Chapter 1

480 53 22
                                    

Hai, saya masih hidup ternyata. Ada yang masih baca atau nungguin kah?


Kalau masih langsung aja cus chapter abal abal ini



Warning!!




Happy reading.


3


2


1








Soonyoung baru saja keluar dari studio dance di sekolahnya disaat langit sudah berwarna oranye tanda matahari hampir tenggelam. Anggota klub dance yang lainnya sudah pulang sejak satu jam yang lalu sedangkan Soonyoung tetap tinggal untuk melanjutkan pencarian ide koreografi barunya yang akan digunakan untuk kompetisi dance rutin yang ia ikuti bersama timnya.

Soonyoung yang kini tenaganya habis berjalan dengan lunglai dilorong sekolah yang mulai menggelap dengan suasana yang bisa dibilang sedikit creepy dan horror. Menurut para murid lain, ketika ada murid yang sedang berjalan sendiri dilorong sekolah saat petang menjelang malam tiba, murod tersebut akan mendengar langkah kaki. Namun, Soonyoung berkata bahwa Ia tidak takut karena Dia adalah seorang pemberani dan tidak percaya akan hantu ketika diceritakan.

Soonyoung masih berjalan dengan santai ketika tiba-tiba ia mendengar langkah kaki dari belakangnya. Ia sontak berhenti untuk mendengarkannya lebih seksama lagi. Ia berpikir bahwa itu adalah langkah kakinya yang bergema namun, langkah kaki tersebut masih ada dan bahkan terdengar mendekat ke arah Soonyoung. Soonyoung pun sontak berlari kencang menuju lapangan sekolahnya. Dari belakangnya  terdengar langkah kaki yang semakin cepat dan  suara seperti memanggil, namun Soonyoung tidak peduli dan yang ia pikirkan saat ini adalah keluar dari lingkungan sekolahnya tersebut.






Hei, dimana Soonyoung yang mengatakan bahwa Ia adalah seorang yang pemberani dan tidak takut akan hantu?





Soonyoung keluar dari gedung sekolahnya dan berhenti berlari di tengah-tengah lapangan sekolahnya dengan jantung yang berdetak cepat karena takut dan baru saja berlari. Baru saja akan menarik nafas, pundak Soonyoung ditepuk dari belakang.

"AAHHHHHH!!!!!" Teriakan Soonyoung menggema.


"Hei, nak kenapa kau berteriak? Nah kau menjatuhkan ini" kata seseorang dari belakang Soonyoung.

Soonyoung sontak membalikan badannya dan melihat bahwa itu adalah satpam sekolahnya dan membuang nafasnya lega. Si satpam pun menyodorkan Soonyoung sebuah kunci mobil dan Soonyoung segera menerimanya tanpa pikir panjang dan mengucapkan 'terima kasih' lalu bergegas pergi dan keluar dari gerbang sekolahnya.

Sesaat ia keluar dari gerbang sekolah Soonyoung baru sadar bahwa ia tidak membawa mobil ke sekolah dan bahkan tidak punya mobil pribadinya sendiri. Sontak ia membalikan badannya dan ingin mengembalikan kunci mobil tersebut namun sang satpam tersebut sudah menghilang dan gerbang sekolah sudah tertutup.

Soonyoung akhirnya kembali berjalan dan akan mengembalikan kunci mobil tersebut hari senin karena besok adalah sabtu dan artinya libur, hari yang ditunggu-tunggu Soonyoung karena ia bisa bermain dan bermalas-malasan sepuasnya. Ia pun teringat sesuatu dan mengambil ponselnya dari kantong celananya, benar saja ponselnya sudah dipenuhi dengan spam dari seseorang. Soonyoung tersenyum senang dan mendial nomor telepon orang yang sudah menyepam chat Soonyoung.





"Halo, Jihoon?"









Soonyoung tiba di depan rumah Jihoon dan segera memencet bel rumahnya. Setelah menunggu beberapa saat, pintu kayu bercat putih tersebut terbuka dan menampilkan wajah wanita manis yang sudah sedikit berumur namun masih terlihat muda.

"Annyeonghaseyo Ommonim!" Sapa Soonyoung lalu membungkuk dengan sopam.

"Annyeonghaseyo, Soonyoung-goon" sapa balik wanita tersebut yang ternyata adalah Eomma dari Jihoon.

"Jihoon sudah menunggu dikamarnya, jja langsung naik dan mandi, akan eomma panggil nanti kalau makan malam sudah siap" lanjut Eommanya Jihoon.

"Ne, Ommonim!" Jawab Soonyoung dan segera menuju kamar Jihoon dilantai atas.

Soonyoung mengetuk pintu berwarna cokelat dan terdengar suara "ne" dari dalam tanda sang pemilik berada di dalam kamar. Soonyoung segera membuka pintu tersebut lebar dan berteriak "Jihoon!" Sambil membentangkan kedua lengannya. Jihoon yang berada di atas ranjangnya hanya mengerutkan kedua alisnya tanda tak senang.

"Berisik" kata Jihoon.

"Ah, Jihoon-ah ini kan acara sleepover kita~" kata Soonyoung sambil berjoget ria di depan pintu kamar Jihoon yang terbuka lebar tersebut.

"Ck, pulang saja sana!"

"Dasar tsundere!" Balas Soonyoung dan segera mukanya berciuman dengan bantal yang melaju cepat ke arahnya.






Setelah bertengkar sebentar akhirnya Soonyoung berbaring di atas ranjang Jihoon dan Jihoon duduk di kursi meja belajarnya.


"Ah, enaknya menempel pada kasur setelah hari yang lelah" gumam Soonyoung.

"Yah! Mandi sana badanmu lengket tahu!" Seru Jihoon sambil menendang-nendang Soonyoung dari samping.

"Aduh, aduh! Iya aku mandi! Hentikan!" Seru Soonyoung dan berdiri. Ia melihat handuk yang terlipat rapi di pinggir kasur tambahan yang nantinya akan digunakan Soonyoung untuk tidur.

"Wah, Jihoon memang Jjang!" Seru Soonyoung sambil mengambil handuk tersebut.

Jihoon yang memalingkan wajahnya "itu eomma tahu yang sediakan"

"Ya, ya" balas Soonyoung lalu menuju kamar mandi dan menguncinya.

Jihoon kembali berbaring di atas ranjangnya sambil memainkan handphonenya. Kemudian ia mendengar suara pimtu kamar mandinya terbuka. Jihoon heran, karena ia tidak mendengar suara air dari kamar mandinya. Ia pun menoleh,

" mandimu cepat-" kalimatnya terputus ketika melihat Soonyoung. Ia berdiri di depan kamar mandi dengan shower cap dan handuknya yang ia lilitkan di dadanya, seperti perempuan.

"What The--"

"Jihoon aku lupa bawa baju!" Seru Soonyoung.

Jihoon tidak menjawab, ia masih tertegun melihat Soonyoung dengan mulutnya yang terbuka sedikit. Ia tidak pernah melihat Soonyoung tidak memakai baju setelah keluar dari kamar mandi sekali pun maka dari itu ia sedikit terkaget melihat Soonyoung seperti ini. Ia pun segera tersadar dan memalingkan mukanya.

"Cepat cari baju dilemariku ada yang ukuranmu kok!" Kata Jihoon cepat.

"Aku tidak tahu yang mana, Ji! Carikan untukku!" Pinta Soonyoung.

"Cari sendiri!" Seru Jihoon.

"Ayolah Jihoon" kata Soonyoung sekarang sambil menggoyangkan pundak Jihoon dengan dua tangannya dengan keras.


















Tanpa ia sadari handuk yang dikenakan Soonyoung jatuh tepat dihadapan Jihoon. Jihoon terdiam dengan mata yang melotot.




















"AAAAHHHHHH!!!!" Terdengar dua suara teriakan berbeda bergema di rumah Jihoon.














Soonyoung terbaring dikasurnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan Jihoon memukul - mukulkan kepalanya ditembok setelah insiden jatuhnya handuk Soonyoung dan Jihoon melihat hal yang tidak seharusnya ia lihat. Suasana berubah menjadi canggung setelah itu.



'KRIET'


Suara pintu terbuka dan membuat dua insan didalam kamar tersebut mengalihkan pandangn mereka ke arah suara tersebut. Soonyoung terlihat senang dan Jihoon terlihat sedikit tidak suka.





"Wonwoo-ya!!!!" Seru Soonyoung lalu bangun dari kasurnya dan memeluk Wonwoo yang masih berada di luar kamar Jihoon dengan ekspresi datar namun Jihoon dapat melihat ada ekspresi kemenangan di wajahnya.









"Cih"














Continue?







I Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang