Angel in Disguise

Chapter 1

Angel in Disguise

by

P u a n H u j a n

.
.
.
.
.

Chapter 1

Haegeumgang, Geoge-do, Provinsi Gyeongsang Selatan, tahun 2014

"Kau baru pulang melaut, Ji Sun Hyung?"

Lelaki yang dipanggil Ji Sun itu langsung mengangkat wajahnya ketika mendengar sebuah suara bernada berat dari arah beranda rumahnya menyapa gendang telinga. Ia mengangguk singkat begitu mengetahui bahwa sosok yang menegurnya tersebut adalah Shim Yong Bin, tetangganya sendiri yang rumahnya berjarak kira-kira 20 buah rumah dari rumahnya.

Yong Bin yang merupakan kepala keluarga Shim itu tak sendiri duduk di beranda. Ia juga mengajak putra sulungnya, Shim Changmin, yang terlihat sedang berbincang dengan nada pelan dengan putra pertama keluarga Jung, Jung Yunho, di sudut beranda. Sementara di dipan tak jauh dari ketiga lelaki berbeda usia tersebut, Ha Neul, istri Ji Sun, turut menemani tamu mereka.

Ji Sun menyerahkan ember berukuran sedang berisi ikan-ikan hasil tangkapannya kepada sang istri yang langsung berdiri menyambut kedatangan suaminya. Wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang hampir mencapai kepala empat itu kemudian dengan sopan berpamitan pada Yong Bin, dan membawa ikan hasil tangkapan suaminya ke dalam rumah. Sementara Yunho, putranya, langsung berdiri dan mengambil alih keranjang rotan berisi peralatan melaut dari tangan sang ayah, kemudian menyimpannya di tempat penyimpanan khusus di bawah dipan yang sebelumnya diduduki ibunya. Setelah itu ia kembali menemui Changmin, dan mengajak sahabatnya yang bertubuh jangkung itu masuk ke dalam rumah sederhana mereka.

"Kau sudah lama menungguku, Yong Bin-ah?" tanya Ji Sun, setelah ia melepaskan sarung penutup kepala dan jaket tebal yang menyelimuti tubuhnya. Setelah menggantungkan kedua benda itu di cantolan dekat sudut beranda, ia pun meletakkan pantatnya di samping lelaki yang berusia lebih muda 5 tahun darinya itu.

"Ah, tidak, Hyung. Aku dan Changmin baru saja tiba. Barangkali sekitar 5 menit. Tadi Ha Neul Noona bilang kau akan segera pulang, karena itu aku memutuskan untuk menunggu. Banyak hasil tangkapan hari ini, Hyung?"

Ji Sun menggeleng lemah. Senyum tipis terkesan dipaksakan tersungging di bibirnya yang sedikit pucat. Ia membuka mulutnya, seakan ingin mengatakan sesuatu, namun terpotong oleh kedatangan sang putra yang membawa nampan berisi dua cangkir kopi yang uapnya masih mengepul di atasnya. Ji Sun menyambut nampan yang dibawa putranya, kemudian mengambil dan meletakkan secangkir kopi panas di samping Yong Bin. Satu gelas lagi ia letakkan di sampingnya. Nampan yang telah kosong ia serahkan kembali pada putranya yang langsung pamit untuk masuk ke dalam karena ada tugas sekolah yang harus ia kerjakan bersama Changmin. Ji Sun mempersilakan tetangga sekaligus teman seprofesinya itu untuk menikmati kopi yang disuguhkan.

"Sulit sekali mencari ikan dalam kondisi seperti ini, Yong Bin-ah. Semenjak laut kita ditimbun untuk pembangunan resort itu, hasil tangkapan semakin menurun dari hari ke hari. Tapi apalagi yang bisa dilakukan nelayan miskin seperti kita? Mau tak mau harus tetap melaut, karena hanya itulah satu-satunya kemampuan yang kita miliki."

"Kau benar, Hyung. Terlebih, cuaca sedang tak bersahabat akhir-akhir ini, hingga kita tidak dapat menyelam mencari kerang untuk mencari tambahan uang. Kita tak bisa begini terus, Hyung. Kita tak bisa lagi sepenuhnya menggantungkan hidup dengan mata pencaharian sebagai nelayan," ujar Yong Bin, sambil meniup-niup kopi di dalam cangkir. Setelah agak dingin, ia segera memindahkan cairan hitam pekat itu ke mulutnya.