AKU ANAK INDIGO: MELIHAT DENGAN MATA BATIN

8.5K 29 2
                                    

Apakah kalian percaya dengan hal berbau mistis? Percaya dengan yang namanya dunia lain itu tidak nyata? Percaya atau tidak dunia lain itu benar adanya, dan mereka hidup berdampingan dengan kita. Tidak banyak orang yang dapat melihat mereka dan hanya sedikit yang dapat melihat mereka. Dan siapa aku? Aku merupakan salah satu orang yang dapat melihat mereka melalui mata batin, iya aku dapat melihat mereka dan mereka juga dapat melihatku. Bagi kebanyakan orang lain, mereka menilai anak indigo anak yang aneh, tidak wajar, bahkan dianggap gila.

Sebenarnya menurutku anak indigo merupakan anak yang diberi kelebihan oleh Tuhan. Dan ceritanya? Dan ceritanya dimulai pada saat aku masih kecil, pada malam itu aku mengalami demam yang sangat tinggi, pucat, karena takut sesuatu terjadi maka orang tuaku mengajakku ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisiku saat itu, dokter bilang hanya demam biasa dan memberiku obat demam biasa.

Hari demi hari, jam demi jam, demamku tidak kunjung turun juga, berbagai cara sudah dilakukan kedua orang tuaku, mengompres dengan air hangat, meminum obat dengan rutin, bahkan asupan makanan dan gizi diperhatikan juga. Aku sangat sadar saat itu ketika ibuku menangis karena sakitku tidak kunjung sembuh. Sudah 1 bulan aku masih selalu sakit dan pada akhirnya pamanku mengunjungiku pada saat itu, dia melihatku terbaring lemas ditempat tidurku, dan pamanku berkata.

“Duh, kasihannya anak ini” kata paman. Dan ibuku pun mulai menangis, pamanku pun berusaha menenangkan ibuku dan berkata lagi “tenanglah kak, dia sebentar lagi sembuh kok”. Pada saat itu pamanku menginap dirumahku dan sudah 3 hari dia menginap. Dan pada keesokkan harinya ibuku membangunkanku lalu dia menyuruhku untuk meminum kelapa muda hijau tanpa ada campuran apa-apa, pamanku berkata “minumlah nak, kamu akan sembuh”.

Lalu aku pun meminumnya, pada saat aku meminumnya, aku merasa jadi pusing, pandangan kabur, mata perih, dan telinga berdengung. Aku bilang kepada ibuku bahwa aku merasa kesakitan pada bagian mataku, dan pamanku pun bilang “sudah tidak apa-apa, obatnya sedang bekerja”. Beberapa menit kemudian aku pun tertidur karena merasa perih pada bagian mataku.

Setelah beberapa minggu, aku pun sembuh dan pamanku sudah kembali ke rumahnya. Tapi, kesembuhanku ternyata bukan salah satu kebahagiaanku. Sewaktu sore hari, aku bermain dengan teman temanku di got, mencari ikan dan kepiting. Karena ikannya dibagi maka aku pun kebagian 1 ikan dan 2 kepiting, aku pun pulang kerumah dengan senang dan menaruh kepiting tersebut di ember, setelah aku mandi aku melihat ada anak kecil yang membelakangiku dan sedang asyik memainkan kepiting tersebut, dan aku pun memberanikan diri untuk menyapanya “hai, kamu siapa?”.

Dia pun berhenti, lalu menoleh kebelakang dan melihatku, dan wujudnya? Bermuka tua, tidak ada rambut, berkuping *caplang, dan selalu keluar ingus. Tuyul itu tersenyum padaku, dan dia pun berlari menghampiriku, aku pun langsung lari dan teriak “ibu!”. Ibuku pun datang dan bertanya.

“Kamu kenapa nak?”.
“Ada orang aneh yang ngejar aku tadi bu”.
“Orang aneh? Tapi dirumah ini gak ada siapa-siapa kok nak, sudahlah ayo sana makan, jangan nangis lagi”.

Dan itu merupakan sosok pertama yang aku lihat, dan selanjutnya? Aku dapat melihat mereka. Aku pernah susah membedakan yang mana manusia asli, dan yang mana mereka. Karena banyak hal yang aneh sering terjadi, maka ibuku menelpon pamanku supaya datang kembali, setelah datang, ibu pun memarahi pamanku.

“Kamu apakan anakku sampai dia hampir gila seperti ini hah?”
“Tunggu dulu kak, biar saya jelasin, sebenarnya anak kakak mengalami sakit yang gak wajar, bahkan kakak sendiri pasti sudah tahu, saya disini hanya membantu dia, membantu melepaskan yang sudah ikut sama dia”.
“Ikut? Siapa yang ikut? Maksud kamu apa?”.

“Anak kakak disukain oleh sebangsa jin, dan dia mengikuti anak kakak terus, dia ingin mengambil anak kakak, kemarin sudah saya usir dan sudah saya kasih obatnya supaya dia tidak sakit lagi”.
“Kamu kira saya akan percaya dengan kata-katamu itu? Tidak ada jin yang menyukai manusia”.
“Setelah begitu banyak kejadian ini, kakak masih tidak percaya dengan mereka? Mereka itu ada kak percaya atau tidak”.

“Jadi sekarang gimana supaya anak saya bisa normal lagi?”.
“Baiklah, saya akan menutup mata batinnya, tapi anak kakak sudah diberi anugerah yang Maha Kuasa, dan suatu saat nanti, mata batin anak ini akan terbuka kembali”.
“Ya sudah cepat lakukan, jangan membuat saya jadi khawatir"
Akhirnya mata batin ku pun ditutup oleh pamanku. Aku pun sudah tidak bisa melihat " mereka " yang tak kasat mata

kumpulan cerita hantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang