#3 Gosip, Gosip, Cindy

15 4 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak diriku dan Sabat pergi ke mall bareng. Gosip tentang kami juga sepertinya telah mereda. Biasalah, namanya gosip pasti cepat tersebar tapi juga cepat habisnya.

Sekarang gosip yang lagi anget-angetnya malah tentang Hendi, kutu buku sekolah, yang menurut gosipnya dia berak di celana setelah menabrak tiang bendera.

Iya, aneh. Aneh banget lagi.

Jadi tuh cerita singkatnya katanya si Hendi, being the nerd he is, kepalanya terbenam dalam buku pelajaran kimianya saat lagi jalan menuju kantin. Untuk menuju kantin memang perlu melewati lapangan upacara, dan sayangnya dia kalo jalan engga liat-liat akibatnya ya nabrak tiang. Tapi, kok bisa sampai berak di celana? Kata orang-orang sih, gara-gara dia terkejoed banget tiba-tiba nabrak tiang, eek yang sedari tadi di tahan-tahan olehnya merembes keluar semua.

Ewww. Aku yang ceritain ulang aja mulutnya dah berbusa-busa kayak kena sianida gitu. Apalagi yang benar-benar ada disitu pas kejadian ya?

Eh. Ngomong-ngomong tentang kimia, di kelas itulah aku menemukan kebahagiaanku, juga penderitaanku.

Engga, bukan kebahagiaan karena mendapat tempat duduk di samping siswa pintar biar bisa.. ehem. Melainkan karena ternyata guru kimianya memasangkan aku dengan Sabat sebagai pasangan belajar untuk 2 semester ini.

Ahaaaay senangnya ternyata bisa sekelas dengan Sabat. Tapi lebih senang lagi sekarang bisa berpasangan dengannya.

Cerewet bawel lah spesialnya saya
Mulut besarku jangan dibuka
Bermula-mula dari pasangan kimia
Boleh dong nantinya jadi pasangan cinta?

Wah gini-gini pandai juga ya jadi penyair. Padahal pantunnya no-skill.

Oke, lanjut ke penderitaannya.

Penderitaanku di kelas kimia bukanlah disebabkan oleh kemampuan akademisku yang agak-agak jongkok mau berak gitu, bukan gara-gara setiap ulangan kimia rambut jadi super keriting lalu kepalanya langsung botak, tetapi penderitaanku disebabkan oleh seorang perempuan bernama Cindy.

Cindy, yak dia memang populer sebagai bully di sekolah ini. Semua yang tau pasti akan menyingkir dari jalannya. Ia mempunyai geng. Geng Kasta Enam. Itu karena ia mengikuti prinsip kasta dan menempati gengnya di paling atas. Kenapa enam? Ya itu karena..

Cindy mempunyai 6 adik dan suatu hari mereka terkena bencana...

HEHE ENGGA DENG. Enam ya gara-gara anggota geng mereka enam. Gotcha ehehe.

Nah sampai sekarang belum pernah ada yang melaporkan geng ini ke guru-guru. Karena mereka telah mengancam barang siapa yang lapor ke guru, mereka akan memastikan siswa itu menderita sepanjang tahun.

Idiiih seram amat sih. Udah kayak film-film horror aja.

Tetapi , sialnya aku , sekarang telah terjerat masalah dengan dia. Tetapi aku sebenarnya tidak ada salah sama sekali.

Dia telah menjadikan aku target berikutnya karena kebahagiaanku tadi.

Iya, hanya gara-gara aku berpasangan dengan Sabat.

Kan yang memilihkan pasangannya bukan aku tapi guru kimianya. Kenapa aku yang kena? Dan lagi, kenapa Cindy harus marah?

Pertanyaanku terjawab 2 hari yang lalu saat aku pergi ke toilet.

Baru saja aku mau masuk ke toilet tetapi ternyata ditahan dari dalam. Aku mendengar seperti ada orang yang berbicara dibalik pintu itu, dan karena rasa kepoku yang terlalu tinggi, aku segera menempelkan telingaku ke pintu untuk mendengarkan pembicaraan itu.

Terdengar suara cewek-cewek itu sedang bergosip. Mulai dari guru-guru yang mereka benci sampai ke pesta yang baru saja mereka datangi.

Tetapi, tiba-tiba muncul namaku dari pembicaraan mereka.

"Woi. Kalian ada yang kenal sama Cepet itu ga? Kalo ada info-info dong. Looks like she messed with the wrong girl."

Hal itu membuatku sedikit merinding.

Tapi ternyata yang buat merinding bukanlah kata-kata Cindy, melainkan seekor cicak yang hendak lewat namun terhalangi oleh kepalaku yang menempel pada pintu, sehingga cicaknya memutuskan untuk merayap melaluiku saja.

Sekarang cicaknya sedang diam di atas bahuku dan diriku dengan dirinya saling bertatapan sampai..

3..
2..
1..

"AAAAAAAAAAAAAAAA" jeritku sehingga sang cicak pun terkejut dan jatuh ke lantai.

Setelah reda dari rasa kagetku, aku hendak kembali menguping lanjutan kata-kata Cindy. Tetapi sesuatu menabrak kepalaku saat aku membalikkan badan.

Aku menyelusuri badannya hingga ke atas, dan aku langsung bertatapan dengan kedua mata Cindy yang memberiku sebuah death-stare.

Sambil menelan ludah serta harga diriku, dalam hatiku kata "tercyduk" terlihat dimana-mana sehingga hanya satu kata yang pantas diucapkan sekarang.

"Celaka."

#####
Vote & Comment guys!
Have a nice day!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cilok Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang