Rumah kedua

3K 267 5
                                    

"kaya nya aku udah mulai suka deh sama kamu tapi sedetik lagi cinta kok sabar ya"

Sinar mulai terlihat dari mata (namakamu), bau yang tidak asing lagi bagi (namakamu) bau khas rumah keduanya, RS Mitra Keluarga.

Perlahan (namakamu) mengangkat kedua tangannya, terlihat jelas tangan sebelah kanan terlapisi oleh selang infus dan beberapa plester pengerat. Selang oksigen tertancap pada hidungnya.

nk—
"Pasti rumah sakit"batin gue. Kapan gue bisa sembuh? Gue gak pengen nyusahin siapapun lagi. Gue ngeliat disisi kanan gue bang ical tidur dengan tenang rasanya hati gue ikutan tenang. Abang satu satu nya yang bisa ngertiin gue kedua baru salsha.

"ah ya dimana dia? Jadi kangen salsha, sama kak iqbaal"batin gue. Bahkan untuk mengucapkan satu kata saja susahnya minta ampun. Selemah itu kah seorang (namakamu).

Maklumin lah rutinitas ku lagi kambuh jadi seperti ini. Setidaknya tidak separah dulu bahkan hanya lari sebentar sudah ngos-ngosan bahkan pucat. Jadi gak salah kalo semua menganggap rumah sakit adalah rumah kedua setelah rumah gue.

Sedari tadi iqbaal berusaha menghubungi (namakamu) tapi tidak ada balasan apapun, bahkan ia menghubungi hp bang ical sama saja operator lah yang menjawab semua nya.

Iqbaal memakirkan mobil nya dan segera menuju ruangan kakak perempuannya itu. Untunglah tidak ada pasien saat itu di ruang teh ody.

"teh pasien yang kemaren kata teteh adik manis ada disini gak?" ucap iqbaal terburu-buru.

"kenapa sih le ganggu aja, iya ada kenapa emangnya? Kenapa kamu juga lari-larian gini sih kaya di kejar putih putih lompat aja" balas teh ody agar suasana tidak menjadi tegang.

"udah lah teh gak usah banyak omong dia di kamar berapa?" tanya iqbaal

"10A mawar emang kamu kenal idih dia mana mau sama kamu udah kurus, nakal, jelek lagi"ejek teh ody

Iqbaal tidak memjawab ucapan kakak nya itu, ia langsung berlari ke-arah ruangan yang telah disampaikan teh ody tadi.

Dari depan pintu ia sudah merapikan semua nya agar tidak terlihat khawatir,lelah atau apapun.

Iqbaal memasuki ruangan, melihat (namakamu) yang terbaring disana. Bang ical pun juga sedang tertidur.

"hey" sapa iqbaal dengan senyuman, tidak dia tidak senang dia khawatir, sangat khawatir.

"tau dari siapa kak?" tanya gadis dihadapan iqbaal itu. "dari kakak aku dia bilang punya adik selain aku jadi aku telusuri kaya detektif gitu" ucapnya. (namakamu) hanya tertawa dan menghembuskan nafas lega. Lega karena rindu nya sudah di balas.

"kangen ya sama kakak, mangkanya dari tadi senyum-senyum sendiri" ucap iqbaal. "ih gr senyum kan ibadah" balas (namakamu) dengan menjulurkan lidah nya untuk mengejek iqbaal yang sedari tadi terlalu percaya diri.

Iqbaal terus-menerus membuat lelucon agar (namakamu) tertawa, setidaknya ia lupa dengan sakitnya. Sampai akhirnya (namakamu) tertidur dan iqbaal berbisik untuk pamit pulang.

"aku pulang dulu besok aku kembali, kembali akan semuanya, membuat mu tertawa lagi sampe kamu lupa akan sakit mu"


Vote nya ya jangan lupa
Area typo bertebaran

Bad.Boy ✖ IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang