Keributan kecil mewarnai pagi untuk seorang Kirie Hazuki, "Topimu!! Topi!!" Hazuki berlari lagi ke dalam, mencari topi kuning yang harusnya jadi aksesoris yang selalu dipakai, "Ken!!" Ia menyusul bocah kecil yang sudah berlari meninggalkannya, "Keeenn!!"
"Mamaaaa cepetan nanti aku telaaatt!!" bocah itu menekuk mukanya, Hazuki tersenyum lalu memakaikan topi itu dan menarik tangan anak berumur lima tahun itu, berlari-lari kecil dengan bersemangat.
"Nanti sore Mama ada rapat, Ken-chan tunggu di sekolah saja ya,"
"Minta Papa yang jemput Ken saja, Ma," senyum Hazuki hilang seketika.
"Papamu sibuk!" seru Hazuki, tidak mau memperpanjang pembicaraan soal Papanya Ken.
Tidak sampai dua puluh menit kemudian Hazuki sudah sampai di sebuah Daycare tempat dirinya biasa mengantarkan Kenichi setiap paginya.
"Ohayou Ken-chaaann!!" seorang guru dengan apron berwarna biru berdiri di depan sekolah, menyapa Kenichi, "Ohayou Hazuki-chan,"
"Ohayou Shoki-sensei!"
Morohoshi Shoki, salah satu guru di Daycare ini yang paling dekat dengan Kenichi, sebagai teman main dan sering menunggu jika Hazuki pulang terlambat, "Yaayy Saaafffeee!!" Shoki ber-high five dengan Kenichi.
"Mama telat bangun lagi Sensei!" Kenichi lagi-lagi mengadu pada Shoki, pria itu hanya tersenyum menanggapinya.
"Ya sudah sekarang Ken-chan masuk ya, jangan lupa simpan barang-barangmu di loker ya!" ucap Shoki sambil menepuk pelan kepala Kenichi, sebelum masuk Kenichi sempat mencium pipi Hazuki lalu berlari kecil masuk ke dalam sekolah, "Begadang lagi, Hazuki?" tanya Shoki.
"Sebentar lagi ujian, aku jadi sering begadang," keluh Hazuki.
"Jaga kesehatanmu, ya Hazuki-chan," Shoki menyentuh pelan bahu Hazuki, seakan ingin memberi kekuatan pada sahabatnya itu.
"Ya sudah aku berangkat dulu ya, jya ne Shoki-kun!" Hazuki melambaikan tangan pada Shoki sebelum akhirnya berlari kecil lagi karena kalau tidak begitu bisa-bisa ia telat sampai di tempat kerja walaupun jarak dari tempat kerja dengan Daycare ini tidak begitu jauh.
Kirie Hazuki baru berumur 23 tahun, dan ia sudah jadi single parent bagi anak semata wayangnya, Kenichi. Saat orang seumurannya masih betah main-main, Hazuki sudah bertanggung jawab dan harus memikirkan kebutuhannya dengan Kenichi. Tapi dia bahagia, apapun akan ia lakukan demi Ken. Beberapa kali ia sedikit iri dengan gadis-gadis di sekitarnya yang bisa main sepuasnya, tapi menatap Kenichi semua keraguannya terhapus sudah, ia mencintai Kenichi dan akan melakukan apa saja demi anaknya.
"Kirie-senseeeiii!!" lamunan Hazuki buyar dan melihat seseorang berjalan ke arahnya, "Ohayou gozaimasu," sapanya.
"Ohayou gozaimasu Sanada-sensei!"
"Habis mengantar Ken-chan, ya?" Hazuki mengangguk, "Oh ya, soal untuk ujian sudah selesai?"
Hazuki mengangguk, "Tinggal disetor pada Kaede-chan sih,"
"Souka.. punyaku masih satu kelas lagi... huhuhu..." keluhnya.
"Makanya jangan keseringan ke cabaret club!" Hazuki mengatakannya dengan enteng sementara Sanada tiba-tiba terlihat kelimpungan.
"Aduh!! Aku sudah lama kok gak ke sana!" elak Sanada, disambut tawa keras dari Hazuki, menggoda temannya ini memang selalu menyenangkan. Keduanya berjalan masuk ke lingkungan sekolah, sebuah papan nama besar terpampang di hadapan mereka, Sakura Gakuin, sebuah sekolah swasta yang cukup terkenal di daerah Tokyo Metropolis. Hazuki beruntung bisa mengajar di sini setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Sekolah yang kini memang berhubungan baik dengannya.
YOU ARE READING
[Multichapter] Seven Colors
FanfictionSeven Colors By. Dinchan Multichapter Genre : Romance, Friendship, Family, Drama Rating : PG-13 Starring : Yasui Kentaro, Nagatsuma Reo, Abe Aran, Sanada Yuma, Morohoshi Shoki, Hagiya Keigo, Morita Myuto (Love-Tune); Yasutaka Ruika, Kirie Hazuki, Y...