Bagian 1 : Bye bengkulu

15 0 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir kireina romeesa azzahra dibengkulu. Kota tempat tinggalnya yang sekarang harus ia tinggalkan untuk berkuliah dijakarta.

"Rei?" Panggil maya mamah nya lalu membuka pintu kamar reina yang akan ia tinggalkan besok.

"Iya mah kenapa?" Tanya reina bingung.
"Kamu udah prepare?" Tanya mamah reina. Dan reina mengangguk karena ia sudah prepare dari kemarin tentang barang barang yang harus dibawa oleh nya seperti koper dan benda benda miliknya dibawa menggunakan mobil.

"Mah reina gabisa jauh dari mamah, kalau reina kangen mamah gimana?" Kata reina sambil menunduk air matanya sudah menumpuk dipelupuk matanya.

"Kalau kamu kangen sama mamah, kamu nelpon mamah, atau ga kamu kesini kalau kamu gasibuk." Ujar mamah reina yang mengelus rambut anaknya.

"Mah reina pasti sibuk, reina harus kuliah terus reina harus urus sekolah, reina pasti gaada waktu untuk kesini, dan maafin reina ya kalau reina bakal jarang nelpon mamah, tapi bukan berarti reina lupa sama mamah kok." Ucap reina sedu. Sungguh ia tak tega meninggalkan mamahnya.

"Iya mamah ngerti kok, lagipula ada reno yang nemenin mamah disini kamu gausah khawatir rei." Ucap mamahnya tersenyum. Ya senyuman banyak arti itu mengandung banyak luka yang mendalam.

"Mah aku tetap khawatir sama mamah, reno kan sibuk sama sekolah sibuk sama teman temannya juga."

"Lagipula disini mamah kan ga sendiri, banyak keluarga sanak saudara ada bi lastri ada pembantu juga, dan mamah akan buka toko kue atau cafe biar mamah ada kegiatan dan ga kesepiaan gimana?" Maya pun menyakini anaknya agar percaya bahwa ia tidak apa apa ditinggal lagi dengan anaknya.

"Boleh juga mah, tapi mamah gaboleh capek ya, mamah perkerjakan karyawan aja oke" reina tetap cemas bagaimana jika ia meninggalkan mamahnya sendiri.

"Iya sayang, sekarang kamu tidur ya, nanti besok kamu telat, besok berangkat jam setengah 7 kan."

"Iya mah selamat malam mah"

"Selamat malam juga,selamat tidur, tidur yang nyenyak ya nak"

Jujur maya tak mau jauh dengan reina. Karena hanya reina yang paling dekatlah dengannya karena anak anak yang lain selalu sibuk dengan urusannya masing masing.

Dan sekarang reina pun mulai sibuk dan menata hidupnya kembali. Ia pun tak boleh egois karena bagaimanapun masa depan dan pendidikan reina itu penting. Dan reina pun harus mengurus sekolah yang dimiliki keluarganya.

Reina pun berbaring lalu menutup sebagiaan tubuhnya dengan selimut lalu ia memejamkan matanya.

Dan mamahnya pun mengecup kening reina dan mematikan lampu kamarnya.

*****

Reina pun langsung menuju ruang makan untuk sarapan pagi. Teryata adek dan mamahnya sudah terlebih dahulu ada dimeja makan.

"Pagi mah, reno" sapa reina. Hari ini reina terlihat sangat cantik dan dewasa. Memakai pakaian rapih tak lupa dengan polesan make up yang tipis natural tetapi terlihat manis dan cantik.

"Ayo kita sarapan, nanti kita telat"
Ya mamahnya dan reno memang ingin ikut mengantar reina ke bandara.

Setelah sarapan reina berpamit kepada keluarga besarnya. Banyak semangat yang mereka katakan. Banyak doa banyak pesan yang mereka ucapkan untuk reina.

Reina beruntung mempunyai keluarga besar yang sangat mendukung reina. Yang menyayangi reina dan menjaga reina selama ini. Tapi andaikan keluarga ini lengkap dengan kehadiran papah. Pasti sangat bahagia.

ALREITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang