"Radi!", panggilku dari tengah lapangan.
"kamu ngapain? Nanti guru olahraga marah, lho! Ayo cepat!", tegurku dengan sedikit panik.
"Iya, iya! Maaf deh!", katanya sambil cengengesan.
"Malah senyam-senyum!", kataku sambil memukul pundak Radi.
•~•
Saat jam istirahat, aku melihat Rara mengobrol dengan seorang perempuan dan seorang laki laki.
"oh, hai, Ryan! Perkenalkan, mereka temanku. Ini Farrel dan Dista.", Rara mengenalkanku pada kedua temannya.
"hai farrel, dista! Kenalin, aku Ryan."
"hai!" sapa mereka.
"eh, em... Dan... Ini radi. Temanku."
Kami saling berkenalan satu sama lain. Menceritakan apa makanan kesukaan, pengalaman memalukan, gebetan, mantan, dan banyak lagi.
"eh, aku ke toilet dulu, yah" Radi beranjak.
Kami hanya mengangguk. Lalu lanjut mengobrol dengan asik.
"hei! Ayo jangan ngobrol terus! Keliling sekolah 3 kali!" teriak guru olahraga
Kami pun berlari dengan kikuk.
"huft... Guru olahraga itu menyebalkan, ya? Memangnya kita mesin, apa?"
"eh iya, itu ada..." belum sempat Dista menyelesaikan kalimatnya, Radi berteriak
"Bukan apa apa!!!"
Kami terkejut, "Radi, ada apa?"
"emm, enggak."
-bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
School Of Witch
ParanormalBanyak murid sekolah hilang secara misterius. Kemana perginya mereka? Benarkah mereka diculik dan dijadikan persembahan oleh sekte sesat? Siapa sajakah sekte sesat yang ada di sekolah ini?