bag 21

25.6K 949 4
                                    

Rendi-

Aku merasa nia semakin hari semakin menghindari ku, dia tak pernah lagi mengajakku bicara, bila ku dekati nia memilih menghindar dan sibuk dengan ammar.

Hari ini...
Jadwal aku mengantarkan nadia kontrol atas kejadian percobaan bunuh diri tempo hari dengan meminum banyak obat.

" Sayang. . Aku berangkat dulu ya "

" iya "

Jawab nia ketus dan singkat.

Aku memacukan mobil ku menuju kantor, hari ini aku berbohong lagi pada nia untuk kesekian kalinya, bahwa hari ini aku harus ke jakarta 2 hari.

Di Kantor pikiran ku tetap tertuju pada nia. Ada apa dengan istriku, kenapa dia tak seperti biasa.

Nia yang biasa lembut denganku berubah menjadi diam.

Kulirik jam menunjukkan pukul 12 siang, hari ini aku akan jemput nadia terlebih dahulu.

" vira.. "

" ya pak... "

" saya mau keluar, kalo ada apa-apa kamu cepat tlp saya "

" baik pak "

***
Nia-

Aku benar-benar ingin menjadi detektif, tentu saja sedang mencari kebenaran atas kebohongan yang sudah dilakukan mas rendi kepadaku, aku berusaha mengumpulkan bukti-bukti bahwa apa yang aku dengar saat itu tidaklah salah.

Aku bertolak menuju kantor mas rendi, aku yakin jika dia benar ke jakarta untuk mengunjungi kantor cabang maka saat ini dia tidak sedang berada di kantor.

" siang vira "

" ibu nia... "

" bapak ada? "

" bapak tidak ada bu... Baru saja bapak pergi "

" pergi kemana?kejakarta?"

" mohon maaf ibu saya kurang tau bapak pergi kemana"

Okeh fiks...
Di Kantor tidak ada tapi baru aja pergi, berarti posisi mas rendi bukan ke jakarta.

Aku memberanikan diri menuju rumah nadia.
Setelah 2th aku tak pernah mendengar kabarnya, tak pernah berkomunikasi dengannya dan sekarang aku melihat kenyataan pahit bahwa suamiku telah menjadi suaminya juga.

Pelan aku berjalan dan membuka pagar. aku berhenti tepat didepan rumah orang tua nadia. Aku melihat jelas mobil mas rendi terparkir di sana.

Seperti tersayat bahwa apa yang selama ini aku pikirkan adalah benar.

Suamiku... Menjadi suami nadia.

Tok tok tok

Pelan... Pintu utama rumah besar dan minimalis itu terbuka.

" nia? "
Nadia terkejut melihatku berada didepan rumahnya.

Kami saling pandang dan diam.
Hatiku bergemuruh...
Ingin ku cakar wanita yang ada didepanku.
Tapi aku masih saja berusaha menahan emosiku.

" Aku cuma mau kamu kembalikan suamiku. "

Hanya kata-kata ini yang bisa keluar dari bibirku.
Tubuhku bergetar...
Kalau saja aku tak kuat, ingin rasanya aku pingsan .

Aku tak sanggup melihat kenyataan ini.

" siapa nad? Kalo bukan siapa-siapa cepat siap-siap aku antar kamu kerumah sakit untuk kontrol " teriakkan suara rendi semakin membuatku sakit. Begitu besarnya dia memperhatikan nadia.

Istri Yang Tidak Atau Kamu Inginkan -TAMAT-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang