Part 6- Problem.

107 6 0
                                    

Tidak ada hubungan yang berjalan lurus. Disetiap Hubungan yang hebat akan datang permasalahan-permasalahan yang mencoba merusak. Kembali lagi ke diri kamu, bagaimana kamu menghadapinya?Mendewasakan diri atau akan meninggalkannya tanpa rasa bersalah.
.
.
.
.
 

"Qai?kamu kenapa si. Daritadi ngediemin aku mulu"ucap alfi, kesel.

"Apaansi fi?udahdeh berisik. Bawa motor aja yg bener." jawabku marah-marah.

Alfian terdiam dan terus melajukan motornya dengan sangat kencang.

[Sesampai Disekolah]

"Makasih. Nih helm-nya" Aku memberikan helm milik alfian dan pergi meninggalkannya.

[Dikelas]

"Wetss, ngapa lu qai?itu mulut udah 7cm kedepan" ledek ica ketika melihat kedatanganku.

"Berisik lo" aku memarahi ica.

"Kenapa ca si qai?" tanya lilis.

"Taunih bocah. Dateng-dateng udah marah-marah" jawab ica.

"Ada masalah kali sama si alfi" kata dilla, sok tau😒.

Tiba-tiba Alfi masuk bersama resky. Mereka tertawa-tawa tanpa memperpedulikanku.

"Eh fi, si qai kenapa fi?" tanya ica ke si alfi.

"Gatau" jawab alfi dengan nada cuek dan kembali bercanda dengan resky
.

"Ih nyebelin banget si? DASAR GA PEKAAN!" Teriakku memarahi alfi.

Aku pergi kekantin meninggalkan kelas dan diikuti dengan ica.

"Lu kenapa si?ada masalah ya sama alfi?cerita qai. Lu sama gue sahabatan udah lama" ucap ica.

"Alfi jahat ca, jahaaat" Aku menangis. Tidak kuat menahan air mata.

"Alfi jahat gimana si qai?jelas-jelas lo keliatan baik-baik aja sama alfi" katanya.

"Kemaren gue nonton sama kak Sabil, gue ngeliat alfi nonton sama cewe lain caa, terus gue wa dia. Nanya dia dimana, tapi sama dia malah di read doang" tangisku memecah.

Aku langsung berlari ke Lantai 3 Sekolahku. Aku berlari ke arah Rooftops sekolahku.

"Udah qai, mungkin itu sodaranya si alfi, coba nanti lo tanya baik-baik" ucap ica, memeluku.

"Makasih ya ca, emang lo doang yang bisa ngertiin gue. Gue ganyangka aja kalo alfi bakal kaya gini" isakku, membalas pelukan ica.

"Udah yuk kekelas, pelajaran pertama udah masuk, hari ini praktek" ajak ica.

"Lo duluan aja ca. Gue masih mau disini" ucapku.

"Yaudah nanti pelajaran kedua gue bolos, gue kesini lagi nanti. Lo tenangin ya diri lo" ica menasehatiku.

Aku hanya mengangguk dan melihat punggung ica yang lama-lama menghilang. Aku duduk di bangku yang sudah tersedia di rooftops sekolahku.

"Kenapasi fi?kenapa lo tega banget sama gue?kenapa fi?kenapaaaaa." Teriakku, kesal. Benci. Kecewa menjadi satu.

[BERSAMBUNG]

Teman sekelas? iloveyou♥.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang