Sorry for loooong time updating~ Actually I already have all draft until the end of story but I made change a lot ㅋㅋ Thankyou for reading this, your comments are my power to become better! Im still learning many ways to provide a good story :")))
January, 2016
Jalanan Seoul begitu sepi malam itu.
Aku berjalan sambil merapatkan jaketku ditengah suhu yang mencapai minus lima derajat ini. Seharusnya aku cepat kembali ke apartemenku jika aku tidak ingin mati membeku.
Bagiku hari ini begitu menyedihkan sampai rasanya ia ingin tenggelam sekarang juga di bumi. Tidak, hari ini memang payah. Aku mulai lelah dengan semua ini. Tapi aku masih harus belajar banyak. Tidak, ini demi mengejar mimpimu, bukan? Impian untuk menjadi seorang Fashion Designer, entah apa hubungannya saat ini dengan Make Up Artist, namun setidaknya mengetahui dasar tidak ada salahnya bukan?Entah berapa lama kamu berjalan untuk bertemu dengan kasur di apartemenmu, namun dirimu merasa perjalanan ini masih jauh. Sorot lampu jalanan pun mulai meredup. Kamu melihat kearah jam tanganmu dan sekarang sudah pukul 4 pagi. Astaga, besok kau harus sampai di kantor pukul 9 pagi. Kau pun mengutuk dalam hati.
Kamu mempercepat langkah kakimu berusaha mendapatkan waktu lebih banyak untuk beristirahat, dan kamu mulai melihat lampu apartemen flat indah yang sudah berjarak sekitar 10 meter didepan. Entah hampir seperti berlari, kau semakin dekat dengan apartemenmu.
"Y/N-ah, kau menjatuhkan sesuatu."
Kau terkejut mendengar suara laki-laki menyebutkan namamu dan langsung berbalik arah. Kau melihat seseorang dibalik masker hitam dengan hoodie kebesarannya menggenggam Kartu tanda pengenal Bighit Staff. Karena tidak terlalu melihat orang dibalik masker itu, kau sedikit takut untuk mendekat. Namun tiba-tiba laki-laki itu berjalan mendekatimu.
"Ini aku... Hati-hati menjatuhkan barang penting ini, Y/N-ah" Laki-laki itu membuka sedikit masker dan memperlihatkan wajahnya.
"Hoseok Oppa, sedang apa kamu disini?" sahutmu terkejut melihat wajah dibalik masker itu.
Kemudian Hoseok mengangkat tangan kirinya yang sedang menggenggam plastic bag. "Aku membeli sesuatu dari minimarket, kau kenapa baru pulang jam segini?" tanyanya.
"Aku? Aku baru saja selesai membereskan keperluan untuk besok, Oppa. Besok kalian akan berangkat ke Jepang bukan?" sahutku santai. Kulihat ia mengangguk-angguk mendengarkan jawabanku.
Kau mulai merasakan angin menghampiri tubuhmu lagi dan semakin dingin. Kau segera mengambil tanda pengenal Bighit yang digenggam Hoseok di tangan kanannya. "Oppa terima kasih sudah mengambilkan ini, aku kedinginan sekali dan ingin segera tidur." kau membungkukkan badanmu sedikit, "Kau juga segera masuk ke dorm jika tidak ingin membeku. Good night, Oppa." kau segera berbalik arah namun sebuah tangan menahanmu dan kemudian mendapatkanmu berdiri tepat didepan Hoseok.
Hanya dibatasi beberapa detik, kemudian kau mendapati Hoseok memakaikan Hoodie yang sengaja tidak kau pakai karena akan merusak bentuk rambutmu, kemudian mengikat talinya dan membuat dirimu terbungkus hoodie. "Sudah malam, tidak ada yang akan memperhatikan penampilan rambutmu yang berantakan, dan ambil ini." Ia memberikan hot packs yang ada di sakunya. Sedikit kaget, kau tidak bergeming dan hanya diam sampai Hoseok menarik tanganmu untuk mengambil hot packsnya.
"Pegang itu selagi berjalan dan kau akan merasa lebih baik. Bawa itu kembali besok ketika kau dijalan, Y/N-ah." ia kemudian tersenyum.
"Terima kasih, Oppa. Aku duluan..." kau pun membungkuk sedikit lalu melambaikan tangan kepada Hoseok. Beberapa detik kemudian kamu langsung kembali berlari menuju apartemenmu meninggalkan Hoseok yang melihatmu dari belakang.
*Hoseok POV*
Aku baru saja keluar dari studioku untuk kembali ke dorm. Aku membuat beberapa notes dan lirik hari ini dan saat ini ingin kembali ke dorm karna besok aku harus pergi ke Jepang pagi hari nanti. Aku baru saja mau menuju ke van membawa kopi yang baru saja dibelikan Sejin Hyung di minimarket, ketika kulihat para staff baru saja akan pulang kerumahnya untuk persiapan esok hari. Tanpa sadar aku melihatnya berjalan keluar dari gedung kantor sendirian tanpa ditemani staff yang lain.
Heol, apakah tidak ada yang benar-benar mengantarnya?
Aku kemudian membuka handphone yang berada di sakuku dan memberitahu Jimin aku akan sedikit telat pulang ke dorm dan meminta Sejin Hyung untuk menunggu sebentar di dalam van. Kuikuti ia berjalan berharap tidak terjadi apa-apa dijalan.
Begitu keluar dari gedung aku merasakan angin dingin berhembus melaju ke tubuhku. Kulihat ia merapatkan jaketnya, namun ia tidak memakai Hoodie untuk menutupi rambutnya. Apakah ia tidak kedinginan berjalan ditengah turunnya salju seperti itu?
Ia berjalan sempoyongan, menendang apapun yang ada didepannya tanpa tahu ia telah melakukannya. Aku tidak tahu aku mengikutinya sampai mana sampai aku melihat ia menjatuhkan sesuatu ketika mengeluarkan tangan dari saku untuk melihat jam tangan yang ia pakai.
Ia tidak menyadari ia menjatuhkannya sampai aku melihat ia mempercepat langkahnya. Aku langsung mengambil barangnya yang terjatuh itu.
"Y/N-ah, kau menjatuhkan sesuatu." sahutku sambil mengangkat tanda pengenalnya yang terjatuh itu.
Ia terlihat terkejut ketika menoleh kearahku. Mungkin ia tidak mengenaliku karena ia hanya diam saja memandangiku. Aku pun menghampirinya.
Ketika sudah dekat beberapa meter darinya, aku membuka sedikit maskerku. "Ini aku... Hati-hati menjatuhkan barang penting ini, Y/N-ah"
Wajahnya terlihat sedikit lega mengetahui itu adalah aku, "Hoseok Oppa, sedang apa kamu disini?" tanyanya heran.
"Eoh?" Aku sedikit terkejut ia bertanya seperti itu dan kemudian dengan refleks aku mengangkat tanganku yang sedang memegang plastic bag berisi kopi yang dibelikan Sejin Hyung. "Aku membeli sesuatu dari minimarket." Aku pun bertanya basa-basi, "Kau kenapa baru pulang jam segini?"
"Aku? Aku baru saja selesai membereskan keperluan untuk besok, Oppa. Besok kalian akan berangkat ke Jepang bukan?" Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasannya, tidak tahu harus berkata apa.
Aku kembali merasakan angin menerpa tubuhku lagi. Kulihat ia merapatkan jaketnya lagi, dan langsung mengambil tanda pengenalnya yang jatuh dari tanganku. "Oppa terima kasih sudah mengambilkan ini, aku kedinginan sekali dan ingin segera tidur. Kau juga segera masuk ke dorm jika tidak ingin membeku. Good night, Oppa."
Melihatnya kedinginan seperti itu, aku pun menahan tangannya dan memakaikan Hoodie yang tidak ia ikat, kemudian mengikatnya erat agar tidak kedinginan. "Sudah malam, tidak ada yang akan memperhatikan penampilan rambutmu yang berantakan, dan ambil ini." Aku memberikan hot packs yang ada di sakuku. Tidak bergeming, aku langsung menarik tangannya agar menerima hot packs yang aku berikan.
"Pegang itu selagi berjalan dan kau akan merasa lebih baik. Bawa itu kembali besok ketika kau dijalan, Y/N-ah."
"Terima kasih, Oppa. Aku duluan..."
Aku terus memandanginya sampai perempuan itu masuk ke dalam apartemen. Hingga ia masuk, aku pun kembali ke parkiran kantor untuk pergi ke dorm.
"Kau kemana dulu tadi?" tanya Sejin Hyung ketika aku masuk ke dalam van.
"Eoh? Aku pergi ke suatu tempat dulu tadi, Hyung." sahutku seadanya. Aku hanya tidak ingin Sejin Hyung mengetahuinya. Aku langsung duduk, dan kemudian membuang tatapanku keluar jendela
Ia menatapku sebentar, "Kau mengantar Y/N-ah pulang, bukan?"
Aku hanya diam tidak menatapnya, masih menatap keluar jendela.
"Aku tidak pernah berpikir kalian bertujuh akan menyukai perempuan yang sama. Tapi mungkinkah ini benar terjadi." sahut Sejin Hyung yang kemudian langsung meminta supir van untuk berjalan menuju ke dorm.
Aku tahu, tapi aku tidak ingin mengakuinya, Hyung.
-tbc
Makasih buat yang masih mau baca cerita ini:")
Yang punya kritik dan saran boleh banget lho :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Reply Me, Bangtan. Imagine BTS. BTS FF.
FanfictionD-DAY. Hari dimana kamu mengetahui perubahan yang ada pada dirimu. Hari dimana kamu mengetahui, hatimu tidak lagi sama seperti sebelumnya ketika melihatnya. Kamu tahu ini salah, tapi siapa yang bisa tahu kemana hati ini akan berlabuh? Ini karya i...