Chapter 4 - Remember

362 27 5
                                    

Udara dingin yang menyerang kota Seoul membuat seorang gadis mengeratkan jacket yang berada di tubuhnya. Jessica, berjalan dengan pelan menyusuri jalan setapak itu dengan sedikit melamun.

"Kau sangat lambat sayang" Gerutu lelaki yang ada di depannya sambil menarik tangannya dengan sedikit kasar.

"Bisakah kau pelan-pelan dan berhentilah menarik tanganku" Kesal Jessica sambil menghentakkan tangannya dari genggaman lelaki yang ada di hadapannya.

"Aiisshh, nanti kita terlambat dan filmnya akan segera dimulai" Rutuk lelaki itu.

"Kau menyalahkanku? Kaulah yang terlambat dan demi film sialan itu kau memarahiku? Oh baguslah, teruslah memarahiku, maka aku akan mencari lelaki lain" Kesal Jessica serta membalikkan tubuhnya dan segera meninggalkan lelaki itu.

Baru beberapa detik ia melangkah, seseorang menghalangi jalannya. Saat ia mendongak, ia melihat lelaki itulah yang telah menghalangi jalannya.

"Maafkan aku, aku bukannya ingin memarahimu" Sesalnya, Jessica hanya memutar bola matanya kesal.

"Ya ya ya whatever" Kesal Jessica dan melanjutkan langkahnya, namun lelaki itu menarik tangannya dan memeluknya dengan erat.

"Maafkan aku, ayolah ini hari pertama kita berkencan, aku hanya terlalu bersemangat" Sesal lelaki itu.

"Baiklah" Jawab Jessica singkat.

"Aku akan membelikan ice cream kesukaanmu" Rayu lelaki itu.

"Benarkah?" Tanya Jessica dan melepaskan pelukan lelaki itu.

"Tentu saja" Jessica berteriak kegirangan dan menarik lengan lelaki itu menuju kedai ice cream, lelaki yang ditariknya ini hanya tersenyum geli melihat perubahan gadis yang menarik tangannya ini.

"Ayolah Sica, untuk apa kau mengingatnya kembali?" Keluh Jessica pada dirinya sendiri. "Rindu? Dengan mudahnya ia mengatakan rindu padaku?" Kesal Jessica.

Bukan hal yang mudah bagi Jessica melupakan lelaki itu, lelaki yang telah membuat Jessica begitu mencintainya, lelaki yang telah mengajarkan Jessica arti kata cinta. Bukan hal yang mudah juga bagi Jessica melupakan lelaki yang mengkhianatinya, mengkhianatinya disaat hari yang penting bagi mereka berdua, bahkan untuk menyebut namanya saja Jessica sudah tidak sanggup.

Sakit yang Jessica rasakan setiap ia mengingat lelaki itu, bagaimana dengan teganya lelaki itu mengkhianatinya. Jessica selalu bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah ia pernah melakukan kesalahan? Apakah ia pernah mengkhianati lelaki itu? Tapi 0, Jessica tidak pernah mendapatkan jawabannya.

Jadi sebenarnya apa salah Jessica ? Mengapa dengan teganya lelaki itu menyakiti Jessica ? Menyakitinya di saat hari yang seharusnya menjadi hari bahagia mereka berdua, namun menjadi hari paling menyedihkan bagi Jessica.

---

Seorang lelaki dengan jacket berwarna hitam pekat dan sebuah masker yang digunakannya sedang mengikuti seorang gadis yang berjalan beberapa meter di hadapannya, tanpa gadis itu sadari, lelaki ini terus mengikutinya sedari ia keluar dari apartementnya.

Lelaki ini memandang dengan penuh penyesalan pada gadis yang sedang di ikutinya ini, merutuki kebodohannya di masa lalu yang telah menyakiti gadis rapuh ini hanya demi sebuah kenikmatan belaka, ya iyalah Lee Dongwook.

Dongwook sedari tadi mengikuti gadis yang berjalan jauh di hadapannya, Jessica. Bermodalkan alasan bahwa ia harus mengenal seluruh mahasiswa yang diajarnya pada bagian informasi, akhirnya ia mendapat alamat tempat tinggal Jessica. Saat ia baru tiba di kediaman Jessica, dengan beruntungnya saat itu juga Jessica keluar dari apartementnya, dan Dongwook secara diam-diam mengikutinya.

Sexy and Beauty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang