Hidup itu kejam, sekejam naik kereta di gerbong khusus wanita pas hari senin. Katanya ini gerbong khusus wanita, tapi sambit menyambit ibu-ibu di sini nggak kalah kejam sama sambitan di Penjara Nusa Kambangan.
Senggol dikit langsung deh mulutnya main dengan pedasnya, hanya Chani dan Anak muda lainnya yang tahu betapa keras hidup di Gerbong khusus wanita.
Namanya Chani, Seorang Staf Departement Accounting. Punya Hobby makan Kwaci, selain harga ekonomis kwaci tidak membuat badan menjadi lebar karena gelambir-gelambir lemak.
Kereta dan Chani seperti Dora dan Boots, tidak terpisahkan.
Wajah Chani sudah lesuh tak bersemangat, Stasiun Sudirman pukul enam lewat dan Langit sudah gelap. Chani memasang matanya mencari-cari pria yang biasanya sudah berdiri di peron menunggu kereta.
"Nyariin gue?" bisik seorang pria yang langsung membuat Chani berjengit kaget.
"Nohan..," Chani menggeram saat Nohan menempelkan botol air mineral dingin ke pipi gembulnya.
"Tumben baru sampe?" Nohan membuka segel kemasan air mineralnya, mendengarkan announcer yang berbicara jika kereta tujuan Bogor baru saja berangkat dari Tanah Abang.
"Gue udah dari tadi di sini." Chani memperhatikan dengan seksama bagaimana Nohan meneguk air mineralnya, jakun Nohan naik-turun menggoda iman Chani yang memang sudah rentan terhadap pria tampan.
Ketika Nohan sudah menghabiskan setengah dari air mineralnya Nohan menatap datar Chani, "Gue dari tadi di Indomart yahh. Dan gue liat lo lewat tadi baru dateng pas lagi antri di kasir."
"Emang iya?" tanya Chani dengan wajah bodohnya. "Berarti gue emang baru sampe."
"How was your day?" tanya Nohan, seperti biasanya Nohan akan bertanya bagaimana hari yang Chani lewati.
"Biasa aja," ucap Chani, belum selesai Chani berucap kereta sudah datang. Mereka menaiki kereta yang cukup padat, Nohan berdiri di belakang Chani melindungi perempuan itu dari gesekan lelaki yang mencari kesempatan dalam kepengapan.
"Tapi tadi Madam Bee marah-marah karena gue salah buat laporan, padahal bukan salah gue sepenuhnya." tanpa merasa terganggu dengan kepadatan kereta Chani terus berceloteh bagaiamana harinya setelah dimarahi Madam Bee, sebenarnya namanya Bianca. Tapi Chani lebih senang menyebutnta madam Bee untuk menyamarkan identitas Bu Bianca, siapa tahu satu di antara ribuan penumpang KRL adalah kerabat Bu Bianca.
"Terus." Nohan menahan dagunya di atas kepala Chani, sebenarnya bukan hal aneh kebiasaan Nohan satu ini sama sekali tak mengganggu Chani hanya saja Chani takut. Takut dengan keterbiasaan mereka tumbuh perasan luar biasa yang seringkali orang sebut Cinta.
"Gue udah bilang kalau gue bakalan benerin reportnya di rumah, nggak ganggu jam kerja gue di kantor."
"Chan," bisik Nohan. "Lo pernah berpikir nggak, dari sekian interaksi kita di KRL ini bisa aja disebut jodoh. Cuman kita sama-sama bodoh buat sadar, sadar kalau kita sudah membuat nyaman satu sama lain."
TBC
Ini cerita Short Story KRL project, gue sama @bebeklucu udah canangkan ini dari kapan hari yaa.
Update diusahakan tiap hari, karena ini kisah ringan dua insan yang beinteraksi di KRL.
Soo gue persembahkan ini untuk wanita-wanita tangguh pejuang KRL, you're so amazing guyss 😘😘
Selamat datang di Dunianya.Nohan Pirata dan Chani Tazkia.
Soo selamat menikmati interaksi dua orang ini 😀😀
Minggu, 22-10-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach You
Short StoryChani bertemu dengan Nohan di Commuter Line jurusan Jatinegara - Bogor. Di antara riuhnya penumpang KRL mereka berbagi kisah, Chani turun lebih dulu dari Nohan. Nohan turun di Stasiun Bojong Gede sedangkan Chan di Stasiun Depok. Keduanya sama-sama...