✖Dahyun,Guanlin✖

859 95 18
                                    

Guanlin terus memandang seorang gadis yang selama ini bisa merebut perhatiannya. Dia tersenyum bodoh tatkala melihat gadis itu tersenyum bersama temannya.

"Woy! Lu kaya orang bego aja tau gak?" Kata Daehwi yang melihat Guanlin, sahabatnya itu tengah tersenyum bodoh.

"Iya. Gue emang bego. Bego karena cinta." Guanlin pun dihadiahi toyoran kepala dari Daehwi.

"Sakit, ogeb." Kata Guanlin sambil mengelus kepalanya pelan. Setelah itu kembali tersenyum.

"Gue sumpahin lu bego beneran." Kata Daehwi sambil melengos pergi dari kantin.

Sedangkan Guanlin masih anteng aja duduk di meja kantin sambil melihat bidadari cantik.

"Eh, Dahyun. Itu adkel dari tadi merhatiin lu loh." Kata Nayeon yang sadar bahwa Guanlin dari tadi menatap temannya Dahyun.

"Ah, yang bener? Mungkin bukan ke gue kali." Kata Dahyun tidak percaya.

"Itu liat dulu. Dari tadi tatapan matanya selalu tertuju ke lu." Dahyun pun akhirnya melihat ke arah yang ditunjuk oleh ekor mata milik Nayeon.

Guanlin hanya tersenyum bodoh setelah itu langsung menunduk tanda hormat kepada Dahyun yang sekarang sedang menatapnya.

"Eh, noona. Annyeong!" Sapa Guanlin setelah itu pergi meninggalkan kantin.

"Tuh kan? Dia sampai salah tingkah gitu waktu lu menangkap basah dia lagi ngeliatin lu." Kata Nayeon.

"Ya udahlah. Gak penting ini juga." Kata Dahyun sambil menggandeng lengan Nayeon untuk meninggalkan kantin.

Bel istirahat pun sudah selesai. Semua siswa pun sekarang sudah masuk ke kelas dan duduk rapi untuk mendapatkan pelajaran dari guru mereka masing-masing.

Sedari tadi, Guanlin tidak bisa fokus pada pelajaran. Alasannya cuma satu, yang pasti karena Dahyun. Kakel cantik yang sekarang dia taksir.

Dahyun sekarang sedang berada di lapang. Pelajarannya sekarang adalah olahraga.

Kebetulan juga Guanlin duduk di bangku dekat jendela. Jadi dia bisa melihat Dahyun dengan jelas di lapangan.

Guanlin terkekeh saat melihat Dahyun yang tidak bisa menerima bola yang dilempar oleh temannya pada saat olahraga. Sedangkan Daehwi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Guanlin.

Daehwi menoel lengan Guanlin berkali-kali. Tapi Guanlin tidak kunjung merespon dan terus asik menonton tontonan gratis seorang bidadari cantik yang tengah olahraga.

Tanpa Guanlin sadari, sebuah penghapus bor melayang mengenai kepalanya.

"Sakit ogeb!" Teriak Guanlin.

Dan seluruh kelas pun tertawa sekarang, Guanlin yang sedang di pelototi oleh gurunya pun hanya bisa tertunduk malu.

"Keluar dari kelas! Letakkan tanganmu di atas kepala sampai jam pelajaran saya berakhir!" Perintah guru itu.

Guanlin pun dengan terpaksa mengikutinya.

Sekarang Guanlin sudah pegal sekali harus meletakan tangannya di atas kepala. Sudah dua puluh menit Guanlin melakukan ini.

Raut kesal di wajah Guanlin tiba-tiba menghilang tatkala melihat Dahyun sedang berjalan ke arahnya. Guanlin kembali memperlihatkan senyuman bodohnya.

Dahyun hanya bisa tersenyum ramah saat melihat Guanlin. Dahyun tidak menyangka jika ada seirang siswa yang sangat senang ketika di hukum seperti itu.

Beberapa waktu kemudian, bel pergantian pelajaran pun berbunyi. Seluruh siswa kelas Guanlin berhamburan keluar untuk mengganti baju karena pelajaran sekarang adalah olahraga.

Setelah mengganti pakaian, Guanlin pun sekarang tengah berada di lapangan.

Guanlin tengah bermain basket dengan siswa lelaki di kelasnya. Setelah dirasa cukup menguras tenaga, Guanlin pun akhirnya menghentikan aktivitasnya.

Tanpa sengaja, Guanlin melihat Dahyun tengah menatap ke arah lapangan dari jendela kelasnya. Guanlin sangat senang mengetahui jika bangku dia sama sepeeti bangku milik Dahyun, dekat dengan jendela.

Dahyun sempat membulatkan matanya saat Melihat sosok Guanlin. Hari ini Dahyun sudah melihatnya beberapa kali.

Entah apa tang merasuki Guanlin sampai-sampai dia memberanikan dirinya untuk melambaikan tangan pada Dahyun. Dahyun yang bingung hanya menunjuk hidungnya sendiri, bertanya pada Guanlin.

Guanlin mengangguk tanda membenarkan. Dahyun pun hanya membalas lambaian tangan Guanlin seperti orang bodoh.

Entah keberanian apa, Guanlin sekarang tengah berjalan mensejajarkan posisinya dengan posisi duduk Dahyun sekarang.

"NOONA...

"SARANGHAE." Teriak Guanlin sambil membentuk tanda hati di atas kepalanya.

Dahyun hanya bisa memelototkan matanya tidak percaya bahwa baru saja Guanlin menyatakan perasaannya padanya.

"Mwo?" Tanya Dahyun bingung.

"AKU BILANG AKU CINTA NOONA." Teriak Guanlin satu kali lagi.

"MWO?" Kali ini Dahyun yang berteriak tidak percaya.

"Dahyun ada apa?" Tanya gurunya saat Dahyun tiba-tiba berteriak saat dia sedang menerangkan materinya.

"Ah, ani." Jawab Dahyun malu lalu tertunduk.

Guanlin terkekeh saat melihat Dahyun menunduk tanda dia ditegur oleh gurunya.

*End*

Story About US(Dahyun love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang