How we meet

217 9 0
                                    

Warning: typo everywhere

Aku berjalan melewati lorong sekolah ku yang mulai sepi, tanpa ragu lagi aku mempercepat langkah kaki ku.

Tiba tiba ada yang memegang pundak ku, "Kak aku sudah bilang aku tidak mau jadi asisten sekertaris, kakak tau kan kalo kak Emily itu suka nyuruh nyuruh terus, sekarang aku ingin pulang ini sudah malam!"
Kupikir itu adalah kak Ray, kakak kelas ketua Student Council SHS ku.

Tiba tiba orang yang memegang pundaku tadi membalik kan tubuhku langsung menghimpit tubuhku ke tembok.

"Mine" bisiknya lembut dan jelas, tapi aneh nafas nya begitu dingin. As cold as ice but as familiar as home. Tiba tiba sesuatu yang lembut menempel di bibir ku, dia mencium ku! Lama dan begitu dalam itulah yang kurasakan entah mengapa lama kelamaan aku menikmati ciuman itu. Ciumannya makin turun sampai ke leherku meninggalkan kissmark disana. Matanya begitu menghipnotis ku mata sehitam ebony yang amat memukau dan suara nya yang begitu indah dan khas di telingaku. Dan pada akhirnya dia memelukku. Aku sebenarnya tidak rela dia mengakhiri ciuman tadi. Setelah itu dia mengambil satu langkah mundur lalu hilang ditelan gelap malam langit Inggris.

"Ba-bagaimana bi-bisa ada orang yang berlari secepat itu!? SETAN!! MOM AKU DI CIUM SETAN! TOLONG!!!"

Aku berlari meninggalkan sekolah ku. Bersamaan dengan malam yangs menghampiri langit kota London.


"Ma, aku pulang!!" ucapku sambil memasuki rumah,

"Hi, dear bagaimana hari mu di sekolah, tumben pulang malam sekali?" kata mama sambil membawakan segelas jus untukku.

"Thanks ma." kata aku sambil meminumnya. Setelah jus itu habis aku merasakan kepala ku terasa berat

"Ma aku ke kamar ya mau tidur, goodnight!!" kata ku sembari menaiki tangga menuju kamar ku. Setelah mandi aku beranjak ke kasur bersiap memimpikan mimpi indah.

*
*
*
*
*
*
*
*

ALAM MIMPI(?)

"SERANG!!!" sebuah teriakan mengagetkan diriku, yang kuharapkan adalah mimpi indah namun mimpi ini justru sebaliknya.
Menyeramkan, menakutkan, menegangkan itu yang ku lihat

Seorang vampir menggigit se orang witch (penyihir)  hingga darah mengucur dari leher perempuan itu, cukup untuk membuat bulu kuduk ku merinding. Tapi si vampir malah tertawa puas dan menunjukkan taring dalam seringai nya.

Aku pun berlari ke semak semak, namun pemandangan yang kulihat tak kalah aneh. "Desline! Ayo kita harus cepat pergi. Kau tahu kan!? Kita tidak boleh mati di pertempuran ini kita harus melindungi yang terpilih!" seorang laki-laki tampan berkata dengan nada terburu buru, dan sepertinya aku sangat familiar dengan wajah itu.

Aku melihat pada wanita yang sedari tadi diajak bicara, "Sebentar Daslan! kau tidak lihat kondisi anak ini! Dia kehilangan ibunya di depan matanya sendiri, sama seperti kita. Apakah kau lupa tentang bagaimana cara ibu meninggal hah!" perempuan itu terus menenangkan anak disamping nya, nada bicara nya yang awalnya tinggi memelan seiring kata terakhir dan membentak laki-laki itu.
Aku melihat ke arah anak itu, anak itu masih menatap mayat seorang wanita, yang sepertinya adalah seorang elf. Wanita itu telah mati namun werewolf di sebelahnya masih senang merobek robek mayat itu. Aku berteriak agar semua yang disana menghentikan kengerian ini, tapi aku hanya bagai roh disini. Aku hanya bisa menangis dan menjerit diantara mayat mayat yang ada..
-

------------------------------------------------------------
Hai, akhirnya part satu selesai seneng banget rasanya apalagi ia cerita pertama aku
Thanks buat yg udah baca
Sorry klo g nyambung

My Love Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang