8

4.4K 383 45
                                    

.
.
.
.
.

"Yak! Apa yg kau lakukan barusan Victoria Song?!! Kau mau membuat rencana kita gagal eoh!!" bentak Nickhun pada calon istrinya begitu mereka pergi dari pesat Jessica.

"aku ingin memperbaiki semuanya Khun-ah! Bahkan kau masih bisa menjalankan perusahaan appaku setelah kita menikah tanpa harus merebut salah satu perusahaan Tiffany! Sadarlah Nickhun!" balas Victoria tak mau kalah.

"sadar kau bilang! Disini harusnya yg sadar itu dirimu! Jelas aku tidak mencintaimu! Kau tau? Aku bahkan masih sangat mencintai Tiffany!"

"kau tidak mencintainya dengan tulus! Kau hanya mengincar tubuh gadis itu! Aku tau bagaimana rencana busuk mu Nickhun!"

"lebih baik kau menyerah sekarang daripada kau mendapat masalah lebih besar! Mereka mempunyai seorang Choi Siwon yg bisa membantu nya kapan saja" lanjut Victoria.

"bahkan Choi Siwon tidak ada apa-apanya dibanding denganku" sengit Nickhun yh dibalas senyuman remeh oleh Victoria.

"kau bahkan selalu meminta bantuan dana disetiap proyek mu. Sekarang siapa yg tidak ada apa-apanya?!"

Plak

"tutup mulutmu jalang!!" kesabaran Nickhun pecah dengan tega ia menampar keras pipi calon istrinya.

Bulir airmata sudah membasahi pipi merah gadis China itu. Dengan cepat ia mengambil tasnya dan meninggalkan Nickhun. Sebelum benar-benar meninggalkan Nickhun, Victoria mengeluarkan keputusannya.

"kita akhiri pertunangan kita. Aku akan meminta ayahku mencabut semua saham di perusahaan mu!" ucap Victoria tegas.

Nickhun tidak peduli. Yg sekarang ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar Tiffany kembali bersamanya dan dia bisa menjalankan rencana yg sudah ia susun. Dibanding saham Tiffany, Nickhun lebih terobsesi untuk merasakan tubuh gadis Hwang itu. Entahlah apa yg ada pada Nickhun bahkan Victoria pun yg memiliki tubuh bagus tak disentuh oleh Nickhun dan lelaki ini memilih untuk bersabar dengan rencana nya untuk menikmati tubuh indah Tiffany.

"akan ku buat kau menjadi milikki dalam waktu dekat ini. Sekalipun dengan cara yg kasar" gumam Nickhun.

.
.
.

Wendy terus saja mondar-mandir di ruang tengah apartemen nya. Sesekali ia mengigit kuku jari nya. Semua yg ada di ruangan itu pun tak luput dari ekspresi khawatir. Hanya ada satu orang yg tak ada disana dan itu yg membuat mereka khawatir.

"sayang, kau bisa duduk tidak?" tegur Chanyeol dan diabaikan kekasihnya.

"aku khawatir dengan eonniku.. Hikksss.. Fany eonnie" tangis Krystal tak bisa ditahan lagi.

Kai pun langsung membawa sang istri kedalam pelukkannya. Beruntung putra mereka sedang tidur jika tidak, pasti anak itu ikut menangis karena mommy nya menangis.

"babe, aku yakin nuna baik-baik saja. Siwon hyung pasti bisa menjaga nuna. Aku yakin!" Kai berkata untuk menenangkan istrinya.

Kata-kata Kai juga disetujui Suho dan Chanyeol yg sangat begitu dekat dengan Siwon.

"lebih baik kalian istirahat. Biar kami yg menunggu nun--"

"aku pulang!" sebuah suara memotong ucapan Chanyeol.

Para wanita mereka menatap Tiffany yg baru datang dengan Siwon dan ketiganya langsung memeluk Tiffany erat. Airmata tak tertahan lagi oleh keempat wanita ini. Dan para lelaki mereka hanya bisa menghela napas lega karena orang yg mereka khawatirkan kembali dengan selamat.

"eonnie, are u okey?!" pertanyaan pertama dilayangkan oleh Krystal.

"aku baik. Jangan khawatir"

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang