Pandangan Chani meliuk mencari-cari siluet Nohan di antara ramainya penumpang KRL yang menunggu di peron. Sepertinya perjalanan pulang kali ini ia takkan ditemani Nohan seperti dua hari sebelumnya, kemana pria itu sekarang? Biasanya jika tidak pulang bersama Nohan akan memberi kabar jika dirinya ada urusan atau mungkin harus lembur, tapi kali ini tidak pesan atau panggilan masuk dari Nohan.
Chani menghembuskan napasnya pelan saat kereta tujuan Bogor sudah tiba, ia melangkahkan kakinya mengikuti arus ke dalam Commuter.
Lagi-lagi berdesakan dengan penumpang lainnya, jika saja ia tahu tak bertemu Nohan lebih baik ia di gerbong khusus wanita.Risih adalah satu kata yang menggambarkan perasaan Chani saat ini. Ia hanya merasa paranoid, ketika tubuh lelaki di sampingnya condong dan menggesek tas punggung di depannya Chani merasa tak nyaman. Padahal ia tahu jika itu hanya sebuah tas, tapi ketika tas itu menggesek bongkahan pantatnya Chani merasa ada yang aneh.
"Excusme."
Akhirnya Chani bisa bernapas lega saat suara itu mengudara, Nohan.
Pria itu ada di belakangnya sekarang, dengan napas yang berat dan bulir-bulir keringat di pelipisnya, sepertinya Nohan berjalan menembus keramaian gerbong mencari Chani.
"Hai." Nohan menepuk puncak kepala Chani, Chani terdiam ia terlalu terpesona dengan wajah Nohan. Seharusmya Chani tahu jika ia terlalu memandang lama ke dalam iris mata Almond milik Nohan maka ia akan tersesat. "Are you okay?"
"Ya." Chani mengangguk, membiarkan Nohan berdiri di belakangnya. Sebenarnya Chani ingin bertanya kemana Nohan selama dua hari ini, kenapa Nohan tak memberi kabar padanya? tak mengirim pesan pada Chani yang menunggu sepanjang hari, ia takut terjadi sesuatu dengan Nohan dan pria itu ternyata baik-baik saja.
"Duduk." perintah Nohan saat ada kursi kosong, tapi Chani menolak ia lebih memilih menyuruh Ibu di sampingnya yang duduk lebih dulu.
"Kenapa?" tanya Nohan, Chani masih bungkam. Ia menggelengkan kepalanya lalu merogoh saku celananya mencari benda pipih yang mungkin bisa sedikit mengurai kekesalannya.
"Kenapa Chani?" bisik Nohan.
Kalau Chani bilang ia kecewa karena Nohan tak memberi kabar apa Nohan akan menertawakannya? siapa Chani yang harus marah saat rasa khawatir meronrongnya dan ternyata Nohan baik-baik saja.
"I'm fine," ucap Chani.
"In your mouth, but not in your eyes." Nohan merendahkan suaranya berbisik tepat di telinga Chani hingga membuat leher Chani meremang. "Terkadang sesuatu yang tak diucapkan justru akan menambah kesalahpahaman."
TBC
A/N :
Ini hanya Interaksi Nohan dan Chani setiap hari wkwkwk
Jadi nggak akan dibahas seberapa detail mereka di luar sana XDHope you'll like this 😀😀
24-10-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach You
Short StoryChani bertemu dengan Nohan di Commuter Line jurusan Jatinegara - Bogor. Di antara riuhnya penumpang KRL mereka berbagi kisah, Chani turun lebih dulu dari Nohan. Nohan turun di Stasiun Bojong Gede sedangkan Chan di Stasiun Depok. Keduanya sama-sama...