[ 1 ]

5.7K 114 0
                                    

"Eun Dae, cepatlah kau bangun!" Jong Dae sedang sibuk membangunkan adik nya, adiknya masih meringuk dengan selimut tebal yang masih membungkus seluruh tubuh nya.

"Hoamm" Eun Dae bangun merentangkan kedua lengan nya lebar-lebar. Detik selanjutnya, ia mengucek mata nya. Jong Dae menggeleng melihat adiknya yang masih kekanak-kanakan itu.

"Aku menunggumu dibawah, cepatlah!" Jong Dae berlalu meninggalkan Eun Dae yang belum sadar sepenuhnya, namun indera pendengaran Eun Dae masih normal dan menerima information dengan baik.

Eun Dae berjalan kearah jendela, ia membuka gorden kamar nya. Matahari menyapa nya, cahaya nya menerpa wajah cantik Eun Dae. Suasana kota dari atas sini terlihat begitu indah.

Eun Dae mengambil handuk dan berlalu menuju kamar mandi. Ia menyalakan shower. Suara air dan lantai kamar mandi beradu menjadi sebuah melodi yang indah.

Usai Eun Dae mandi, ia telah mengenakan kemeja putih dan rok span selutut nya. Eun Dae menatap dirinya di cermin, tak lupa memamerkan senyuman nya. Eun Dae memoles sedikit bedak di wajah nya, tak lupa ia menggunakan lip balm untuk menghindari bibir pecah-pecah.

"Hari ini apa yang kau masak, Jd?" Eun Dae turun dari tangga dan menemukan kakak nya yang sering ia panggil Jd sedang mengunyah roti.

"Aku hari ini tidak memasak. Makanlah makanan seadanya, aku sudah menyiapkan roti selai untukmu" Jong Dae tersenyum disela-sela mengunyah roti nya, Eun Dae menarik kursi lalu mengambil roti yang sudah di olesi selai coklat oleh kakak nya.

"Thank you, Oppa" Eun Dae tersenyum dengan menunjukkan eye smile nya. Jong Dae mengangguk, ia kembali mengunyah roti nya. Setelah habis, Eun Dae meminum habis susu putih yang tersedia dimeja.

"Bisa kita berangkat sekarang?" Tanya Eun Dae yang menarik tisu dari tempatnya. Ia menepuk-nepuk tisu tersebut disekitar bibir tipisnya.

Jong Dae bangkit dari duduk nya, ia mengambil kunci mobil yang terletak di kamar nya. Eun Dae berjalan mendahului Jong Dae, ia menunggu Jong Dae di depan lift.

"Ayo!" Jong Dae datang dengan kunci mobil yang berada ditangan nya, ia menarik tangan Eun Dae lembut. Lift terbuka, mereka masuk dengan beberapa penghuni apartment lain nya.

Jong Dae akan mengantar Eun Dae menuju sekolah dimana is mengajar. Eun Dae menjadi guru di sebuah taman kanak-kanak terkenal di Seoul.
Sedangkan, Jong Dae sendiri akan ke kantor nya. Ia merupakan seorang manager diperusahaan milik Jun Myeon.

Tak ada percakapan antara mereka berdua, mereka berdua sibuk dengan pikiran nya masing-masing. Suasana kota hari ini cukup dingin, tak seperti biasanya. Mungkin siang nanti akan turun hujan. Eun Dae merogoh ponsel didalam tas selempang nya.

"Ibu dan Ayah akan datang ke apartment nanti malam" Eun Dae berucap setelah membaca pesan singkat yang ia terima, itu pesan dari ibunya. Jong Dae mengangguk.

"Ada apa memang nya?" Wajah Jong Dae berubah, berubah menjadi tak tenang, sorot mata nya pun menampakkan kegelisahan.

"Aku tidak tahu, kata ibu tunggu saja besok" Eun Dae kembali menaruh ponsel nya, ia menatap Jong Dae.

"Kau kenapa?" Eun Dae mendekatkan wajah nya kearah Jong Dae saat ia melihat wajah Jong Dae yang terlihat gelisah.

"Aku.. tidak kenapa-kenapa" Jong Dae menoleh, menampilkan senyuman nya. Eun Dae melayangkan tangan nya ke pipi Jong Dae.

"Sudah fokus saja dengan jalan" Eun Dae tau kakak nya ini mempunyai sebuah masalah, yang entah app itu masalahnya.

"Kau masih suka menepuk pipiku ya, kau tak ada bedanya dengan Eun Dae kecil" Jong Dae terkekeh melirik adiknya yang umur nya Hanya berbeda 3 tahun dari nya.

"Ayolah kenapa kau masih saja menyebut Eun Dae kecil, aku kan sekarang sudah besar" Jelas Eun Dae tak terima. Pertengkaran mereka terhenti karena Eun Dae sudah sampai di tempat kerja nya.

Eun Dae pamit pada kakak nya yang tampan itu, ia berjalan menuju office teacher. Ia menatap sekeliling, anak-anak sudah berkeliaran dimana-mana. Itu artinya, bel pelajaran akan segera dimulai.

Eun Dae merapihkan meja nya, Dan bergegas menuju kelas yang akan is ajar. Anak-anak yang ia ajari bisa dibilang anak-anak yang penurut dan tak banyak bicara, ini adalah kelas favorite. Dimana mereka pintar dalam bergaul serta sopan dalam berbicara.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa Eun Dae saat masuk ke dalam kelas, suasana kelas yang tadi nya cukup ramai kini hening. Eun Dae terus menampakkan senyuman nya yang terbaik.

"Selamat pagi Bu Eun Dae" Semua membalas sapaan Eun Dae, mereka semua menampakkan jajaran gigi yang rata-rata masih belum tumbuh.

"Hari ini kalian akan belajar matematika tentang pembagian" Eun Dae menggoreskan tinta spidol pada whiteboard. Anak-anak sibuk mengambil buku serta alat tulis nya, laku mereka menulis apa yang Eun Dae tulis.

*

"Apa maksud mu tuan" Jong Dae berusaha mengerti apa yang boss nya katakan. Ia dituduh mencuri uang perusahaan dengan jumlah begitu besar.

"Sudahlah Jong Dae, kau tak perlu mengelak" Boss baru Jong Dae yang diangkat oleh Tn. Jun minggu lalu sudah menuduh nya yang tidak-tidak.

"Kau harus bayar semua nya tuan Jong Dae" Yixing terus memaksa Jong Dae. Yixing tersenyum miring menatap Jong Dae yang menatap nya tajam.

"Kau licik Yixing!" Jong Dae bergumam, ia mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Jika ia tak terkendali, sudah dipastikan ia akan menonjok habis-habisan pria didepan nya.

"Apa yang kau inginkan?!" Nada bicara Jong Dae meninggi, membuat Yixing kembali tersenyum puas.

"Aku hanya ingin kau mengembalikan uang perusahaan tuan Jun yang telah ayahmu curi" jelas Yixing dengan penjelasan yang santai. Jong Dae bergeming, Ayah nya tak pernah bercerita jika pernah bekerja di perusahaan milik keluarga Jun..

"Kau harus bayar semua ini" Yixing menyerahkan sebuah kertas yang didalam nya terdapat nilai uang yang Ayah nya curi.

Jong Dae terbelalak, dari mana ia mendapatkan uang sebanyak ini. Apa yang telah ayah nya lakukan dulu..
It membuat kepala nya berdenyut, Jong Dae berlalu dari ruangan Yixing tanpa pamit.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Married With Badboy × BBHWhere stories live. Discover now