[ 3 ]

3.5K 101 3
                                    

Disinilah Eun Dae, di kamar Baekhyun yang terkesan seperti kapal pecah akibat saking berantakan nya.

Beberapa jam yang lalu ia telah resmi menjadi istri dari Byun Baekhyun. Ini semua memang gila, kalau bukan karena kakak dan kedua orang tua Eun Dae, ia tidak akan pernah menikah dengan pria seperti Baekhyun.

"Ah sial!" Umpat nya saat sibuk membereskan satu persatu benda yang berserakan. Ditata nya ulang pada lemari kecil di samping meja dekat tv.

Pintu perlahan terbuka, menampakkan Baekhyun yang berantakan dengan kemeja putih serta jas hitam nya. Setelah bertukar janji suci, ia malah pergi ke Bar dengan seenak nya.

Eun Dae mendiamkan nya, jujur ia membenci situasi ini. Ingin rasanya Eun Dae pergi dari hadapan Baekhyun, raut wajah nya terlihat ketakutan. Semoga tuhan menjaga Eun Dae.

"Kau tidak menyambutku?" Baekhyun mendekat ke arah Eun Dae yang berada di sudut ruangan.
Keringat dingin satu persatu terjun dari kening Eun Dae, jantung nya berdebar akibat ketakutan.

"K-kau ma-u a--pa?!" Napas Eun Dae tersengal, saat Baekhyun beberapa langkah di depan nya. Eun Dae mundur melihat raut wajah Baekhyun yang menyeramkan baginya.

"Aku mau kau menjadi milikku," Ucap Baekhyun disela-sela memandangi wajah Eun Dae yang tertimpa cahaya lampu.

Eun Dae menelan lidah nya susah payah, kepala nya terantuk dinding. Mati.
Baekhyun sudah mendekat, hanya satu langkah lagi.

Masih ada ruang untuk berpijak di sudut ruangan, lalu kaki Eun Dae terasa ngilu. Ia berteriak kesakitan, membuat Baekhyun mengernyit heran.

"Hei! Kau kenapa?!" Tanya Baekhyun, ia ragu jika Eun Dae sedang berpura-pura. Eun Dae benar-benar kesakitan.

Tubuh Eun Dae hampir jatuh ke depan, Baekhyun memeluk Eun Dae. Lalu melihat ada pecahan botol beling di sana, membuat kaki Eun Dae mengeluarkan darah segar.

"Ah sh*t! Aku lupa membuang sisa pecahan botol nya" Baekhyun meracau. Lalu dibawa nya Eun Dae ke kasur miliknya, gadis itu hampir menangis mengeluarkan air mata.

Baekhyun menghubungi seseorang, ia panik bukan main. Rasa bersalah menghantui nya, padahal ia hanya ingin melihat wajah Eun Dae saat ketakutan. Yang menurut Baekhyun sangat lucu.

Tapi, Eun Dae malah tak sengaja menginjak pecahan botol kaca yang ia lempar kesudut ruangan beberapa hari yang lalu. Dimana Baekhyun sedang mengalami frustasi berat, lalu memesan Soju. Ia membuang botol itu sembarangan.

Kaki Eun Dae menggantung di atas tempat tidur. Membiarkan darah segar jatuh menghujam lantai keramik marmer.

"Sakit" Eun Dae meringkuk, menangis. Baekhyun sangat merasa bersalah, padahal ia berjanji untuk menjaga Eun Dae apapun yang terjadi. Sekarang, ia malah tak sengaja membuat Eun Dae celaka.

Tak lama terdengar bunyi ketukan pintu, Baekhyun segera berlari membuka pintu. Mempersilakan pria dengan pakaian rapih berbalut dengan jas putih, ia membawa koper medis yang berisikan alat-alat pertolongan pertama pada kecelakaan.

Dokter membersihkan pecahan kaca yang menacap di kaki Eun Dae dengan perlahan, Baekhyun menggenggam tangan Eun Dae, berusaha menguatkan.

"Sudah," Ucap Dokter tampan itu, ia selesai memperban kaki Eun Dae. Baekhyun bernapas lega, Dokter memberi resep kepada Baekhyun, resep vitamin agar luka di kaki Eun Dae cepat pulih.

"Terimakasih,dok" Baekhyun tersenyum, lalu ia mengantar dokter ke luar. Dia adalah dokter khusus di apartemen ini, ada banyak dokter yang bekerjasama dengan pihak apartemen. Jadi Baekhyun tak perlu membayar nya, karena gaji para dokter didapatkan dari sewa apartemen.

Baekhyun bergegas masuk, Eun Dae masih meringkuk diatas kasur. Dengan rambut acak-acakan, dan juga bekas air mata yang terlihat jelas dipipinya.

"Aku ambil resep obatmu dulu, kau jangan kemana-mana!" Perintah Baekhyun, lalu dia segera berlari menutup pintu dengan lumayan kencang.

Eun Dae melihat kakinya yang dibalut perban, rasanya memang tak seperih tadi. Tetap saja sakit, dan nampaknya Eun Dae harus mengambil cuti mengajar.

Entah harus menyalahkan siapa, Eun Dae tetap diam merutuki kebodohan nya yang menjadi istri Baekhyun.

Baekhyun kembali, membawa beberapa bungkus pil. Ia tersenyum paksa melihat Eun Dae yang masih meringkuk tak berdaya.

"Kau harus makan, ayo ku tuntun untuk berjalan" Baekhyun menaruh plastik diatas nakas, dengan susah payah Baekhyun meembangunkan Eun Dae yang nampak menolak ajakan nya.

"Ayolah, kumohon, maafkan aku" Ucap Baekhyun masih berusaha membuat Eun Dae bangun dari acara berbaring nya.

Dengan napas kasar, Baekhyun menarik Eun Dae kedalam pelukan nya. Baekhyun membopong Eun Dae, sedangkan gadis itu berteriak mengumpat Baekhyun.

"Turunkan aku bodoh!" Umpat nya lagi, entah sudah berapa kali.

"Harusnya kau berterimakasih karena aku bertanggung jawab atas luka dikakimu, aku jarang baik kepada orang lain," Ucap Baekhyun dengan wajah mengeras. Ia berusaha menahan emosi.

Eun Dae akhirnya diam, ia menatap wajah Baekhyun dari bawah. Terlihat tampan, pikir Eun Dae.

Mereka tak sengaja bertatap mata, cukup lama sampai Eun Dae memutuskan kontak mata antara mereka berdua.

"Anggap saja, ini acara makan malam kita yang romantis"


"Anggap saja, ini acara makan malam kita yang romantis"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Married With Badboy × BBHWhere stories live. Discover now