Again - 01

96 6 18
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun SMA Sanubari yang ke-33, dan hari ini adalah hari perayaan pertama hut SMA Sanubari.

Disini sekarang Yudha berada, di depan stand kelasnya duduk santai di depan kelas X IPA 2 bersama teman-temannya, Yudha terfokus pada seorang cewe yang berada di stand nya.

"Yud jalan yuk" ucap Haki dan membuat Yudha mengalihkan pandangannya dari cewe yang berada di standnya.

"Ke mana?" tanya Yudha.

"Ke mana kek bosan gue di stand gak ada hiburan"

Yudha tidak menjawab perkataan Haki dan Yudha kembali terfokus pada cewe yang di standnya.

"Woy bego, denger gak apa kata gue?" tanya Haki membuyarkan lamunan Yudha.

"Eh iya iya, yuk" ajak Yudha dan mereka berjalan-jalan mengelilingi stand yang ada di lingkungan SMA Sanubari.

Disini mereka bertiga sekarang berada, di stand X IPA 1. Terlihat Haki sedang ngobrol dengan penjaga stand X IPA 1, sedangkan Yudha dan Muhid berada tak cukup jauh dari stand yang di hampiri Haki.

"Ngapain lo Ki? nyari Gina?" tanya Muhid.

"Tau aja lo bocah gentong" ledek Haki.

"Sialan lo turus kacang" balas Muhid.

"Balik ke stand ah, bosan disini" Yudha menengahi pembulian di antara Haki dengan Muhid dan beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Eh Yud tunggu tai" ucap Muhid dan berlari mengejar Yudha yang di iringi oleh Haki.

"Eh Dew, kemana cewe tadi?" tanya Yudha pada Dewi, cewe yang Yudha maksud adalah cewe tadi yang sedang ngobrol sama Dewi.

"Oh itu, dia balik ke stand katanya" jawab Dewi setelah memikirkan cewe siapa yang dimaksud Yudha.

"Dia kelas berapa?"

"X IPS 2, kenapa? lo suka sama dia?"

Yudha langsung beranjak pergi meninggalkan Dewi yang tengah duduk di dalam standnya tanpa menghiraukan pertanyaan Dewi.

Yudha langsung berjalan mencari stand X IPS 2. Haki dan Muhid hanya terdiam bingung melihat temannya satu ini dan mereka langsung berjalan mengikuti Yudha.

"Ah sialan" ketus Yudha.

"Sialan apanya Yud?" tanya Haki.

"Sialan gara-gara Yudha ketuker pakaian dalam sama neneknya" ledek Muhid.

"Bangsat lo, dasar gendut" balas Yudha dan menoyor kepala Muhid.

"Biarin gendut, yang penting gue bahagia" sahut Muhid dengan tawa kemenangan.

"Udah-udah, gue yang salah" sahut Haku di tengah berdebatan Yudha dan Muhid dengan nada renda, seakan-akan
Haki lah yang bersalah.

"Monyet lo" ucap Muhid sambil menoyor kepala Haki.

"Kenapa Yud?" tanya Muhid dan menepuk pundak Yudha.

"Najis lo pegan-pegang" Yudha menepis tangan Muhid yang sedari tadi berada di pundaknya.

Tak di sangka orang yang berada di sekitar mereka memperhatikan tingkah konyol mereka bertiga.

"Udah ah, gue mau ke kelas" Yudha berjalan duluan meninggalkan teman-temannya yang masih terdiam karna malu di lihat orang banyak.

"Woy sialan lo Yud, demen banget liat gue lari" protes Muhid.

"Yaelah kan bagus, biar lo tambah kurus" jawab Yudha dan Haki ikut tertawa.

"Yee, bego lo" sahut Muhid pasrah.

Di tengah lapangan basket Yudha menemukan sosok cewe yang sedari tadi di carinya.

"Biasa aja kali liatinnya" Muhid membuyarkan Yudha dari tatapannya.

"Lo suka sama Sita?" sambung Muhid.

"Sita itu model Yud, yang sering di tv-tv itu " sambung Muhid lagi.

"Ah masa? gue ga pernah liat dia di tv" sahut Haki tak percaya.

"Ohiya, gue sering liat dia di radio" ledek Haki.

"Bego lo, radio gak ada gambarnya nying" Muhid mulai sebal dengan Haki dan menoyor kepala Haki cukup keras.

Oh, jadi nama lo Sita. Yudha membatin.

Sesampainya mereka di kelas X IPA 5, yaitu kelas Yudha, Haku dan Muhid, setelah menghabiskan satu batang rokok, Yudha langsung bangkit dari duduknya.

"Ke stand yuk" ajak Yudha.

"Gila ya lo Yud, bolak balik kayak setrika aja, gue cape tau ga" protes Muhid, karna sedari tadi mereka bolak-balik terus, karna Yudha memaksa mereka.

"Yauda, abis ini kita istirahat di stand" tawar Yudha.

Sesampai mereka di depan stand, Yudha menuju dagangan yang berada di depan standnya.

"Sel, ni kue gratis?" tanya Yudha pada Selvi yang sedang menjaga dagangan stand kelasnya, yaitu kelas X IPA 5.

"Gratis pala lo, bayar tai"

"Kalo es nya gratis dong? buat temen sekelas nih, masa gak ada diskon" goda Yudha pada Novi yang berada di bagian minum.

"Gakk, semuanya bayar" jawab Novi dengan tegas.

"yaudah es sirup satu" setelah memesan minuman, Yudha menemukan lagi sosok Sita di dalam stand X IPA 5.

Yudha tidak melewatkan satu gerakan dari Sita, apalagi saat Sita tertawa yang tengah mengobrol dengan Dewi, saat Yudha melihat tawa Sita, hati Yudha berasa ada bunga yang mekar di hatinya.

"Woy Yud, budek lo ya? dari tadi gue panggil gak nyaut-nyaut" Novi membuyarkan lamunan Yudha dan Novi menoleh ke arah tatapan mata Yudha.

Novi tersenyum miring, seperti menemukan sesuatu dari temannya ini.

"Eh apa?" tanya Yudha.

"Nih minuman lo coeg" Novi memberikan minuman yang di pesan oleh Yudha "Lo suka sama Sita?" sambung Novi setelah minuman tersebut sudah berada di tangan Yudha.

"Kepo lu, dasar bantet" ejek Yudha dan pergi menuju kedalam stand.

"Hay Dew" sapa Yudha setelah duduk di kursi dekat Dewi dan Sita, sedangkan mereka duduk di lantai stand.

"Hmm, paan?"

"gapapa, nyapa doang gak boleh?"

"Eh lo gak kenalin gue gitu sama temen lo itu tuh" tunjuk Yudha dengan dagunya yang mengarah ke Sita.

Sita hanya melihat ke sumber suara dan geleng-geleng kepala heran, dan Sita kembali tertuju pada ponsel miliknya.

"Dasar lo playboy" Dewi berkata kesal.

"Gue gak playboy, mereka aja yang bilang gue playboy padahal nyatanya enggak"

"Alah tai lo, kenalin nih Sita temen gue" tunjuk Dewi ke arah Sita.

"Oh, namanya Sita ya, imut ya" goda Yudha.

"Awas Sit, ada buaya" sahut Dewi dan mengejek Yudha dengan menjulurkan lidah.

"Gue serius" Yudha berusaha meyakinkan, tapi itu percuma karna Yudha sudah terkenal playboynya.

"Iya iya, serah lu dah" jawab Dewi pasrah.

"Eh Sit kok diam aja?" tanya Yudha

Sita hanya menggeleng najis, se akan-akan dirinya bertemu dengan se ekor cicak.

Yudha tengah asik menggoda Sita, sedangkan Dewi terfokus pada ponselnya, dan sedangkan Haki dan Muhid tengah asik berdebat, lebih tepatnya membuli satu sama lain.

Ops, part pertama udah mulai gaje aja ya, wkwkw. Jangan lupa vote sebelum membaca dan coment setelah membaca.

Gue yakin ni cerita bakal menarik kayanya, karna ini cerita gua ambil 90% dari cerita nyata gue wkwkwk.

18, Agustus
2018

AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang