Cerita ini hanya fanfiksi. Saya memakai nama dan pekerjaan mereka sebagai latar belakang, namun mengabaikan apa yang mereka kerjakan dan di mana mereka berada sebenarnya saat ini.
Semoga cerita ini bisa menebus dosaku yang bikin hubungan Yuzhou nggak maju-maju di cerita satunya. Hehehe.
Enjoy ^O^
---------------------------------------------------------------------------
Huang Jingyu, seorang lelaki yang tampan rupawan dan gagah perkasa. Pokoknya tipe yang bakal dikejar-kejar cewek meski dia bukan artis terkenal yang sedang naik daun seperti sekarang.
Nah, apa yang sedang dilakukan lelaki macho ini sekarang, sodara-sodara? Dia ada di dapur apartemennya. Lagi bikin kue. Iya, kue tart. Dia berambisi bikin tart tiga tumpuk seperti yang nampak di layar smartphone -nya. Tartnya cantik, dilumuri cream putih dan dihiasi bunga dan akar-akar dari fondant. Sederhana tapi tetap elegan. Dia rasa gampang bikinnya. Sialnya dia nggak tahu kalau itu tart pernikahan, bukan tart ulang tahun.
Hari ini adalah hari ulang tahun pujaan hatinya, Xu Weizhou. Dia ingin memberinya kejutan dan hadiah spesial.
Bahan-bahan sudah tersedia sesuai resep. Tinggal mengikuti langkah demi langkah. Pasti gampang. Nggak beda sama tokoh yang pernah diperankannya, si Gu Hai, Jingyu lumayan pede sama kemampuan memasaknya. Dia pernah masak mie instan spesial buat Zhouzhou, dikasih telor dan sosis. Dan Zhouzhou bilang rasanya enak. Itu aja udah cukup bikin dia merasa dapet stempel jago masak.
Dengan semangat 45 Jingyu mengikuti langkah-langkah yang tertera di smartphone -nya. Dia mencampur telur dan gula dalam baskom, kemudian mulai menyalakan mixer yang baru aja dibelinya demi hari ini. Terlalu kencang. Adonannya nyiprat kemana-mana. Buru-buru dia matikan dan nyalakan lagi dengan kecepatan sedang.
"Sialan, masuk ke mata, nih!" serunya, sambil menggosok-gosok matanya yang kena telur dan gula. Tapi dia nggak menyerah. Tanpa membersihkan dirinya, dia mulai menakar tepung sesuai resep. Setelah pas, langsung dia tuang ke adonan tadi. Dia nggak tahu kalau mixernya harus dimatikan dulu. Tepungnya jadi beterbangan, sodara-sodara. Sekarang di sekujur tubuh Jingyu menempel telur, gula, dan tepung. Nice, tinggal digoreng.
Tiga puluh menit berlalu. Akhirnya adonan sudah jadi. Meski harus melewati bermacam halangan dan rintangan yang menerpa, Jingyu cukup puas dengan hasilnya. Warnanya sesuai dengan yang ada di foto resep. Dia membagi adonannya dalam tiga loyang yang berbeda ukuran. Dia mengernyitkan kening ketika melihat adonannya kurang. Dia lihat lagi ukuran loyangnya. Sudah sesuai dengan yang di resep.
"Ah, mungkin kurang air," pikirnya. "Biar enak, kutambahi susu cair saja." Dan dia menuangkan susu kotakan sampai jumlah adonannya sesuai dengan loyangnya.
Sebelum memasukkan buah karnyanya itu ke oven, Jingyu mengeluarkan benda spesial dari kantongnya. Sebuah kotak persegi kecil yang dilapisi beludru merah. Dia membukanya. Di dalamnya nampak sepasang cincin emas putih. Di atasnya terukir 瑜 洲. Iya, di atasnya. Bukan di dalamnya seperti cincin-cincin yang lain lho.
[T/N: 瑜 洲= Yú Zhōu = karakter nama Jingyu dan Weizhou]
Jingyu nyengir membayangkan wajah Zhouzhou yang akan memerah marah dan mengatainya nggak tahu malu. Jingyu emang maso. Malah makin cinta kalo dipukul dan dikatai.
KAMU SEDANG MEMBACA
【ONESHOT】Cake Fight!!! [BAHASA]
Fiksi PenggemarSebuah fanfiksi untuk ulang tahun Xu Weizhou yang ke-23 [171020]