Part 1

9.8K 408 15
                                    

Happy Reading.

*

Pagi yang cerah tampak menyinari kota Seoul. Aliya Kim gadis berperawakan tinggi dengan wajah serba bulat ini memandang sinis pemandangan yang ada didepanya. Sialan pagi-pagi begini dirinya sudah dihadapkan pemandangan yang membuatnya ingin membakar rumah mewah milik kedua orang tuanya ini.

"Kau tau Kim Tae Hyung ini bahkan masih terlalu pagi untukmu bermesraan dengan Kakak iparku. Apakah suara desahan Kakak iparku semalam belum cukup eohh?" ucap Aliya tanpa disaring. Taehyung hanya mendengus kesal dengan ucapan blak-blakan sang adik, sementara istriya Lalisa Jung ani Lalisa Kim maksudnya hanya menunduk malu karena baru saja ketahuan bermesraan oleh adik iparnya.

"Sudahlah Maknae jangan menggoda mereka terus kasihankan Lisa, kau tak lihat pipi Kakak iparmu yang satu itu sudah seperti kepiting rebus" ucap Jihyo sebagai menantu tertua. Aliya hanya mendengus mendengar nasihat Kakak ipar tertuanya, jika Jihyo sudah bicara Aliya pasti tidak akan berani membantah.

"Arassho Eonni kalau begitu aku berangkat dulu" ucap Aliya sambil memberi pelukan hangat pada kedua kakak iparnya, dan dengan sengaja gadis itu meneloyor kepala sang Kakak benar-benar tidak sopan.

"YA BOCAH SIALAN AWAS KAU! AKAN KUBALAS NANTI" ucap Taehyung dengan marah. Tapi Aliya tak peduli ia meneruskan langkahnya dengan santai.

*****

Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas tangan Aliya pada buku sketsa gambarnya, setelah gadis itu berseru masuk seorang gadis berperawakan tinggi masuk keruanganya.

"Maaf menggangu Sajangnim, ada seseorang yang menunggu anda" ucap gadis itu sopan.

"Siapa Eonni?" tanya Aliya pada Tzuyu ia tidak peduli dengan etika kantor yang berlaku toh butik ini miliknya, jadi tidak masalahkan kalau Aliya memanggil pegawainya dengan sesuka hatinya.

"Nona Kang Seulgi ingin menemui anda sajangnim" ucap Tzuyu dengan sopan walaupun Aliya tidak ingin bersikap formal padanya, tapi Tzuyu tetap pada pendirianya, Tzuyu akan mamanggil Aliya dengan panggilan Sajangnim jika dikantor dan jika sedang berada diluar jam kerja, ia akan memanggil Aliya dengan sebutan yang ia suka.

Aliya hanya mendengus mendengar ucapan Tzuyu, Kang Seulgi kenapa wanita sialan itu masih saja ingin menemuinya, bukankah ia sudah memenuhi semua keinginan wanita bermata kucing itu, lalu untuk apa wanita itu kemari? hahh Aliya benar benar bingung.

"Katakan pada wanita itu untuk menunggu" ucap Aliya setelah mengatakan baik Tzuyu memohon undur diri.

*****

"Berhentilah Hyung kepalaku pusing melihatmu terus berjalan tanpa henti" Park Jimin memandang malas pada pemuda bermarga Cho itu benar benar hari yang sial.

"Jika kau takut untuk bertemu dengan Maknae, lebih baik tidak usah datang kepesta itu, toh kau juga tak berani menemuinya" ucap Jungkook membuat Jimin semakin kesal, sialan sekali ucapan pria bergigi kelinci itu.

"Dasar bocah tengik! Awas saja kau jika mengalami masalah sepertiku. Kupastikan aku akan terus mengejekmu tanpa henti" setelah mengucapakan itu Jimin pergi dari ruangan itu, meninggalkan Jungkook yang mendengus, sialan sekali kakaknya itu, menyumpahkan mendapat masalah yang sama seperinya tentu saja Jungkook tidak mau. Memikirkanya saja Jungkook sudah ngeri apa lagi mengalaminya.

*******

"Kau yakin ini akan berhasil Noona?" tanya Taehyung menatap Jenni. Sedangakan Jenni hanya menghela nafas lelah.

Babe✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang