One

9.8K 1.6K 82
                                    

Sejak kapan Chani mengenal Nohan? empat bulan lalu saat kakinya merasa begitu tak kuat menopang berat badanya lagi karena kesemutan yang mendera.

Berdiri dari Sudirman dengan kepadatan yang menghimpit jelas membuat Chani susah bergerak di dalam kereta, ditambah lagi saat itu keretanya mengalami gangguan ketika akan masuk Stasiun Manggarai, hampir satu jam lebih ditahan.

Nohan dengan sikap ramahnya menyapa Chani menawarkan diri mencari kursi prioritas jika saja Chani memang tidak sanggup berdiri, tapi Chani dengan harga diri yang dibalut semen kokoh tak mau menerima tawaran Nohan. Memangnya Chani penyandang disabilitas, wanita hamil, ibu membawa anak, atau lanjut usia? jelas saja Chani bukan termasuk kedalam golongan yang berhak menerima kursi prioritas.

Percuma dong gue sarapan minum susu Hi-Lo dan sereal dengan gandum utuh kalau tulang gue masih nggak bisa nahan kejamnya gesekan penumpang KRL.

"Nggak usah, Mas," ucap Chani. "Saya masih sanggup berdiri kok, percuma Ibu saya dulu kasih ASI eksklusif  kalau berdiri dengan kaki sendiri saja saya nggak mampu."

Chani mulai merasa limbung saat beberepa orang bersenggolan.

"Pegang lengan gue aja kalau tangan lo nggak sangup ngeraih hanger." Nohan menawarkan lengannya yang kuat untuk Chani pegang, agar tubuh Chani tidak limbung mengikuti arus ke sana kemari.

"Makasih," ucap Chani seraya merunduk menghirup udara yang bercampur dengan bau badan para penumpang KRL.

Saat sudah sampai di  Stasiun Depok Baru Chani bergegas ke arah pintu kereta, sebentar lagi Stasiun Depok. Chani melirik pria yang menolongnya  masih berdiri dengan sebelah tangan yang menggantung di hanger kereta.

Pria berkulit putih dengan kemeja slimfit yang mengenakan tas Reebok. Untuk ukuran seorang Pria yang baru pulang kerja, pria itu cukup wangi. Meski tidak wangi sekali tapi tidak bau badan.

Chani masih berusaha mencuri pandang pada pria yang sekarang sedang sibuk memainkan ponselnya.

Setelah masinis mengumumkan bahwa kereta sudah sampai di Stasiun Depok, pria itu menoleh mendekat ke arah Chani yang baru saja akan melangkah turun.

"Nama gue Nohan Pirata, inget itu. NO-HAN, bukan LO-HAN."

Dan yang terngiang di pikiran Chani justru Lohan bukan Nohan.

****

"Han," hari rabu setelah acara mereka nongkrong di mekdi akhirnya bisa duduk leluasa di Kereta karena pulang lebih malam. Pukul delapan kereta cukup lenggang dariSudirman. "Menurut lo kenapa Cinta mau nunggu Rangga empat belas tahun?"

"Mungkin karena Cinta yakin jika Rangga itu cinta sejatinya," ucap Nohan, tangannya merogoh sakunya mencari keberadaan benda pipih berwarna hitam.

"Perempuan bisa nunggu selama itu hebat lho, kalau gue mungkin udah cari yang lain. Cinta itu menggambarkan perempuan cerdas dengan karir gemilang, smart girl lah. Nyari cowok di atas Rangga jelas bukan hal sulit."

Chani selalu mempertanyakan kenapa perempuan selalu dianggap kaum yang lebih mengandalkan perasaan dengan memanfaatkan ego lelaki, padahal perempuan seperti Chani jelas bukan perempuan yang mengandalkan perasaan.

"Kalau lo ditinggal sama orang yang lo sayang selama lima tahun? Lo juga akan ninggalin dia, nyari yang lain gitu?" tanya Nohan.

"Tergantung, kalau cowok itu ninggalin gue dengan sebuah kepastian mungkin gue akan nunggu. Tapi nggak jamin kalau gue akan setia ketika menunggu."

Chani dam segala logikanya.

"Han," Chani memanggil Nohan dengan suara rendahnya, sejujurnya  Chani tahu jika ia adalah perempuan paling tidak peka terhadap perasaan lawan jenisnya. "Gimana lo menyadari perasaan lo, kalau lo lagi jatuh cinta sama orang."

"You know you're in love when you can't fall asleep because reality is finally better than your dreams," ucap Nohan mengutip kata-kata Dr. Seuss. "Paling tidak lo sadar ketika lo jatuh cinta, dunia seakan berpihak sama lo. Walaupun itu cuman di pikiran lo, at least lo bahagia ketika cinta menyapa.

TBC

A/N : Inget ini Short Story, bukan kisah yang dibentuk seperti cerita lain. Gue mau jelasin interaksi Nohan sama Chani.

Ini kisah tanpa kerangka awal yang sama sekali nggak gue pikirin matang-matang akan seperti apa. Just follow my heart, tapi gue sebisa mungkin buat dengan sungguh-sungguh 😀

Ini Nohan Pirata waktu kecil pikirin gedenya Gimana coba 😂😂

Nggak kuat gue sumpahh XD

Nggak kuat gue sumpahh XD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang