Part 2. Kenyataan Manis atau Pahit

350 17 2
                                    

Author, pov on
Ayunda berlari kekamarnya. Air matanya masih terbendung agar kedua orangtuanya tak merasa sedih. Dia hanya perlu sendiri dan terus mencerna kata – kata orangtuanya.
Kesedihannya sangat sulit lagi dibendung, berkali – kali dia hampir jatuh ketika menaiki tangga menuju kamarnya. Gaunnya pun membuat nya hampir tergelincir tapi dia memegang erat tangga yang membuat dia kembali mendapatkan keseimbangan.
Sesampainya di kamar dia dihadapkan dengan pemandangan kamar nya yang berwarna biru muda dengan hiasan awan dan titik air hujan, yang menyebabkan tangisnya sudah tak bisa dibendung lagi. Mata nya berkaca – kaca. Ia pun bersandar di tembok dan berangsur – angsur berjongkok dan menenggelamkan wajah nya di dengkulnya. Hujan menemani kesedihannya, sehingga suara tangisannya tak terdengar.

Ayunda, pov on
Hujan bagaimana bisa, bukan nya tadi cuaca tidak mendung, kenapa sekarang turun hujan. Bagaimana bisa hujan atau jangan – jangan ini karena aku.

AKU YANG MENYEBABKAN INI SEMUA!!!! Aku harus bertanya kepada ayah dan ibu atau siapalah mereka, walau aku masih belum bisa menerima ini semua. Tapi sebelumnya aku harus menenangkan diriku dan menghentikan hujan ini. Huh....aku pasti bisa tenang lagi, PASTI.

‘Iya, kau memang bisa melakukan itu Ayunda’

Siapa itu tunjukkan dirimu, ayo cepat jangan berani – berani membuatku takut, karena aku tak takut padamu.

‘Aku ada dalam dirimu Yunda’

Yunda, kenapa kau memangilku seperti itu.

‘Ya, karena sejak dirimu lahir aku memanggilmu Yunda sama seperti kedua orangtua mu yang asli’

Kau tahu orangtuaku, siapa mereka, dan ngomong – ngomong siapa dirimu.

‘Oh, iya. Namaku Bolenar Alfaa, aku adalah seekor naga. Aku adalah patner setia dari keluargamu.’

Keluargaku ????, memangnya siapa sebenarnya keluargaku sehingga aku sejak lahir sudah memiliki partner.

‘Iya, keluargamu. Aku tak bisa mengatakan nama keluarga mu saat ini, yang bisa ku beritahu bahwa kau adalah gadis dari kalangan atas’

Kalangan atas, kan bangsawan maksudmu....

‘Tepat sekali, sudahlah kau harus bertemu dengan John dan Jassice’

Ah kau benar.

Pembicaraan berhenti......

Ah, dia itu membuatku lupa bahwa aku harus meminta penjelasan dari ayah dan ibu. Bagaimana ini terjadi dan siapa kah aku. Aku ingin tau apakah benar apa yang tadi dikatakan oleh Bolenar benar atau tidak.

Author, pov on.........
Ayunda keluar dari kamarnya. Melangkahkan kaki nya menuju kamar orangtuanya. Kok ke kamar ya, ya itu hanya instingnya saja, sejak kecil memang instingnya sangat baik.

Back to story ....
Di ketuknya pintu kamar orangtuanya dengan lembut. Sang penghuni kamar langsung membukanya, yang tak lain adalah John. Senyum merekah di wajahnya mengingat bahwa ayunda tidak lagi histeris.

“Oh Ayunda, ayo masuk”

“Baik ayah”

Ayunda memasuki kamar orangtua nya itu. Ranjang orangtuanya menjadi tempat duduk bagi Ayunda.

“Ada apa, Ayunda”tanya ibu

“Jadi siapa keluargaku sebenarnya dan bagaimana aku bisa disini?” Ayunda mengatakan maksudnya dengan to the point.

“Kami akan menjawabnya setelah dari perayaan, karena kita harus hadir di perayaan itu”

“Baik, ayah”

“Ayo kita berangkat”

Mereka berangkat menuju perayaan. Perayaan ini pertama kalinya untuk Ayunda karena selama ini dia tidak bisa ikut mengingat umurnya belum cukup untuk masuk kedalam perayaan itu. Saat ini Ayunda berumur 15 dan perayaan itu hanya boleh didatangi jika seorang gadis sudah berumur 15 tahun dan seorang pria sudah berumur 17 tahun. Aneh, itu yang dipikirkan Ayunda dengan peraturan umur yang boleh masuk, tapi ayah John berkata bahwa ada saatnya aku tahu itu.

Tiba – tiba.......

‘Tok, Tok, Tok’
 
  .
  .
  .
TBC
  .
  .
  .
----------------Author------------------
Gimana ya ceritanya tambah pendek, tugas menumpuk jadi sedikit stress....
Oke part selanjutnya akan diusahakan jauh lebih banyak...

Oke part selanjutnya akan diusahakan jauh lebih banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alfabet Kingdom : Academy AlfaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang