Abstract

Part 3

" Elle, kau terbangun saat tengah malam ya ? " tanya jackson kepada gadis yang sedang fokus menghabiskan sarapan paginya.

Kepala gadis itu terangkat. Revelle menoleh kemudian mengangguk tetapi aktivitas makannya terhenti karena ucapan jackson. Ia menyadari kalau kalimat kakaknya harus ada yang diralat. " Bukan tengah malam tetapi pukul 10 karena mendengar suara dari lantai bawah. Dan aku melihat kalau itu jaebum oppa " ujarnya panjang lebar.

Semua member disitu mengerti penjelasan revelle lalu memusatkan mata ke arah leader mereka. Tidak mungkin jaebum terkena insomnia atau berbicara sendiri. Hal yang sangat aneh dilakukan oleh tipe orang seperti jaebum.

"Apa hyung tidak apa-apa atau kelelahan membuat menjadi seseorang berbicara sendiri ? " .Bambam menatap penasaran ke orang itu.

Jabeum menghentikan aktivitas sarapannya, ia menghela nafas saat bambam mengatakan itu. ia harus menjelaskannya kepada semua orang agar mereka tidak memerhatikannya secara intens seperti ini. " Kemarin malam, chanyeol dan lay berkunjung. ". Ia menghentikan kalimatnya yang semakin membuat semua orang disitu penasaran.

Tiba-tiba suara sendok jatuh menganggetkan mereka, dan melihat kalau revelle yang membuat suara itu. " Apa yang kau lakukan adik jackson ? " tanya youngjae menatap jengkel dia. Merasa terganggu akan suara itu.

Revelle hanya menggeleng-geleng sebagai jawabannya. Ia tidak sengaja menjatuhkan sendok karena orang yang selama ini impikan tengah berada didekatnya. " Apakah kau serius? Chanyeol dan lay exo ? dormnya disini ? " Ujarnya berteter ke jabeum. Matanya berbinar seperti orang yang sangat bahagia karena mendapatkan sebuah mendali.

Semua orang menatapanya, revelle menyadari kalau ia salah bicara. Harusnya ia tidak mengatakan itu dan membuat semua orang di meja ini menatapnya. Mereka akan curiga jika dia bertingkah seperti tadi. Revelle tidak ingin para member got7 termasuk kakaknya mengetahui kalau dia adalah seorang fans exo atau exo-l.

Jackson bukanlah tipe orang yang suka mengizinkan dia untuk mengikuti konser atau hal lainnya yang mengakibatkan dirinya terluka nanti. Konser apa pun itu pasti berdesak-desakkan dan lebih menonton di layar yang berukuran 12 inchi, itu menurut jackson. Berbeda dengan dirinya yang lebih suka mengamati dan menganggumi mahluk ciptaan tuhan yang menurutnya sempurna itu dengan jarak dekat walaupun harus berdesak-desakkan.

Maka dari itu, revelle menutupi rasa cinta sebagai fans rapat-rapat terkecuali sahabatnya jennie. Ia juga seorang exo-l sama seperti dirinya, bedanya dia selalu bisa mengikuti konser dan acara meet and greet exo. Ayah jennie adalah seorang pihak promotor setiap konser exo makanya jennie bisa menonton konser dan selalu mendapatkan kursi VVIP.

" Bukan itu maksudku, eung.eungg, jadi ngapain mereka ke sini? " ujarnya yang mencoba mengubah maksud dari kata-katanya tadi. Ia mencoba mengubah maksud dari pertanyaannya yang tadi membuat pemikiran mereka yang sempat terpikirkan kalau dirinya adalah seorang exo l.

Jaebum tadi sempat berfikir jika gadis yang didepannya itu adalah seorang fans exo tetapi ia hilangkan anggapan itu. Tidak mungkin jika revelle seorang exo-l, ia selalu mendengar kalau dia belajar setiap harinya. Jackson suka mengeluh tentang revelle yang tidak bisa diajaknya untuk berjalan-jalan bersama ke mall atau tempat lainnya ketika ia mempunyai waktu senggang.

" Mencari minyak wijen. Aku memberikan 2 minyak kepada mereka. Tidak apa apa kan jinyoung ? " jaebum mengalihkan perhatiannya ke arah jinyoung yang diam sedari tadi memakan sarapannya sambil mendengarkan perbincangan yang sedang terjalin di meja makan ini.

Ia takutkan jinyoung akan marah kepadanya karena tidak memberi tahu terlebih dahulu. Ia tahu sikap dan sifat semua member. 4 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mengingat kebiasaan-kebiasaan yang selalu mereka lakukan. Contohnya jinyoung yang kadang tidak berbicara sepatah kata jika sesuatu tidak dibicarakan terlebih dahulu.