Part 1. Semuanya di Mulai

406 17 4
                                    

Sinar matahari mulai terbit dari ufuk timur. Cahayanya jendela sebuah kamar dan membuat pemilik kamar terbangun malas. Sangat sulit wanita itu membuka matanya. Hari ini hari libur, karena hari ini adalah hari dimana tempat yang ia tinggali sedang merayakan hari jadi tempat itu. Tiba - tiba pintu kamar terbuka, lalu....

"Ayunda, ayo bangun cepatlah!"

"iiiihhhh ibu, ini hari libur jadi bisakah aku tidur sebentar lagi"

"Tidak, ayo bangun, SEKARANG" ucap ibu sambil menarik selimut Ayunda.

"Hei, Ayunda kamu belum bangun juga nak, ayo bangun, ayah akan memberi mu sesuatu" sambil melihatkan kemasan yang sedang dipegang nya.

"Siap, ayah" ucapnya semangat sambil berlari menuju kamar mandi.

"Ayunda, kalau kamu sudah selesai mandi lihat apa yang ayah bawa ya."

"Kalau kamu sudah tahu isinya, kau pasti tahu apa yang harus kamu lakukan"ujar ayah sambil pergi dari kamar Ayunda.

Skip....

Ayunda, pov
Ahhh.., kira - kira isinya apa ya ?, aku lihat ah. Kubuka kemasannya dan akhirnya terlihat gaun berwarna pink dengan model seperti baju princess saja, bagus nya pasti mahal nih. Ayah baik sekali. Aku pakai deh.

Skip ......

Oke, udah. Liat di kaca deh. Wow perfect !!! Cantik banget gue....(aduh kata - kata gaul bermunculannn + alaay lebay).

Keluar ah, pasti ayah dan ibu udah nunggu di ruang makan. Cepaattt ...., tunggu tunggu apa tuh, berkilau banget dari dalam kemasan tadi, apa mungkin ada perhiasan ya, lihat ahhh.

Wow, benerkan ada perhiasan. Kalung berlian dengan liontin huruf 'A', pasti A itu aku Ayunda. Berlian kan mahal, ayah kok bisa beli sih, ah sudahlah tak baik berpikiran buruk dengan orangtua sendiri, hushus(mengusir pikirannya). Oke pakai saja lah.
Ayunda, pov end

Ayunda turun dari kamar dan langsung menuju ruang makan. Dan benar saja kedua orangtua nya berada disana sedang menunggunya. Ayunda menambah kecepatannya, karena merasa bersalah membuat orangtuanya menunggu nya. John dan Jassice (baca Jessi), menatap anaknya yang sedang setengah berlari menggunakan gaun ke tempat mereka.

"Ayunda jangan lari - lari, nanti jatuh loh"ucap Jassice

"Ehh, iya ibu"malu Ayunda dengan nada kikuk

"Oh ya, ayah mengapa aku harus menggunakan baju dan perhiasan ini, memangnya ada apa?"

"Tunggu dulu, ehmmm... sepertinya ada yang kurang. Oh ya, ini cincinmu kenakan lah"sambil mengambil kotak cincin dari dalam saku celananya.

"Kenakan ini dan jangan pernah lepaskan dari jarimu. Ingat itu" perintah ayah.

"Tapi ayah.."

"Tak ada tapi - tapian sayang ini semua demi dirimu" ikut ibu yang memotong ucapan Ayunda.

Dikenakan lah cincin berbentuk hati dijari manisnya. Cahaya putih memasuki dirinya tanpa dia ketahui. Orangtua nya yang melihat itu terkejut tapi mereka tahu bahwa ini sudah saat nya. Sudah saatnya Ayunda tahu jati dirinya yang sebenarnya.

'Ini sudah waktunya, kekuatannya sudah mulai muncul dan dia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. SEMUANYA.' Pikir John dan jassice.

"Ayunda, kemarilah ada sesuatu yang ingin kami sampaikan kepadamu"John memanggil Ayunda dan dijawab dengan anggukan dan segera duduk dikursi ditengah orangtuanya.

John, pov on
"Kami ingin memberi tahu mu tentang jati dirimu yang sebenarnya." Ujarku.

"Jati diri ku, apa maksudnya ayah"

"Sebernarnya kami bukan lah orangtua kandungmu"jelasku padanya.

"Iya, sayang. Itu semua benar"Jessice ikut membenarkan maksud ucapanku.

"Tidak mungkin, itu TIDAK MUNGKIN !"teriak Ayunda dan langsung pergi kekamarnya dengan sedih.

"Ayunda....."

"Jangan cegat dia Jessice. Biarkan dia menenangkan dirinya"ujar ku menenangkan istriku.
John, pov end.

.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

----------------AUTHOR----------------

Halo, jumpa lagi sama aku.
Tolong berikan saran atau kritik, pujian ya juga boleh ^^
Cerita tambah sedikit, kayak nya juga tambah aneh loh....
Lanjut ke part selanjutnya ya.....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alfabet Kingdom : Academy AlfaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang