7

32 4 1
                                    

Start

"Appa, telurnya gosong" seorang anak laki- laki berumur sekitar 4 tahun.

"Aish, appa menggosongkan nya lagi" Hongbin yang merupakan ayah dari anak laki- laki itu hanya menepuk jidat menyadari kecerobohannya.

Hongbin sudah menikah dengan Rheeyo tapi setelah wanita itu melahirkan anaknya, ia malah meninggalkan dunia ini beserta orang yang menyayanginya dan kini Hongbin seorang diri membesarkan dan mendidik anaknya yang diberi nama Lee Hong Ri.

Hongbin ingat jika ia dulu bertemu dengan Hong Ri versi dewasa dan sekarang ia bertemu dengan Hong Ri versi kecilnya. Ia akan selalu mengingat untuk tidak mencintai wanita lain selain Park Rheeyo.

"Aku saja yang memasak telur" kata Hong Ri.

"Kau bisa ?" tanya Hongbin penasaran.

Hong Ri mengambil telur dan mulai menggorengnya dan benar, telur mata sapi dua buah menemani sarapan mereka tanpa gosong. Hongbin melihat anaknya heran, selama ini ia tidak pernah mengajari anaknya masak tapi kenapa anak ini bisa masak ?

"Aku di ajari memasak oleh Jae Jin ajumma, setiap kali aku pulang sekolah aku selalu mampir ke restoran ajumma, aku melihat orang yang memakai topi tinggi dan setiap masakan yang ia pegang pasti enak, dari situ aku ingin memasak" jelas Hong Ri.

'Mungkin maksud Hong Ri, orang itu adalah Chef' pikir Hongbin.

"Anak appa pintar, ayo kita sarapan" kata hongbin.

"Hong Ri sudah selesai" katanya. Ia mengambil piring bekas makannya dan menaruhnya di tempat cucian piring.

"Anak pintar, ayo berangkat" ajak Hongbin.

"Tunggu dulu" cegah Hong Ri. Ia mendekati sebuah frame foto yang terletak di dekat meja tv.

"Eoma, Hong Ri berangkat dulu ne" frame foto ibunya, Park Rheeyo. Ia memakai baju berwarna ungu, dia tersenyum sedang mengelus perutnya yang besar karna hamil Hong Ri.

"Eoma tidak dicium ?" tanya Hongbin.

Hong Ri mencium foto ibunya dan memberikan frame foto itu ke ayahnya agar ayahnya juga mencium ibunya. Selesai melakukannya mereka ke sekolah Hong Ri.

Maksud dari sekolah itu bukannya sekolah seumuran sekolah dasar tapi sekolah Hong Ri adalah tempat penitipan anak bagi orang tuanya yang bekerja. Disana diajarkan bernyanyi, menari, membaca cerpen, dan juga makan siang bahkan ada tidur siang juga. Tepat pukul lima sore para orang tua menjemput anaknya untuk kembali ke rumah tapi biasanya Hong Ri tidak dijemput Hongbin jadi ia selalu ikut Jae Jin untuk makan di restoran milik Jae Jin bersama dengan Jae Jun anak laki sulungnya.

"Appa, kapan eoma datang dari langit ?" tanya Hong Ri yang melihat awan berarak ramai di langit pada pagi hari itu melalui kaca jendela mobil.

Hongbin selalu bercerita bahwa ibunya Hong Ri masih hidup dan sekarang tinggal dilangit. Ia akan pulang menemui mereka jika waktunya sudah tepat dan Hong Ri sebagai anak yang masih polos hanya bisa mempercayai cerita ayahnya.

Hongbin seperti itu karna ia tidak mau jika anaknya merasa sedih, ia tidak mau anaknya yang masih kecil tahu bahwa ibunya sudah tidak ada. Hongbin belum siap mengatakan yang sebenarnya, biarlah Hong Ri tahu dengan sendiri maksud dari ceritanya.

"Nanti, jika Hong Ri jadi anak baik" jawab Hongbin yang sudah menahan tangisannya.

"Appa, menangis ?" tanya Hong Ri melihat air mata ayahnya turun ke pipi.

"Appa jangan menangis, Hong Ri janji akan jadi anak baik" kata Hong Ri lagi.

"Ne, eoma akan secepatnya menemui kita" jawab Hongbin mengusap kepala anaknya dengan sayang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang