dihadapan Aldo.

"Ini Marvel, mantan gua" Aira tersenyum sendu lalu mengalihkan pandangannya pada langit-langit ruangan, menahan agar ia tidak menjatuhkan air matanya.

"WAH ANJIR, GILA MIRIP PARAH!" teriak Aldo dengan suara nyaring membuat Aira sedikit terkejut.

"shhttt, do berisik banget sih lu. Iya emang mirip. Tapi..." Aira mengantungkan kalimatnya membuat Aldo penasaran.

"tapi apa?"

"Mantan gue, udah meninggal do" ucap Aira, mata terlihat sedikit berkaca-kaca.

"serius?! Dia sakit? Sakit apaan?"

FORGET TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang