Part 4. Perpisahan

360 14 5
                                    

↑Itu foto kalungnya Ayunda

“Ayah, ibu apa yang sedang kalian lakukan?” Kaget itulah yang dihadapi Ayunda sekarang,

‘Mengapa mereka membereskan pakaian ku atau mereka sudah tahu bahwa dia akan bersekolah di Alfa Academy’

“Kami tahu segalanya, sayang. Kami tahu kau akan meninggalkan kami untuk bersekolah di Alfa Academy” ujar Jassice.

“Sekolah itu adalah sekolah khusus jadi pasti mereka menyuruhmu datang tengah malam nanti. Kau juga akan tinggal disana” lanjut John.

‘Jadi mereka sudah tahu segalanya. Mereka tahu.... mereka tahu se.....mua.’ renung Ayunda.

Tak terasa bulir bening mengalir dipipi Ayunda. Dia segera mengusapnya dan tersenyum. Jassice dan John mengetahui anaknya bersedih karena langit mulai mendung. Air matapun mulai turun dari setiap kelopak mata semua orang yang berada di kamar itu. Langit pun mulai menangis mengiringi tangisan tiga orang itu.

Satu sama lain saling menatap dan termenung membayangkan masa – masa bahagia bersama. Dari Ayunda kecil hingga saat ini. Senyumnya yang tulus, kepolosannya, kebaikannya, tanggung jawabnya, kedermawanannya, bijaksananya, dan lainnya.

Sekarang Ayunda sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang harus memulai hidup mandirinya dan mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Ketiga orang itu tersenyum mengingat masa bahagia itu, tapi mereka tersadar bahwa mereka akan segera terpisahkan. Pada saat itu pula mereka berpelukan (kayak teletabis gitu lloh) dan saling menenangkan satu sama lain. Hujan mulai mereda dan hanya ada awan mendung disana.

“Jangan pernah lupakan kami, ya” ujar John.

“Dan maafkan kami ini yang menyembunyikan segalanya” lanjut Jassice.

“ Tentu Ayah Ibu, aku tak akan melupakan kalian dan .....(tarik napas) aku sudah memaafkan kalian, terima kasih telah merawatku” berusaha untuk tegar menghadapi masalah.

Mereka langsung berpelukan dengan sangat erat seperti tidak akan pernah bertemu lagi untuk seumur hidupnya. Tak terasa jam menandakan bahwa hari semakin petang. Teringat bahwa semua barang bawaan belum selesai dirapikan, mereka langsung bekerja sama merapikannya. Tidak ada satupun barang yang Ayunda butuhkan tertinggal. Orangtua nya menatanya dengan sangat rapi. Jam pun sudah menunjukkan pukul 11.30 p.m.

“Ayunda sebentar lagi kau akan berangkat” Ayah mengingatkan.

“Kau benar Ayah”

“Ayunda ingat jangan pernah sekalipun kau melepaskan kalung dan cincinmu itu” Kini gantian Ibu yang mengingatkan Ayunda.

“Memang kenapa?”

“Perhiasan itu adalah kunci jati diri mu” jawa Ayah.

“Baiklah”

“Kami sangat menyayangimu, Ayunda, jangan pernah malu dan selalu yakin pada dirimu” kata John dan Jassice.

“Akupun”

Tiba – tiba sebuah alarm berbunyi, membuat mereka terkejut. Dilihatnya undangan yang Ayunda letakkan di meja belajarnya, ada tanda merah keluara dari undangan itu. Ayunda ingat bahwa dia harus segera membuka undangan itu dan segera pergi ke Alfa Academy.

“Ayah, Ibu aku harus segera pergi ke tempat itu segera, kalau tidak Mrs.Briteny tak akan mengampuniku.”

"Tapi bagaimana kau akan pergi kesana??" ibu bingung mendengar perkataan ku.

"Dengan ini" ucap Ayunda sambil mengangkat undangan yang diberikan oleh Briteny.

'Bagaimana ya tadi cara kerjanya. Ah, daripada terlalu lama lebih baik aku buka saja siapa tahu ada petunjuknya.' pikir Ayunda.

Dibuka lah undangan itu. Ayunda pun sudah siap dengan pakaian rapi dan membawa tasnya. Cahaya putih yang sangat terang keluar dari undangan itu. Mereka semua terkejut. Tiba tiba cahaya itu masuk kedalam tubuh Ayunda. Sedikit demi sedikit tubuh Ayunda menghilang dari kamar.

Ayunda, pov
Kenapa semuanya putih........

.
.
.
.
 TBC
.
.
.

-----------------AUTHOR-------------------

Haduhhh...... Sorry baru bisa updet, walau ceritanya udah lama ku buat tapi sinyal masalah.
Nantikan terus part selanjutnya..
HAPPY READING READERS!!

HAPPY READING READERS!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alfabet Kingdom : Academy AlfaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang