Cinta itu memang harus diperjuangkan, tapi bagi Hudan selain di perjuangkan harus tetap diperUANGkan , mengapa ❓ because para cewek ga mungkin makan cinta doang yakan-, mau sesederhana apapun dia, tetap kita butuh uang buat ngajak dia ngedate lah dan ngasih apa gitu..jiahhhelahhh ;v
Bel istirahat berbunyi ~boom...
Hudan menuju kantin sekolah tanpa anak buahnya itu, tiba tiba Ekel menghampirinya ..
" woiilah bos mau kemana lu?" Ekel sambil menggebrakk bahu Hudan. " Hayang apal wae atuh, intinya jan kepoo" jawab Hudan lalu berjalan meninggalkan Ekel menuju arah kantin cogat, dimana biasanya Hudan berubah menjadi cogat alias cowok gatel bro :D
" Bi.. Gua pengen beli 1 karton sama lem." lontar Hudan kepada Bi Ijah.
" Ini Den Hudan, tambah apalagi?" tanya Bi Ijah. "Emhh.. sama coklat SilverQuenn deh, jadi why money ?" ujar Hudan dengan mengangkat satu halisnya yang tebal itu. "Semuanya jadi 25rbu " jawab Bi Ijah.
Setelah mendapatkan semua apa yang dibutuhkan, kemudian Hudan merakit karton tersebut..
Dengan penuh teliti disertai bercucuran keringat di dahinya Hudan perlahan menyusun kertas karton yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian lalu merakit satu demi satu menggunakan lem, sehingga Hudan berhasil membuat suatu karyanya yaitu sebuah Flower Heart sangat indah yang akan diberikan kepada sang pujaan hatinya. :*
Hudan terlihat percaya diri memegang sebuah cokelat ditangan kirinya dan bunga ditangan kanannya, kemudian Hudan menghampiri kelas X IPA 6 -,
" Ada Reyna? " tanya Hudan.
"Ada, bentar gua panggil dulu" ucap Rizky, teman sekelasnya Reyna. Dan akhirnya Reyna datang menemui Hudan yang sedang waitting di depan kelasnya.. *kuy lah wkwk :v
#terkikisolehwaktu
° Pending dulu guys -..- Menurut lo selanjutnya apaan? ;v jan lupa vote dan yang paling penting gua minta kritikan:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Terkikis oleh Waktu
RomanceKisah antara Hudan dan Reyna si gadis jutek dan si cowok nakal. Jaman NOW 😎 Serumit apapun masalahnya mau bahagia ataupun duka, setiap cerita tentang cinta selalu ada hikmah yang bisa kita ambil ~ Mengejar itu bukan soal menunggu, tapi soal belari...
