1- The Coming of the Prince

13.9K 389 3
                                    

Sinar matahari muncul malu-malu dari celah-celah tirai kamar seorang gadis manis yang tampak tak terganggu sama sekali

Tok tok tok

"Zura, bangun sayang kamu harus sekolah nanti telat loh" ujar seorang wanita dari luar, namun sang anak sepertinya tidak merasa terusik sedikitpun.

'Ceklek'

"Zura, bangun nak siap gih ke sekolah" ujar wanita itu lagi yang kini telah duduk di tepi ranjang sang anak dan mengusap kepalanya penuh sayang

"Hmmmm,, 5 manit lagi ma, Zura masih ngantuk" jawabnya dengan suara serak khas orang baru bangun tidur tanpa membuka matanya.

"Ayo bangun sayang, nanti telat loh. Mama udah bikinin nasi goreng kesukaan kamu masa mau dianggurin"

"Hmm, iya deh ma Zura bangun" wanita itu tersenyum lalu mencium kening anaknya, sang anak pun berlalu menuju kamar mandi meninggalkan sang ibu yang masih duduk di ranjang dan memandangnya punggungnya yang menjauh menuju kamar mandi. Sedetik kemudian raut wajah wanita itu berubah sedih, mengingat sang anak yang tak pernah melihat sosok ayahnya sejak lahir. Sang ayah meninggal di hari yang sama saat Zura lahir karena kecelakaan. Meskipun begitu ia bahagia Zura tumbuh menjadi anak gadis yang baik dan ceria , meski kadang ia merasa sedih, ia tidak pernah menunjukan kesedihannya pada orang lain bahkan di depan ibunya sendiri

Anak kita udah tumbuh besar manjadi anak yang manis dan ceria pa,,



------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Zura turun dari tangga lengkap dengan seragam putih abunya.

"Pagi ma, pagi kak" sapa Zura seraya mencium pipi ibu dan kakaknya, ia memiliki saudara laki-laki yang 2 tahun lebih tua darinya, namanya Darrel ia sekarang berkuliah di salah satu universitas di Jakarta mengambil jurusan sasta.
Zura sendiri kelas XI di SMA st. Ursula di Jakarta.

"Pagi sayang"
"Pagi dek"
Jawab ibu dan kakaknya bersamaan sambil tersenyum.
Zura lalu mengambil tempat duduk di sebelah kakanya dan mulai sarapan.

"Ma"
"Iya nak?"
"Tadi malam aku mimpi ada pangeran yang samperin aku pake kuda putih, terus dia bilang dia nyari aku Cinderellanya, terus dia bawa aku ke istana, terus kita nikah, terus kita hidup ba-"

" ck ck ck, kamu mah saking terobsesinya sama Cinderella, hampir tiap hari kamu mimpinya itu doang dek"
Ujar Darrel sambil terkekeh

"Ih kakak mah gitu. Tapi beneran kak, kayaknya pangeran Zura itu beneran mau datang samperin Zura pake kuda putih, romantis banget" ujar Zura berbinar-binar

"Ya kali dek samperin lo pake kuda, jaman sekarang canggih dek, kalo dijemput pake mobil mewah baru dikata romantis, lah ini jamput pake kuda" Zura memberenggut kesal kakaknya ini memang jahil, tapi dalam sekejap dia dapat berubah menjadi sosok yang dewasa.

"Isshhh kakak nyebelin" Darrel tertawa melihat tingkah adiknya,
Sedangkan sang ibu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya.

"Udah sana berangkat nanti telat loh" sanggah sang ibu yang dari tadi diam

"Ya udah ayo kak berangkat, nanti aku telat" Darrel mengangguk dan mengambil kunci mobil, lalu manyalim sang mama setelah itu menyusul adiknya dari belakang


------------------------------------------------------


"Makasih kak, nanti jemput aku ya" ujar Zura sambil mencium pipi Darrel.

"Iya iya masuk gih, belajar yang bener awas kalo bandel" Darrel mencium kening Zura, setelah Zura keluar ia melambaikan tangan sekilas dan berlalu dari sekolah Zura.

------------------------------------------------------

"Pagi Bella sayang" sapa Zura seraya mencium pipi Bella sahabatnya

"Idih najis lo Ra, pake nyium-nyium segala gue normal yah" Zura cengar cengir tanpa dosa dan menjatuhkan bokongnya di bangku sebelah Bella.

"Bella semalam aku mimpi-"
"Pangeran lo datang jemput lo Cinderellanya" potong Bella

"Ihh Bella mah gitu" Zura mengerucutkan bibirnya.
Bella memutar bola matanya malas. Ia heran dengan sahabatnya yang sangat terobsesi dengan Cinderella.

"Tiap hari juga lo ngomong hal yang sama Ra, emang obsesi lu sebesar itu ya sampe-sampe hampir tiap hari lu mimpinya itu mulu. Kisah Cinderella itu adanya di dongeng doang Azura Bertilda sayang" Zura mendengus kesal, sahabatnya selalu saja seperti itu.

"Ihh tapi aku tuh suka sama Cinderella, aku pengen kisah aku nanti kaya gitu juga, aku yakin pangeran aku bakal datang" ujar Zura sambil tersenyum manis

"Jadi lo mau punya ibu tiri kejam gitu?"
Zura langsung memukul lengan Bella pelan.

"Bukan itu Bella, aku mau kisah cintanya aja yang itu jangan"

"Ya ya ya terserah lo"

Tak lama bel berbunyi dan KBM pun berlangsung.



------------------------------------------------------

Jam istirahat pun tiba semua murid berhamburan keluar menuju kantin

"Bella ke kantin yuk, laper ni"
"Ya udah, yuk"
Kedua sahabat itu berjalan menuju kantin, lalu mencari bangku kosong untuk diduduki.

"Ra lo pesan apa? Biar gue pesenin" tanya Bella sesampainya di kantin

"Mie ayam sama es teh aja deh"
"Oke bentar yah" ujar Bella seraya berjalan meninggalkan Zura tanpa menunggu jawaban gadis itu.

Tak lama muncullah sosok seorang laki-laki tampan memasuki kantin, wajahnya asing baru pertama kali Zura melihatnya.

Itu sapa yah? Kok aku baru liat? Batin Zura,
Tak sengaja tatapan mereka bertemu. Sorotan mata hitam bening dan tajam.

Dug dug dug

Zura secara tak sadar tersenyum, dan laki-laki itu langsung memalingkan wajahnya dan berjalan menuju salah satu meja bersama teman-temannya.

"Woi!!!! Ngelamun lagi kesambet rasa lo!" Bella membuyarkan lamunan Zura,
Zura melahap makanan yang dibawa Bella sambil sesekali melihat ke meja ujung, meja laki-laki itu sambil senyum-senyum.
Bella yang menyadari itu mengerutkan keningnya.

"Wah kesambet bener ni orang, lu kenapa sih Ra?"
Zura menatap Bella sambil tersenyum manis

"Pangeran aku datang Bella"




TBC

Chapter 1 slesai ☺☺
Tekan bntang dong guys 😉



Jumat, 20 oktober 2017
Chocolatere💕

Hurts Love  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang