4. Hari itu tiba

2.6K 135 4
                                    

Sehun bersama ibunya lalu memasukki restoran tempat ia akan bertemu dengan calon istrinya yang ia belum ketahui maksut sebenarnya ibunya mengajaknya.

"Sehun kuharap kau akan menerimanya nak" ucap ibu

Aku yang binggung hanya tersenyum tipis

Lalu di buka pintu vvip restoran tempat pertemuan 2 buah keluarga tersebut.

"Kau!!!" Pekik yoora.

"Ibu jelaskan ini semua" kata sehun yang di buat kaget oleh orang yang ada di depannya.

"Baik, sebelum itu kau beri hormat kepada Om jae hyun papa yoora"

"Selamat malam om" sehun sambil membungkuk sebagaik tanda hormat

"Silahkan duduk nak sehun"

"Ibu akan menjelaskan semuanya jadi ibu mengajakmu kemari untuk memberitahu perjodohanmu dengan han yoora"

"Apa ibu tidak salah bicara?"

"Tidak ibu tidak salah bicara. Bagaimana pendapatmu mengenai ini?"

"Baiklah aku menyetujuinya"ucap sehun

Han yoora yang dari tadi cuma diam menahan unek-unek nya akhirnya memilih keluar sebentar menuju kamar mandi

"Appa, tante saya mau kekamar mandi dulu"

"Baiklah" ucap ayah dan tante Oh
Sehun yang melihat hal tersebut lalu juga ijin untuk menuju kekamar mandi persis yang dilakukan han yoora sebelumnya.

"Anak kita seperti lem sama perangko aja mintanya nempel terus" ucap tante oh

"Kau itu bisa saja. Seperti tak mengingat dulu saja saat kau selalu nempel sama almarhum mas hyunbin" #😂

"Andai kau masih disini eunjung kau pasti akan sangat bahagia" ucap tante oh

"Hei!! Berhenti kau han yoo ra shi" perintah sehun

Yoora lalu menghentikan langkah kakinya.

"Apa mau lo? Kenapa lo menyetujuinya? Bukankah lo membenci gue?kenapa lo harus terlibat dalam hubungan kepura-puraan ini? Tanya Yoora

"Lalu kenapa kau diam saja mengenai perjodohan ini? Kau harusnya membantah apa kata ayahmu."

"Gue punya alasan itu bukan urusan lo" ucap yoora dingin sengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Dasar cewek moodnya berubah kemaren bar-bar sekarang udah kayak es aja"

Yoo ra yang tak sanggup lagi menahan air matanya keluar begitu saja.

"Eomaa kenapa kau memintaku melakukan hal yang tidak ingin aku lakukan. Aku ingin eomaa menjelaskan alasannya sekarang. Eomaa"

"Oke kalau misal ini yang eoma mau gue harus kuat ngejalaninnya. Han Yoo Ra fighting!"

Han yoo ra lalu memoles bibirnya dengan lipstik merah yang ada di tasnya dan menepuk-nepuk alas bedak agar penampilannya tidak terlihat kacau selepas ia mencurahkan segalanya.

Han yoo ra lalu kembali menuju tempat semula walau kini matanya terlihat sedikit bengkak

"Kau kemana saja nak? Kau tak apa kan? Mata mu terlihat bengkak." Tanya tante oh

"Tidak kemana-mana tante cuma ke kamar mandi. Tadi aku sedikit terharu karna aku sebentar lagi akan menikah" ucap yoo ra dengan FAKE SMILE nya

Sehun meliriknya menyimpan sebuah kecurigaan pada senyuman yoora. Ia tak sengaja menatap mata yoo ra. Ia merasakan kesedihan dan kesepian yang terlihat di mata yoora.

"Baiklah setelah kesepakatan om sama tante kalian bakal nikah seminggu lagi" ucap om jae hyun

"Apa kau menyetujuinya yoora?"

"Iy-aa appa"

Sehun yang melihatnya hanya merasa aneh terhadap sikap Yoo Ra

"Kau sehun?"

"Saya menerimanya om"

Han yoo Ra yang kini telah merebahkan diri di kasurnya. Ia merasa lelah dan telah terhanyut di dalam mimpinya. Tak terasa air matanya mengalir begitu saja. Air mata kerinduan akan sosok ibunya.

Esok paginya
Hari ini hari-hari biasa han yoora biasa menghabiskan waktunya bersama teman-temanya. Ia merasa bahwa seminggu terakhir ini ia harus benar menikmati kebebasannya bersama teman-temannya sebelum ia menikah.

HariH-1
Malam hari yoora menikmati malam terakhirnya ia menyandang status singgle bersama teman-temannya. Ia merasa bersalah kepada teman-temannya karena ia tidak memberitahukan masalah pernikahannnya dengan pak sehun.

Hari H
"Hari itu tiba hari dimana aku harus merelakan  dan menjalaninya" guman dalam hati Yoo Ra

"Kau tahu? Aku harus siap apapun yang terjadi"guman sehun dalam hati

Yoora yang berjalan didampingin oleh ayahnya sehun menatapnya kagum menyadari kecantikan yoora. Sehun lalu menggenggam tanggan yoora. Setelah sehun dan yoora sah menjadi suami istri sehun dan yoora lalu saling memasukkan cincin sebagai tanda bahwa mereka telah menikah.

Para hadirin lalu bertepuk tangan.

Sehun lalu berkata lembut pada Yoora"kau telah berjuang hari ini kau tahu kau cantik hari ini"

Yoora cuma tersenyum kecil perlahan-lahan ia mulai menerima status barunya sekarang.

Kini Sehun pindah ke apartement yoora. Karena sehun memilih mengalah kepada yoora.

"Oke gue bakal sebutin larangan buat lo, karna lo cuma numpang di rumah gue" ucap yoora

"Pertama-tama gue gakmau lo sentuh-sentuh gue.
Yang kedua lo jangan ngomong kesiapapun kalau kita udah nikah"

"Kau kenapa jadi cewek keras kepala banget sih. Kamu tau kan aku adalah pembimbingmu di universitas seengaknya kamu bisa kan lebih sopan dengan orang yang ada didepanmu sekarang" sehun

"Bodo amat lagian gak usah pakek kamu-aku pakek nya lo gue aja. Gue tau kok lo itu sebenernya sok cool sama sok baik kan di hadapan semua orang. Gak usah pasang muka polos gue tau kok lo yang sebenernya"

"Oke gue gak bakal pakek aku-kamu gue gak bakal sembunyiin lagi sifat gue yang sebenarnya ke lo. Gue bakal ngelakuin apapun yang gue mau termasuk..."ucap sehun

"Hya!! Apa kamu gila!! Kan sudah kubilang kamu tidak boleh menyentuhku"ucap yoora

"Katanya gak boleh pakek aku-kamu? Lagian siapa yang mau melakukan itu kepadamu? Aish seleraku itu cewek-cewek Wow gitu gak kayak lo cewek bar-bar keras kepala sok kuat padahal dalemnya.." kata sehun ia menahan tawa karena berhasil menggoda istri barunya tersebut.

Yoora yang kini telah kesal di buat oleh sehun lalu mengambil bantal. Ia melemparkan bantal itu kepada sehun.

"Lo itu sama aja sama kayak gue. Gue bisa tau kalau lo gak mau kan sebenernya orang tau kesedihan lo. Dari luar orang mandang lo kayak orang yang tegar kayak gitu padahal lo sebenernya rapuh"ucap sehun

"Bener gue rapuh gue akui lo mau apa? Lo mau ngungkapin semua kesedihan gue? Trus orang-orang bakal simpati gitu sama gue? Dan akhirnya gue ngucapin terimakasih sama lo?"

Yoora kini tak sanggup menahan tangisnya. Ia lari menuju kamarnya dan mengunci kamarnya. Seharusnya hari pertama pernikahan adalah momen membahagiakan untuk pasangan lainnnya diluar sana sedangkan yoora? Hanya kesedihan yang ia rasakan

Sehun yang melihatnya merasa bersalah kepada yoora dan kini ia harus tidur di sofa karena kamar yoora di kunci oleh yoora. Padahal sekarang ini sedang musim dingin.

Sehun tidak bisa tidur karena merasa bersalah pada yoora ditambahlagi ia mengigil karena kedinginan.

"Dasar wanita selalu saja pria yang salah. Pepatah-pepatah "Wanita selalu benar"😂 ucap sehun mencoba memejamkan matanya

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang