Katya sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Aldi, Iqbaal, Kiki, dan Bastian ikut serta menjadi saksi atas tindakan kriminal yang dilakukan oleh Arkan.
Salsha, Zidny, dan Laras menemani Katya di rumah sakit.
Bagian Rumah Sakit.
Salsha dan Zidny menangis melihat kondisi Katya yang ditubuhnya penuh darah. Begitu kejinya Arkan melakukan itu kepada Katya, dia benar-benar melakukan adegan ulang kematian Bella.
"Kalian engga usah menangis, tenang dulu," Laras mencoba menenangkan Salsha dan Zidny.
"Kondisi Katya benar-benar gawat Ras! Gue takut!" Zidny masih terisak disamping Salsha.
"Tapi kalian jangan nangis! Mending kita doain Katya semoga engga terjadi apa-apa sama dia," Laras memeluk Salsha dan Zidny.
Laras kemudian menghapus air mata yang ada di pipi Zidny dan Salsha secara bergantian.
"Kita sholat ayo!" Laras menarik tangan Salsha dan Zidny menuju Musholla rumah sakit.
***
Setelah selesai sholat dan meminta pertolongan agar Katya baik-baik saja, mereka kembali ke depan ruang rawat Katya.
Dokter yang menangani Katya operasi belum juga keluar, karena tanda merah yang berada di atas depan pintu ruang rawat masih menyala.
"Lama banget si dokternya keluar!" Zidny terus saja bermondar-mandir seperti setrikaan.
"Sabar dong! Serahin semuanya kepada Allah aja," Ucap Laras.
"Gue takut Katya akan bernasib sama dengan Bella!" Salsha kembali menangis di tempat duduk yang tersedia di koridor rumah sakit.
"Lo jangan bikin gue tambah takut dong Sal!" Ucap Zidny.
Belum beberapa lama tanda merah di atas depan pintu telah mati tanda operasi telah dilakukan dan dokter keluar dari pintu itu.
"Keadaan Katya bagaimana Dok?" Tanya Laras.
"Kalian semua siapanya?" Dokter malah balik nanya.
"Kita temannya," Jawab Zidny.
"Kalian cepat hubungi keluarganya, ada hal serius yang terjadi di organ tubuh pasien!" Dokter kembali masuk ke ruangan operasi itu.
"Bagaimana ini! Kita engga tau sama sekali tentang Katya?" Zidny memijit keningnya yang mulai pusing.
"Telephone Bastian cepat!" Saran Laras.
Salsha segera menelephone Bastian.
"Bas! Lo cepatan ke rumah sakit dan hubungin keluarga Katya sekarang!"
"_____"
"Apa?"
"______"
"Pokoknya lo cepetan kesini! Sekarang!!
Salsha mematikan sambungan telephonenya.
"Kenapa?" Tanya Laras.
"Bastian menuju ke sini."
****
Bagian Kantor Polisi.
"Lo kenapa bisa langsung nebak kejadian ini dan ngehubungin polisi?" Bisik Iqbaal ke telinga Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On; alsha
Fiksi Penggemarberawal dari membantu move on tetapi berakhir saling jatuh cinta❤ (bukan sequel) -CERITA SELESAI-