PART 4

3 0 0
                                    


Revelle termenung, ia menyadari kalau dia sudah lama berdiam diri di depan toko bunga ini. Ia bangun dari duduknya yang ia hitung telah menghabiskan beberapa jam waktunya. Kejadian di restaurant itu membuat dirinya tampak berfikir apa sebenarnya statusnya selama ini. Semua kesenangan dan kebahagian telah ia raih sepanjang hidup tinggal bersama keluarga jackson , tetapi ia masih tidak tahu keluarga kandungnya. Keluarga jackson benar-benar menganggapnya seperti anak kandung. Itu membuatnya semakin terharu dan tidak ingin mencari keluarga baru yang sebenarnya adalah keluarga kandungnya.

Revelle telah tahu dia bukan anak dari keluarga jackson setelah 1 tahun dari tidurnya yang panjang. Mereka menceritakannya dengan menampilkan senyuman pahit. Kebenaran yang seharusnya ia tidak dengar dan terima dengan lapang dada itu menghancurkan hubungannya dengan keluarga jackson.

" Revelle ya ? ". Revelle menoleh dan mendapati kedua sosok pria memakai kaca mata hitam mencoba berbicara kepadanya.

Ia mengangguk kemudian mencoba tersenyum sebaik mungkin walaupun ada banyak teka-teki yang hinggap di kepalanya. " Ada apa ? "

" Kami temannya jackson.--. " jawab salah satu dari kedua orang itu.

" Maaf, saya tidak punya hubungan apa-apa dengan jackson got7. " revelle memotong perkataannya kemudian segera pergi dari tempat tersebut.

Ia berjalan cepat tanpa menoleh kembali saat kedua pria itu memanggilnya. Revelle tahu mereka adalah salah satu pengunjung dari restaurant yang sempat heboh karena dirinya. Semua orang tidak akan lama lagi mengetahui tentang keberadaannya. Ia memikirkan jika jackson dan keluarganya akan kebingungan menjawab pertanyaan para media dan fans. Jackson hanya mengklarifikasikan kalau dirinya adalah anak tunggal dan tidak mempunyai adik. Kalau dirinya diketahui akan menjadi masalah besar untuk karir jackson. Revelle berdoa semoga tidak ada yang menyebarkan gosip hubungan dirinya dengan jackson.

Revelle sudah berjalan jauh menghindari kedua orang asing itu. Nafasnya terengah-terengah karena dia berlari terus-menerus tanpa henti di suatu tempat. Dia tidak tahu dimana ia berada. Semuanya terasa asing menurutnya. Wajar saja, ini bukanlah tempat yang ia pernah tinggali.

Dia melihat beberapa orang sedang menggerubungi sesuatu. Langkah kakinya menuntunnya untuk ke sana. Suara alunan lagu terdengar di gendang telinganya. Ia melihat beberapa orang laki-laki sedang menari mengikuti alunan musik dari sebuah tape besar. Menari dengan energik seperti yang para idol lakukan. Ia berpikir mungkin ini akan menjadi booming mengingat wajah mereka juga terbilang tampan karena wajah tampan sebagai modal awal di industri hiburan korea. Tidak perlu heran, itulah modal awal untuk menjadi seorang selebriti.

Revelle menegakkan kepalanya kemudian berjalan tegap melewati kerumunan itu, tetapi langkah kakinya tertahan oleh sebuah tangan yang menarik bajunya. Ia terdiam kemudian menoleh ke seseorang yang telah berani memegang bajunya bahkan hingga menariknya.

" Apa yang kau lakukan ? " tanya revelle ketus. Ia menurunkan nada suaranya karena melihat dihadapannya ialah seorang anak kecil

Anak kecil itu menggeleng-geleng kemudian menundukkan wajahnya, " Aku lapar, bisakkah kau berikan aku makan? "

Gadis itu menyeringit heran atas pernyataan anak yang dihadapannya ini, " Kemana orangtuamu ? Kau kesini sama siapa ? " kata revelle. Tingginya ia sejajarkan dengan anak tersebut. Anak itu mempunyai tinggi yang ia perkirakaan tidak sampai 155.

" Aku bersama kakak-kakak yang sedang menari didepan itu. tetapi, mereka sedang mencari uang. Aku tidak mau menganggu. " ujarnya pelan.

Revelle menghela nafasnya, merasa khawatir dengan anak yang didepannya ini. Anak itu rela menahan lapar demi kakak-kakaknya yang berusaha mencari uang untuk hidup mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 25, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AbstractWhere stories live. Discover now