Tang Feng membuka pintu kamarnya, Lu tian Chen yang sudah berdiri di luar, Tang feng membiarkan Lu tian Chen masuk kedalam lalu Lu tian Chen berinisiatif menutup pintu dengan pelan. kelopak mata tang feng menatap kebawah, menatap saat Lu tian chen mengunci pintu kamarnya.
"kau menyukainya?" Kedua kata ini terkadang terdengar manis tergantung siapa yang mengucapkanya, terutama jika kata kata ini di ucapkan oleh seorang Lu tian Chen yang begitu rasional dan selalu berfikir ke depan.
Karena kita tahu bahwa Charles hanyalah orang yang terbiasa fasih memuji pria, dari mulut Charles terdengarnya sedikit manis, terkadang membosankan, kamu tidak akan tahu mana kata kata yang benar, terdengar benar namun teryata salah.
Lu tian Chen mungkin tidak sering berbicara, kadang-kadang saat berbicara juga hanya menyampaikanya secara singkat langsung pada tujuanya, itulah yang membuat seseorang akan lebih mempercayai Lu tian chen. karna ia mampu membuat orang lain berpikir bahwa ia layak untuk diandalkan dan dipercaya, walaupun secara spontan perkataanya lebih meyakinkan.
"Apakah kamu menyukainya ?" Bahkan walaupun Tang Feng telah banyak makan asam garam kehidupan, hatinya masih saja berdebar mendearnya.
"Bagaimana tiba-tiba kamu berpikir menyalakan kembang api,pada pukul 11.11 PM" Tang Feng bertanya, Lu tian chen berbalik berjalan ke ruang tamu kamar hotel, sambil melepas mantelnya.
tang feng bertanya lagi pada Lu tian Chen, "Apa yang harus diminum, anggur atau kopi? "
"Whisky, terima kasih."
Tang Feng berjalan menuju bar yang terletak di kamarnya mengambil dua gelas kosong, menaruh beberapa es kedalamnya lalu menambahkan whisky, agak memanjakan Lu tian chen namun tang feng menyukainya.
"Karena hari ini adalah hari istimewa." Lu tian Chen melepaskan tiga kancing atas pada kemejanya , dada yang berbentuk bidang masih dapat terlihat di remang-remang cahaya ruangan, pria ini memiliki tubuh Asia yang cukup indah.
Jika bukan karena kepribadian Lu tian Chen yang dingin dan selalu kejam, Tang Feng berpikir bahwa Lu tian chen akan menjadi pria yang populer, tapi karakter Lu tian Chen yang di takdirkan menjadi manusia yang sukses berbinis maka ia tak bisa bersikap santai, seperti vas bunga yang tak mudah pecah.
Jika bukan orang yang sangat baik, atau berkemampuan mental yang kuat, berdiri di samping Lu tian Chen akan membuat dirinya merasa tertekan yang cukup besar. Tang Feng menatap dada Lu tian chen, membawa gelas wiski itu mendekat dan menyerahkannya pada Lu tian Chen, pria itu meraih gelasnya, saat meraihnya ia sengaja mengusapkan jarinya pada punggung tangan tang feng dengan perlahan.
"Hari spesial dalam rangka ?" Tang Feng duduk berhadapan dengan Lu tian Chen, dia melihat ke luar jendela yang masih tetap bermekaran kembang api, sepertinya butuh banyak uang untuk melakukanya.
Tang feng berbalik, ia melihat Lu tian Chen menatapnya, dengan serius, fokus, dengan background kembang api bermekaran sangat indah dan mewah yang mempesona di Los Angeles, Lu tian Chen tampaknya baru saja melihatnya, hanya dengan tang feng.
Perhatian yang unik ini terlalu banyak menyita fikiran tang feng sejenak, tang feng berpikir bahwa ia tiba-tiba mengalami serangan jantung, meremas nyeri di dada, tapi bukan rasa sakit yang tidak nyaman.
Lu tian Chen tidak ingin terlihat canggung dengan Tang Feng, mengangkat gelasnya dan mulai meminum habis whiski dalam gelasnya, dia memegang gelasnya, sekarang rasa panas di badan dan kepalanya yang pusing, mungkin ini adalah tanda ia telah mabuk.
"Saya berfikir mengapa kamu tiba-tiba mengalami amnesia setelah kamu sadar, pada awalnya aku benar-benar mengira kamu akan memulainya kembali dari awal, tapi seperti sebuah vas yang pecah bahkan meleleh, bagaimana caranya vas itu untuk menjadi barang antik ?, Tang feng yang berkepribadian seperti anak-anak yang bebal dan hanya bisa patuh menjadi Tang Feng yang menjadi tiba-tiba berkepribadian dewasa, matang, tenang dan acuh tak acuh "
KAMU SEDANG MEMBACA
True Star / 巨星 (Indonesia Vers) - Volume 2
RomanceRaja dari layar perak, Feinnes Tang meninggal bertahun-tahun setelah melawan penyakit jantung. Dia terbangun dan mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang bintang idola idaman. Karena surga telah memberinya kesempatan baru, dia memutuskan untuk m...