Bab 2

1.4K 40 0
                                    

"silahkan dinikmati"

Hana meletakkan mangkuk berisi baso yang di bawakan oleh arken setelah sebelumnya ia penaskan lebih dulu.

"eeh mau kemana? "aldo menahan hana saat gadis itu hendak beranjak pergi," makan bareng sini aja na, sama-sama sama kita. Gak enak lho makan sendirian "sahut alan

Hana terdiam sejenak mendengar ajakan mereka. Ia melirik kakaknya yang tersenyum dan mengangguk memperbolehkan." baik" katanya singkat mengambil tempat di samping Althaf.

Mereka menikmati baso dalam keadaan hening. Apalagi Arken yang terlihat tak berselera dan hanya mengaduk-aduk basonya sejak tadi. Sesekali ia melirik hana, gadis itu tampak tenang menikmati basonya di samping Althaf.

"ken kenapa gak di makan. Enak kok Ini " aldo menyeruput kuah basonya seakan menunjukkan kelezatan makanan itu. Namun ken tak mengindahkannya.

" buat gue aja lah kalau gak mau di makan "serobot aldo mengambil alih mangkuk milik Arken. Tak seperti biasanya yang selalu galak jika di usili aldo, ken justru terlihat tak perduli dan membiarkan mangkuk itu berpindah tangan.

" maruk amat lo do"cibir alan, sementara aldo sibuk menikmati makanan kesukaannya itu.

"emm na, tangan lo gimana? "tnya Arken tiba-tiba. Hana yang tengah menyendok basonya menoleh menatap arken sejenak, sebelum akhirnya kembali menunduk." tanganku udah mendingan kok mas. Gak apa-apa "jawab gadis itu kalem

" gak usah terlalu di fikirkan ken. Namanya juga musibah"ujar Althaf.

Arken memang sudah menceritakan semuanya tadi, jika ia yang menabrak hana dan mengakui kesalahannya. Ia juga sudah meminta maaf dengan temannya itu karena sudah menabrak sang adik. Tentu saja dengan tangan terbuka Althaf memaafkannya. Al juga tak menyalahkan Arken, namanya juga musibah kan tidak tahu kapan datangnya. Lagi pula adiknya juga baik-baik saja meski mengalami sedikit luka.

"tetep aja gue ngerasa bersalah al"arken merasa tak enak

"mas arken tidak perlu merasa bersalah. Tangan saya baik-baik saja. Besok juga sembuh "kata hana kembali membuat pemuda itu menyesal.

" kalau ada apa-apa, tenang aja ken gue juga bakal tuntut lo kok"seloroh Althaf yang langsung dapat dukungan penuh dari alan dan aldo.

"gue bakal jadi orang pertama yang dukung lo al kalau itu terjadi. Hahaha"sahut aldo

Arken menonyor kepala temannya itu kesal" sial lo. Abisin tu baso. Keselek baru rasa "

" sakit bego "protes aldo

Akhirnya kehangatan kembali menyelimuti mereka. Tingkat gila dan ajaibnya aldo mampu membuat suasana di antara mereka kembali ceria. Sesekali pemuda itu menggoda hana yang memang pendiam dan pemalu. Tentu saja arken tak suka Melihatnya. Apalagi saat aldo dengan percaya dirinya memberikan gombalan menjijikan pada gadis itu. Ingin rasanya arken muntah dan menyeret pemuda itu menjauh.

Setelah cukup lama mereka bertemu trio A itupun pamit untuk pulang. "arken harus jemput adeknya. Gue juga mau ke rumah sepupu gue. Kangen gue lama gak ketemu" alan berpamitan

"alah bilang kangen kalau lagi jauhan giliran kalau udah ketemu aja kaya Tom Jerry berantem mulu. Ujungnya gue yang jadi korban " semprot aldo. Dia sudah hafal benar tingkah alan dan sepupunya yang selalu membuat aldo menderita ketika mereka sudah bersama.

" ya itu mah derita lo. Siapa suruh jadi orang usil "sahut alan membela diri

Althaf hanya tersenyum melihat perdebatan mereka. Sejak tadi ia dan hana sudah berada di depan rumah untuk mengantar kepulangan triple A itu.

Kekasih Halalku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang