Fifth

12.6K 1.7K 160
                                    

Chani merasa perutnya mual, tapi ia tidak ingin muntah. Seperti ada yang sedang berterbangan di perutnya hanya saja bukan jutaan kupu-kupu apalagi kelelawar.

"Han?" Chani memandang tak percaya pada sosok Nohan yang kini duduk di sampingnya, mereka mampir ke salah satu warung soto pinggir jalan dekat Stasiun Depok.

"Apa?" Nohan menoleh sebentar pada Chani sebelum menyuapkan kembali nasi ke mulutnya, jika boleh jujur Nohan sudah menahan lapar sejak pulang kantor. Ia terlalu tergesa-gesa menunggu Chani hingga lupa jika perutnya juga perlu diisi.

"Kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan?" Chani merasa dirinya bodoh, setelah ini ia bahkan mengubah panggilannya pada Nohan dengan Aku-Kamu.

"Memangnya aku kayak lagi di bawah pengaruh Alkohol?"

Chani menggeleng dengan cepat.

"Kayak di bawah pengaruh obat-obatan?"

Lagi, Chani menggeleng. Ia tak tahu Nohan terlihat sehat tanpa tekanan apapun, lalu apa yang Chani inginkan sekarang. Chani terlalu tak paham dengan ucapan Implisit Nohan, ia ingin mendengar lagi. Mendengarkan ucapan Nohan yang serius bukan justru memberikan kesalahpahaman yang berujung rasa sakit di hati Chani.

"Aku serius, kamu dan aku. Bisa kita sebut pacaran?" Nohan meneguk teh hangat yang sudah disediakan di atas meja, ia meneguk hingga habis menyelesaikan Acara makannya. Karena sejak awal Chani hanya menemani Nohan, gadis itu tak ikut makan.

"Di warung tenda banget ngajak jadiannya?" tanya Chani frustasi, ia melirik sekelilingnya. Hanya ada dua orang pria di ujung meja.

"Yang pentingkan bukan di mana tempatnya, tapi siapa yang ngucapinnya." Nohan memasang senyum menawannya, tangannya juga menarik pipi gembul Chani.

Nohan membayar makanannya lalu mengajak Chani keluar warung soto, mereka melangkah menyusuri jalan ke dekat halte bus.

"Kenapa?" tanya Chani saat keheningan mendominasi, Nohan sibuk dengan genggaman di tangannya dan Chani terlalu berdebar hanya untuk melontarkan sebuah obrolan.

"Apanya?"

"Kenapa kamu nunggu aku di sini? kenapa kamu baru sekarang bilang suka?"

"Maksudnya kenapa nggak dari dulu aku suka sama kamu?" Ada tawa di sela-sela ucapan Nohan, Chani merengut saat melihat wajah Nohan yang tengah mengejeknya.

"Ngeselin."

"Aku nunggu kamu di sini karena aku pikir kalau aku nunggu di stasiun sudirman, aku nggak yakin bisa nahan ucapanku. Aku nggak yakin kalau aku bisa diam sementara ada kamu di samping aku, kalaupun aku bilangnya pas di stasiun sudirman ngajak kamu makan. Yakin kamu nggak akan hindarin aku dengan sejuta alasan palsu kamu?"

Chani menelan ludahnya dengan susag payah, ia mungkin akan lari sebelum Nohan menyadari kehadirannya. Chani akan menghindari Nohan yang tak baik untuk kesehatan jantungnya.

"Ya aku takut kalau nanti aku bertepuk sebelah tangan gimana? siapa yang bakalan nyembuhin hati aku yang berserakan patah karena kamu?" Chani mencebikan bibirnya, ia menceubit lengan Nohan dengan gemas. "Aku aja nggak tau kamu di kantor kayak gimana, pasti fansnya banyak akan. Pasti ada teman kantor kamu yang dekat sama kamu, dibanding aku yang cuman seorang Chani."

"Karena kamu Chani, aku suka." Nohan menahan bahu Chani dengan kedua tangannya. "Karena perempuan yang ada di depan aku adalah Chani, dari itu aku berani mengungkapkan perasaanku. Karena kamu Chani, orang yang berhasil membuat aku tersenyum tiba-tiba hanya karena kilasan wajah kamu mampir di pikiranku."

Nohan menarik napas pelan dan mengehembuskannya, matanya menatap fokus pada Chani. " Now, I am your boyfriend. Jadi jangan ragu untuk bilang sama semua orang kalau Nohan itu kekasihnya Chani."

A/N :


Sumpah nyari Abang Nohan banyak di kereta, tapi kita aja yang nggak berani nyapa duluan. Selain gengsi kita juga nggak mau disangka SKSD.

Tanya aja sama si Miss bebeklucu
yang setia jagain Stasiun Sudirman buat nyari Nohan, kita mah cuman bisa lirik-lirik manja aja. 😂
Nggak bisa mulai menyapa duluan.

Betewe Ayam sambel Ijo di Stasiun Sudirman enak lho, gue baru nyobain semalem. dan harganya pas di kantong gue yang merakyat. 😂😂

Selamat Malam.

Bogor
18-11-2017.

Teach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang