Prologue

786 64 50
                                    

Soonyoung POV

Namaku Kwon Soonyoung, aku hanya seorang siswa kelas 11 yang biasa, hobiku adalah menari dan sering ikut dance competition. Nama stageku adalah Hoshi yang dalam bahasa Jepang artinya bintang. Aku menggunakan nama tersebut dengan harapan aku dapat bersinar terang seperti bintang.

Aku ini tampan, tapi banyak teman wanitaku berkata kalau aku ini cute. Tentu saja aku tidak terima! Aku ini tampan! Lihat saja mataku yang sipit namun tajam, siap menusuk siapa saja dengan tatapanku, haha! Yah, walaupun pipiku terlihat chubby. Tapi aku ini tampan! Percaya deh!

Aku punya sahabat sejak kecil, namanya Lee Jihoon. Pemuda pendek namun galaknya setengah mati! Jenius tapi suka pelit berbagi ilmu. Hmph! Waktu itu aku pernah minta lihat prnya dan hampir dilempari dengan tasnya yang berat itu! Walaupun dia kelihatan galak seperti itu tapi sebenarnya ia sangat baik kok! Setelah hampir dilempar dengan tasnya aku dipinjami prnya hehe~

Oh, iya! Saat ini aku sedang berlari dilorong sekolah yang sudah sunyi karena bel telah berbunyi 5 menit yang lalu. Aku keasikan menonton koreografi tarian yang kubuat kemarin di atap sekolah hingga tidak mendengar bel berbunyi.

Tinggal belok ke kanan, dan aku akan sampai di kelas, yey--



'Bruk'


Pantatku mendarat mulus di lantai sekolah setelah menabrak seseorang yang juga ingin berbelok dari arah yang kutuju. Aku ingin marah tapi aku sadar kalau aku yang salah karena berlari.

Kulihat sebuah tangan terulur di depan mukaku, mungkin berniat membantuku berdiri. Aku terima ulurannya,

"Mian, aku tadi sedang terburu-buru!" Kataku sambil berdiri lalu melihat orang yang kutabrak.

Dia adalah Lee Seokmin, pemuda yang lebih muda setahun darinya dengan senyum yang lebar dan hidung mancung seperti perosotan. Meskipun baru kelas 10, Seokmin cukup populer disekolah karena wajahnya yang sebenarnya tampan tapi tertutup oleh kekonyolannya dan juga kemampuan vokalnya yang setara dengan penyanyi idol kesukaanku huwaa pokoknya suaranya bagus deh! Aku sering dengar dia menyanyi! Aku juga dekat kok dengannya! Kita sering main di game center pulang sekolah bersama yang lainnya!

"Soonyoung hyung, lain kali hati-hati! Jadi jatuh kan? Kalau terluka bagaimana?" kata Seokmin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hehe, habisnya hyung sudah telat masuk kelas" kataku sambil cengegesan.

"Ya, sudah hyung masuk kelas sana!" Katanya sambil terkikik.

"Kau sendiri kok gak masuk kelas?" Tanyaku heran.

"Oh iya,ku mau ke kantor guru, hyung! Duluan ya!" Katanya lalu berlari terburu-buru meninggalkanku yang hanya memandangi punggungnya yang perlahan menghilang lalu tersentak dan lari menuju kelasku yang berada di ujung lorong.

'Brak!'

Pintu kelas kubuka dengan paksa, memperlihatkan teman sekelasku yang menatapku dengan terkejut. Segera ku arahlan pandanganku ke meja guru yang kosong.

Hah?! Kosong?!

"Mr. Kim belum datang?" Tanyaku pada kelas yang sunyi tersebut.

"Belum, guru-guru sedang rapat" kata wanita yang duduk di paling depan dekat jendela bernama Yerin.

Segera kuhela napasku dengan lega dan berjalan menuju mejaku yang berada di kedua paling belakang di pojok bersebelahan dengan jendela. Setelah duduk aku langsung menelungkupkan kepalaku keatas meja.

"Kemana saja?" Tanya teman sebangkuku yang juga temanku yang bernama Jeon Wonwoo, pemuda dengan ranking satu di angkatanku. Cukup populer karena kepintarannya dan wajahnya yang tampan dan terlihat dingin karena memang terlihat pendiam. Tapi, kalau kalian sudah dekat dengannya kalian akan bilang kalimatku yang sebelumnya berbanding terbalik dengan realitanya. Wonwoo itu bawel kalau sudah denganku dan teman-temanku yang lainnya, suka membuat jokes yang garing dan usil! Hmph! Aku paling sering dijahilinya! Tapi soal tampan, benar sih. Aku saja mengakuinya kalau sahabatku yang satu ini mukanya enak dipandang. Mau pakai kacamata ataupun tidak. Hehe

"Keasikan nonton video di atap" kataku singkat.

"Oh" balasnya.

Ck! hanya itu responnya?! Untung saja ia temanku dekatku selain Jihoon!

Aku pun tidak membalas lagi karena malas dan tiba-tiba aku mengantuk dan tidak lama kemudian aku tertidur.








'Soonyoung-ah'

Eung? Aku merasa namaku dipanggil dan pundak ku diguncang-guncang. Aku pun mengangkat kepalaku dari atas meja dan melihat Wonwoo menatapku.

"Ada apa sih ganggu saja?" Tanyaku yang masih setengah sadar.

"Mr. Han sudah datang.Jadilah anak rajin sekali-kali dan dengar penjelasan dia" katanya dengan nada jahil dan terlihat smirk di wajahnya yang datar.

"Jeon Wonwoo kau menyebalkan! Untung kau ku sayang!" kataku dengan nada sebal.

Ia hanya tertawa tanpa suara sebentar lalu fokus pada penjelasan dari Mr. Han.

Aku mengerucutkan mulutku dan menghadap kearah jendela lalu tersenyum. Aku tahu itu cara Wonwoo supaya aku tidak dihukum karena tertidur dikelas.




Setelah berjam-jam belajar sejarah dikelas (dan 90% melamun dikelas) akhirnya bel berbunyi. Hanya ada 3 jenis bunyi bel didunia ini yang paling kusuka, bel istirahat, bel pulang sekolah, dan bel waktu delivery makanan tiba. Dan bel ini adalah salah satu bunyi bel favoritku, yaitu bel istirahat! Yes!

Aku pun langsung melesatkan diriku ke kantin karena sudah tidak kuat dikelas terkutuk ini, meninggalkan dua sahabat baikku, Wonwoo dan jihoon. Tapi siapa peduli, yang penting cepat makan!


Sesampai dikantin aku langsung memesan ramyeon dan duduk di kursi pojokkan kantin yang masih kosong. Tak lama kemudian Wonwoo dan Jihoon datang. Wonwoo dengan ekspresi datarnya seperti biasa dan Jihoon dengan aura-aura hitam disekelilingnya.

'Plak'

"Apa sihJihoon! Sakit tahu?!" Seru ku dengan kencang sambil meringis karena punggungku di pukul keras oleh Jihoon.

Jihoon boleh saja kecil tapi galak! tenaganya pun seperti badak! Pernah kulihat dia mengejar-ngejar Mingyu dengan cutter ditangannya. Selain itu juga, ia pernah menyikut senior kita sekaligus ketua OSIS sekaligus teman kita juga, Choi Seungcheol dengan sangat keras di perut hingga dilarikan ke UKS.

"Kenapa kita ditinggal, hah?!" Katanya sambil  memukul bagian belakang kepalaku berkali-kali.

"Stop! Nanti kalau aku makin bodoh gimana?!" Seru ku sambil berdiri dan menghindar.

"Kau sudah bodoh, mau makin bodoh gimana lagi, hah?" Kata Wonwoo sambil menahan tawa.

"Enak saja! Aku ini ranking tiga dikelas! Masa mau dibilang bodoh?!" Bela ku sambil mundur-mundur.

'Bruk'

'Aduh, kenapa hari ini aku sering sekali sih menabrak orang?!' Gerutu ku dalam hati.

"Eh, Soonyoung hyung kau tidak apa-apa?" Kata orang yang kutabrak.

Eh? Sepertinya aku kenal suaranya?

Aku pun langsung melihat orang yang kutabrak! Tuh kan benar!

"Mingyu ya~" kataku lalu mengamit lengannya dan langsung mendapat tatapan lelah dari Jihoon dan Wonwoo dan tatapan kecemburuan dari siswi-siswi sekolahku.

Tentu saja, siapa yang tidak kenal Kim Mingyu? Siswa paling populer yang bisa melakukan segala hal, pintar dalam akademis maupun olahraga, jago memasak, baik, ramah, tampan pula! pokoknya perfecto! Siapapun jatuh kedalam pesonanya, tak terkecuali Soonyoung.

"Hyung, tidak apa-apa kan?" Tanya Mingyu ulang.

"Tidak, aku dibully oleh mereka!" Kataku sambil menunjuk kearah Jihoon dan Wonwoo.

"Enak saja! Kau yang seenaknya tinggalin kita demi makan dikantin!" Bela Jihoon.

"Tapi, aku kan-" belum saja aku menyelesaikan perkataanku, bibi kantin telah mengantarkan ramyeonku.

Aku pun langsung duduk di kursiku tadi.

"Itadakimasu!" Seru ku lalu memakan ramyeonku.

"Kwon Soonyoung kau-"seru Jihoon lalu mengehela napasnya. Sedangkan Wonwoo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan Mingyu hanya tertawa.



TBC


I Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang