True Star / 巨星 (Indonesia Vers) - Volume 2

CHAPTER 10 : WARM UP

Pembuatan film untuk hari ini telah berlangsung dengan lancar. anggota staf yang masih single sedang mendiskusikan di mana mereka harus pergi untuk makan malam. Orang-orang yang sudah menikah seperti Direktur Li Wei menolak tawaran mereka untuk makan bersama dan pulang ke rumah untuk makan bersama keluarga mereka.

"Tang Feng, ayo kita makan." Gino keluar dari trailernya setelah mengganti baju dan menghapus make-upnya.

Melihat Tang Feng setengah jalan memasuki mobil, dia dengan cepat memanggil aktor itu.

Tang Feng melambaikan tangan pada Gino tanpa memalingkan kepalanya. Ia masuk ke mobil dan berkata, “Tidak, saya memiliki hal lain yang harus dilakukan malam ini. Sampai jumpa besok."

Mobil itu mulai berjalan, meninggalkan jejak debu putih.
Gino menghela napas dan memasukkan tangannya ke dalam sakunya. Dia menatap ke arah Tang Feng telah meninggalkanya, Gino tidak bergerak untuk waktu yang lama. Agak kesal, dia menendang kerikil di depan kakinya.

Dia masih ingat apa yang telah dilihatnya di apartemen Tang Feng dua hari yang lalu, tapi dia tidak percaya ada sesuatu antara Tang Feng dan Lu Tian Chen.

Meskipun dalam industri hiburan di mana ketenaran adalah segalanya, hal itu biasa bagi selebriti untuk memiliki hubungan khusus dengan bos mereka.

Tapi dia tahu Tang Feng bukan orang seperti itu. Dia bukan tipe yang akan menjual tubuhnya untuk kesempatan beracting.

*** 

Tang Feng tidak mau mengakui bahwa dia menghindari Gino. Mungkin karena Gino yang dia kenal sekarang berbeda dengan Gino yang dia kenal dulu saat menjadi Fienes.

Hal ini juga bisa jadi karena ia terkejut pada kedekatan mendadak dalam hubungan mereka. Tapi akhirnya, dia sendiri yang tahu alasan sebenarnya.

Saat sedang syuting, ia diharuskan akrab dengan Gino. Dia bukan idiot. Meskipun Lu Tian Chen dan Charles tidak mengatakan apapun, dia dapat mengetahui apakah seseorang bahagia atau sedih berdasarkan tindakan mereka.

Selama itu terkait dengan pekerjaan, keakrabanya dengan Gino bisa dimengerti. Namun di balik layar, menjadi akrab akan dengan mudah membuat orang lain berfikir yang lain.

Dibandingkan dengan sebelumnya, Lu Tian Chen dan Charles yang memfokuskan perhatian lebih pada dirinya.

Hal itu tidak berhubungan dengan cinta; itu pasti tidak berarti bahwa dua pria itu tiba-tiba jatuh cinta padanya.

Jauh lebih sederhana, seperti hewan peliharaan yang kamu pelihara selama bertahun-tahun tiba-tiba mulai menempel pada orang lain.

Siapa pun akan merasa tidak nyaman saat terjadi perubahan.
Jika seseorang tidak menginginkan masalah, maka sebaiknya hindari semua kemungkinan sumber masalah.

Dua hari yang lalu, Lu Tian Chen telah mengisi lemari Tang Feng dengan bajunya sendiri. Sejak saat itu, dia telah tidur dengan Tang Feng di ruangan yang sama.

Seringkali, ketika Tang Feng pulang dari pembuatan film, Lu Tian Chen juga ada di rumah. Mereka akan makan malam bersama dan mengobrol tentang hari mereka.

Setelah itu, Tang Feng akan pergi ke ruang kosong dan berlatih baris script adeganya di depan cermin. Lu Tian Chen akan pergi ke ruang kerjanya dan mengurus pekerjaannya sendiri. Selama masa ini, keduanya tidak akan mengganggu yang lain.

Sekitar pukul sembilan atau sepuluh malam, mereka akan bertemu kembali di ruang tamu. Mereka akan menonton TV dan mengobrol lagi. Terkadang, mereka pergi ke bar atau berjalan-jalan di luar.

Kehidupan yang begitu monoton kadang memberi Tang Feng perasaan aneh, tapi jenis kehidupan ini tidak bertahan lama.

Ini malam yang lain. Setelah menonton TV sebentar, Tang Feng dan Lu Tian Chen kembali ke kamar masing-masing untuk mandi.