CHAPTER 2

76 8 7
                                    

Pria itu menatap lekat kearah ranjang dimana putri kesayangannya tengah tertidur dengan infus yg menancap ditangan mungil nya, pria itu kembali menghela nafas nya berat, ini sudah sangat larut dan ia sendiri masih terjaga, sangat sulit untuk nya memejamkan mata untuk sekedar mengistirahatkan badan nya yg sungguh sangat lelah.

Dia masih mengingat pertemuan nya kembali dengan gadis kecil nya, gadis kecil yg kini sudah terlihat begitu dewasa dengan balutan jas putih yg tampak membuat nya begitu cantik, ya masih secantik dulu saat dimana ia melihat nya untuk terakhir kalinya, namun bedanya saat itu ia harus melihat gadisnya menangis dan semua ulah nya, semua karena kesalahannya. Dan saat ini ia harus rela melihat jika gadis itu memandang nya dengan tatapan kebencian dan seakan tak Sudi untuk bertemu bahkan untuk melihat wajahnya saja.

Ali meraih handphone yg sedari tadi ia biarkan tergeletak begitu saja di atas meja yg tak jauh dari sofa yg saat ini ia duduki, ia membuka dan mengalihkan kan fokusnya kearah layar handphone nya, wajahnya sedikit tersenyum saat melihat foto seorang gadis cantik yg menjadi wallpaper handphonenya, foto yg tidak pernah digantikan nya, baginya hanya dengan cara ini ia bisa selalu merasakan kehadiran gadis didekat nya, saat ia tak mungkin lagi mampu mendekati gadis itu lagi karena gadis itu bahkan tak Sudi lagi untuk melihatnya.

Ali meraih handphone yg sedari tadi ia biarkan tergeletak begitu saja di atas meja yg tak jauh dari sofa yg saat ini ia duduki, ia membuka dan mengalihkan kan fokusnya kearah layar handphone nya, wajahnya sedikit tersenyum saat melihat foto seoran...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu makin cantik sekarang, terlihat begitu dewasa dan aku tak bisa lagi melihat senyum mu, aku rindu senyum itu" lirih Ali pelan.

__________________________

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membangunkan ali yg terlelap di sofa dengan posisi duduknya, seperti nya ia tertidur kemarin terlihat jelas tangannya masih menggenggam handphone yg kini sudah dalam keadaan mati.

Tak lama terlihat seorang wanita paruh baya yg terlihat cantik dengan membawa beberapa paper bag di tangannya memasuki ruangan, sejenak wanita itu tampak diam, sebelum melangkah masuk dan mendekati Ali yg masih memulihkan kesadaran nya setelah terbangun dari tidurnya.

"Ali" panggil wanita itu dengan lembut, sembari menaruh barang bawaannya, wanita itu ikut duduk di samping ali menepuk pundak Ali pelan

"Ya ma" Ali sedikit menarik bibir nya membentuk garis senyum lembut, dengan mata yg sedikit sayu dia memandang wanita didepannya, wanita yg telah melahirkan nya di dunia ini.

"Kamu kelihatan capek banget, lebih baik kamu pulang istirahat, biar mama yg jaga Agatha, nanti sorenya atau malem kamu bisa kembali lagi buat nemenin agatha" pintanya kepada Ali

Ali tersenyum mendengar nada khawatir dari mamanya itu.

"Ali nggak capek kok ma, nanti kalau Agatha nangis nyariin aku gimana?"

"Nggak bakalan, nanti mama hubungin kamu kalau memang Agatha nangis nyariin kamu, jangan sampai kamu sakit juga, kalau kamu sakit siapa yg bakalan ngurusin Agatha, sekarang lebih baik kamu pulang, istirahat setelah merasa lebih baik kamu bisa datang kesini"

PAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang